C h e l l a n : 0 6

161 21 21
                                    

Now Play|Mata Ke Hati–Hivi

-happy reading🍓🍓-

Jam pelajaran pertama hari ini adalah Olahraga. Pelajaran yang sangat tidak Chella sukai. Apalagi hari ini akan ada pengambilan nilai permainan bola basket. Huh! Chella lebih baik disuruh mengerjakan berpuluh-puluh soal kimia ataupun fisika daripada bermain bola. Jujur, ia sangat lemah akan hal ini!

Berulang kali Chella merutuki dirinya sendiri yang sering menjadi cewek yang payah! Huh, menyebalkan menurutnya.

"Chella sini ayo kita latihan dulu sebelum pengambilan nilai. Biar nilainya nggak jelek-jelek amat," ajak Ika dan asal menarik tangan Chella.

Mereka baru saja selesai pemanasan. Dan sekarang baru giliran pengambilan nilai yang cowok

Chella menatap ring basket itu dengan perasaan malas. Nantinya ia harus berusaha memasukkan bola ke dalam ring tersebut.

Ada sekitar sepuluh menit waktu untuk Chella dan temannya yang lain untuk latihan sebelum pengambilan nilai. Tak apa. Dari pada bermain volly, lebih baik Chella bermain basket.

"Sekarang giliran siapa?"tanya Eren.

"Gue belum," jawab Chella. Chella sengaja memilih giliran terakhir.

Chella maju dan meraih bola basket yang dilempar oleh Eren. Berdiri di hadapan ring basket, menatap ke arah ring basket. Kakinya siap memasang ancang-ancang untuk melempar bola. Memusatkan perhatiannya, pikirannya. Fokus. Agar bola tersebut masuk ke dalam ring.

"Chella! Semangat!!!" Terdengar teriakan semangat dari teman-temannya dari samping dan belakanganya.

Chella menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Dan membaca bismillah.

1

2

3

Hopp!!

Bola berwarna orange kecoklatan itu masuk dengan sempurna. Pencapaian yang luar biasa! Masuk tanpa harus melakukannya berulang kali.

"Ayo, sekarang giliran yang perempuan!" Seru guru mereka.

Segera mereka berkumpul dan berbaris berbanjar. Mereka akan di panggil menurut nomor absen. Chella dapat giliran ke-3. Namun, sebelumnya mereka diberikan arahan.

"Jadi, kalian memliki tiga kali kesempatan untuk melempar bola. Ibu akan panggil menurut absen. Siap?!"

"Bu, kalau dalam tiga kali kesempatan tersebut bolanya nggak masuk sama sekali gimana? Berarti nggak ada nilai dong, bu?!" Tanya Chella. Sudah diduga pasti dirinya tidak akan bisa melakukannya.

"Ada. Tenang aja. Semua ada nilai tersendiri kok," ujar guru mereka menenangkan.

"Ya sudah kita mulai sekarang ya. Ayo maju, nomor absen dua."

Sekarang tiba gilirannya Chella. "Huft!"

"Udah jangan tegang. Selow aja. Relax,"

"Aduh bu, saya grogi. Pas latihan bisa, pas ambil nilai nggak bisa," kata Chella jujur.

"Udah nggak papa. Ayo, dimulai," titahnya.

Chella menghembuskan nafas berkali-kali. Memfokuskan pikiran dan pandangannya pada ring basket. Memantapkan kakinya. Tangannya membetulkan pegangannya pada bola. Membaca bismillah menunggu peluit ditiup.

Chellan [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang