-09-

2.3K 99 0
                                    

"Hei bangun! Kau seperti mayat hidup tahu?!" Seru Mark sambil menaruh beberapa dokumen untuk Sam tandatangani.

"Keira bersama pria lain..." gumam Sam dengan posisi kepala yang ia taruh diatas meja.

"Astaga, kau benar benar. Kau sudah mengucapkannya lebih dari seratus kali dalam sehari dan ini sudah seminggu berlalu!"

Mark menatap Sam kesal. Semenjak Keira pergi Sam menjadi gila karena hanya tidur dan menggumamkan nama Keira dan Al. Dan kini ia menggumamkan bahwa Keira bersama pria lain beratus atau beribu kali dengan tatapan kosong.

Ada apa dengan temannya ini. Dia seperti remaja diputus cinta padahal usianya sudah menginjak kepala tiga.

"Kau gila"

"Karena Kei" balas Sam.

"Karena itu selesaikan pekerjaanmu bodoh! Dan susul dia ke Kanada. Bukannya dia bilang kau boleh menyusulnya asalkan menyelesaikan pekerjaanmu?"

"Untuk apa? Dia sedang bersama pria lain..."

Dengan kesal Mark memukul kepalanya, berharap kesadaran Sam kembali.

"Karena itu kejarlah dia, bukan malah melepaskannya dan menyerah!"

Sam menatap temannya yang sepertinya memang sudah kesal dengan sikapnya tapi masih sabar menemaninya.

"Kau ini bodoh atau bagaimana? Kau bisa mendirikan perusahaan tapi tidak dengan masalah percintaanmu, kau aneh"

"Apa menurutmu aku harus kesana?" Pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut Sam.

"Tentu saja, bodoh! Kau harus mengejarnya dan memintanya penjelasan atau melakukan hal yang harus kau lakukan,"

"Mark.."

Mark yang tadinya membereskan berkas berkas dimejanya menoleh dan mendapati Sam sudah berada disampingnya.

"Apa?"

"Mark!! Aku mencintaimu sangat, terimakasih atas saranmu!!" Sam memeluk Mark seketika dan itu membuat Mark shock.

"Lepaskan aku, kalau mau berterima kasih jangan memelukku!!!" Jerit Mark.

"Hei Mark.." panggil Sam tanpa melepas pelukkannya.

"Apa lagi? Cepat lepaskan pelukkan mu ini, bodoh!!!"

"Mau kucium sebagai tanda terima kasih?"

Mark menatap Sam jijik kemudian melepas kasar pelukkannya dan berusaha menendang bokong Sam, tapi sayangnya Sam menghindar lebih cepat.

"Enyalah kau menjijikan"

Mark menatap Sam merinding. Sepertinya temannya itu sudah tidak waras lagi. Tapi kemudian dia tersenyum ketika melihat Sam yang langsung dengan cekatan kembali bekerja.

Semoga beruntung Sam.

****

Keira menoleh saat menyadari ponselnya berdering dan mendapati nama Sam disana. Dengan segera ia menutup laptopnya dan menjawab panggilannya.

"Keiraaaa...."

Keira terkekeh mendengar suara Sam. Sudah lama semenjak dia dan Sam tidak saling telepon, terakhir kali saat ia akhirnya memutuskan teleponnya karena akan makan malam bersama kak Kai dan kak Krystal dan waktu ia menghubunginya balik, Sam selalu sibuk.

"Ada apa, hmm? Ini sudah lama sekali, kenapa baru menelpon?" Tanya Keira.

"Dimana kau?"

Alis Keira terangkat karena bingung, bukannya menjawab Sam justru malah menanyainya balik.

"Tentu saja dirumah"

"Aku akan menemuimu... aku dibandara sekarang"

Setelah Sam berkata seperti itu sambungan telepon terputus dan itu sukses membuat Keira melongo tak percaya.

"Al! Ayo bersiap, kita akan menjemput daddy!" Dan tanpa waktu yang lama juga Keira langsung memanggil Al untuk bersiap siap.

"Daddy" Al dengan semangat berlari kearah Sam ketika Keira dan Al baru tiba di bandara dan mendapati Sam yang juga baru keluar dari pintu kedatangan.

"Al!" Sam langsung berjongkok dan menggendong Al.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau dadakan kesini?" Keira berjalan menghampiri mereka berdua yang sedang melepas rindu.

"Tentu saja untuk bertemu kalian"

Sam dan Al masih dalam posisi yang sama sambil bercanda kemudian saling tertawa. Keira yang melihatnya tersenyum.

"Tapi kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu kan?" Sam langsung mengangguk.

"Lalu apa yang akan kau lakukan? Dimana kau akan menginap?" Tanya Keira yang kini mengikuti Sam yang sudah lebih dulu berjalan untuk mencari taksi.

"Dimana lagi, sudah pasti di tempatmu"

Mata Keira membulat, "Hei, tapi..." belum selesai Keira bicara, ponsel nya berbunyi.

Dan tanpa berpikir panjang Keira mengambil ponselnya dan mengangkatnya.

"Halo?"

Sam menatap Keira dengan tangang yang masih menggendong Al, sementara kopernya dipegang Keira. Sedangkan Al sibuk memainkan rambut Sam.

"Ah, Kak Kai... kenapa?"

Kini giliran Sam yang terkejut mendengar nama yang baru disebutkan Keira.

Kak Kai, lagi?

TBC

By @yooazaa

Like and comment~

.

.

.

Please yang baca jangan lupa tekan bintang, gratis kok gak bayar

Ρℓєαѕє.. (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang