C h e l l a n : 3 3

88 14 4
                                    

"Hati memang tak memiliki tulang, namun bisa merasakan patah."
–anonim–

Now Play || Gantung – Melly Goeslow

Happy Reading!!

"Selamat Pagi semua!!" Sapa gadis itu dengan ramah dan mampu mengalihkan perhatian seisi kelas.

"Chella!" Nadi dan Ika yang sedang berdiri tak jauh dari Chella langsung menghambur ke pelukan Chella.

"Ya Allah, akhirnya lo sekolah lagi," ujar Ika.

"Tau nggak? Selama nggak ada lo kita gak semangat buat tugasnya," kata Nadi.

"Masa sih? Nggak percaya gue."

"Bohong tuh Chell. Mereka gibahin lo kemarin," teriak Eren yang masih berkutat dengan buku dan pulpen. Chella yakin kalau kini Eren sedang sibuk dengan latihan atau pun catatan yang belum ia selesaikan.

"Oh gitu lo berdua, ya? Bagus." Setelah berkata demikian Chella berlalu menuju mejanya duduk bersebelahan dengan Eren tak memperdulikan dua sahabatnya di belakang yang kebingungan.

"Ren, lo masih banyak yang belum selesai?" tanya Chella setelah mendaratkan bokongnya dengan mulus di kursi.

"Nggak sih. Kenapa?" Eren melirik sejenak ke Chella.

"Temanin ke kantin, yok. Gue belum sarapan jadinya lapar, ayo!"

"Yeuu ... situ mah isi kepalanya makanan mulu. Ayolah gue juga mau jajan. Lapar gue gegara banyak tugas."

"Kenapa nggak dari tadi coba lo ngajaknya," ucap Eren lalu keduanya tertawa.

"Ika, Nadi lo berdua mau ikut, nggak?" tanya Chella ketika di ambang pintu.

Ika dan Nadi saling lirik. "Ikut dong!"

Keempatnya berjalan keluar kelas. Sepanjang koridor terus tertawa karena hal yang receh atau guyonan dari Nadi. Chella merasa semakin sehat karena telah bertemu dengan tiga sahabatnya.

Sampai di ujung tangga mereka berpapasan dengan Rayyan dan Zian. Chella sempat menatap Zian namun Zian seperti menghindar darinya dan memilih menatap lantai yang penuh debu itu.

"Udah sehat, Chell?" tanya Rayyan.

"Alhamdulillah. Udah, Rayy," jawab Chella dengan tersenyum paksa.

"Mau ke kantin?" tanyanya lagi.

"Iya."

"Oh, yaudah kalau gitu. Silahkan lewat cewek-cewek cantik." Rayyan mengedipkan sebelah matanya.

Ika dan Nadi yang sudah berjalan lebih dulu berbalik. "Rayyan gombal ... jijay gue!" Ika bergidig ngeri.

"Emang lo mau gue kata ganteng, hah?!"

"Ya enggak lah!" jawab Ika dengan tidak santai alias ngegas.

"Yaudah! Itu aja kok repot," ujar Rayyan tak kalah ngegas.

"Ck, malas gue. Ayo, Chella nanti keburu bel masuk." Tanpa ba-bi-bu Ika menarik tangan Chella dan membuat Chella hampir terjungkal.

Chellan [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang