Happy reading!!
Rachel dan Chella tiba di rumah pukul empat sore. Jalanan yang macet membuat mereka telat sampai di rumah.
"Kak, gue ke atas duluan ya," ujar Chella.
"Iya, sana. Gue lihat lo capek banget kayaknya." Chella hanya bergumam dan melangkah dengan gontai ke kamarnya.
Chella meletakkan tasnya di samping meja belajar, lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang berukuran king size itu. Matanya mengitari setiap sudut ruangan. Perlahan matanya mulai terpejam. Namun tiba-tiba Chella tersentak dan terduduk saat mendengar deringan dari ponselnya yang sangat besar. Dengan berat hati dirinya bangkit dan berjalan menuju tas ke sekolahnya mengambil ponsel.
Ada satu panggilan masuk dari salah seorang teman lama Chella sewaktu Di Bandung. Yang wajahnya sudah lama tak Chella lihat secara langsung. Terakhir itu sewaktu lebaran Idul Fitri.
"Halo, Chell?"
"Assalamualaikum, Ta."
"Ohiya! Assalamualaikum, Chella."
Chella hanya terkikik geli melihat sahabat lamanya itu, begitu bersemangat. Entah apa yang sedang ia pikirkan
"Waalaikumsalam. Kenapa, Ta?"
"Eum, gapapa sih cuma mau telpon lo aja. Lo lagi dimana?"
"Rumah. Baru pulang dari stasiun ngantar eyang."
"Owh. Ya udah gue tutup dulu ya. Assalamualaikum."
Belum sempat Chella menjawab salam, Novita-sahabat lama Chella-sudah menutup telepon terlebih dahulu.
"Aneh," gumam Chella.
Chella membaringkan tubuhnya. Bodo amat dengan sahabat lamanya itu. Lebih baik dirinya beristirahat.
🍓🍓🍓
Chella terbangun ketika jam menunjukkan pukul tujuh malam. Dirinya segera bergegas membersihkan diri dan turun untuk makan malam. Dengan langkah yang sedikit gontai Chella menuruni tangga. Dilihatnya ruang tengah yang sepi. Tak ada suara televisi yang menyala. Namun dirinya mendengar suara dari arah dapur. Riuh ramai.
Chella melangkah ke dapur. Chella yakin kalau mamanya pulang cepat hari ini. Tumben. Tumben mamanya bisa pulang cepat. Dan ... tumben masak makan malam sebanyak ini sampai wanginya tercium hingga ke ruang depan.
"Ada acara apa sih sampe mama rajin masak gini?" gumam Chella. Saat mendekati dapur aroma dari masakan semakin tercium oleh indra penciuman Chella.
"Ma?" panggil Chella
"Eh, Chella. Duduk sini."
"Tumben mama cepat pulang? Masak banyak lagi. Emang papa mau pulang?" tanya Chella seraya mengabil tempat duduk di hadapan sang adik yang asyik dengan buku gambarnya.
"Enggak, Kak," jawab Mama sambil menuangkan sup ke mangkuk.
"Kirain. Terus untuk apa? Nanti nggak habis loh, Ma. Kasihan," ujar Chella.
"Ada tamu jauh,"jawab mama.
"Siapa ma?"
"Gue."
Muncullah gadis seusia Chella dari kamar mandi dengan senyum miring andalannya. Juga cara berpakaiannya yang tidak berubah sejak dulu. Selalu terlihat tomboy. Padahal tidak tahu saja aslinya tidak jauh beda seperti Chella.
"Sini tante, aku bantuin." Gadis itu membantu Kinanti-mama Chella menata piring di meja.
"Kamu duduk aj..."
"Novita." Ucapan Kinanti terpotong karena suara Chella yang menggelegar dan sekarang ia sudah memeluk Novita erat.
"Semua aja jahat ke gue! Ke Jakarta nggak ada yang mau bilang! Nggak Eyang sama Kak Rachel! Enggak lo! Besok siapa lagi, huh?! Oh Sehun?!"
"Halu lo nggak habis-habis ya?!" Novita melepaskan pelukan mereka.
"Bodo. Yang penting gue bahagia!"
"Chella, Novita ayo makan dulu," interupsi mama.
"Mama emang mau kemana? Nggak makan?" tanya Chella saat melihat mamanya sudah bersiap dengan jas putih kebaggaannya.
"Mama udah bawa kok. Itu di dalam kotak." Chella meilirik kotak berwarna biru di dekatnya.
"Mama ada operasi sebentar lagi. Kalian baik-baik ya di rumah. Adikmu sudah Kak Rachel suapin sewaktu mama masak."
"Ya sudah kalau gitu mama pergi dulu ya, Chella, Vita,"
"Iya hati-hati ya ma," lalu mereka mencium tangan Kinanti bergantian.
"Chell, keluar yuk," ajak Novita sembari membereskan meja makan.
"Emang lo mau keluar kemana udah malam begini?"
"Itu loh ke café depan. Gue lihat tadi tempatnya kayaknya asyik tuh. Café baru ya? Soalnya gue nelum pernah lihat."
"Nggak baru-baru banget sih. Hampir setahun, mungkin?"
"Udah lama itu namanya, Chella!"
"Iya, iya. Udah lama," jawab Chella ketus.
"Ketus amat neng," ujar Novita.
"Ya lo nya ngapain ngekorin gue mulu? Bukannya bantuin malah buntutin mulu di belakang!" gerutu Chella.
"Ehehe, maaf Chell." Lalu Novita mengambil alih piring kotor di tangan Chella dan lanjut mencucinya.
"Tapi setelah gue cuci piring lo temenin gue ke café depan ya, ya, ya?" pintanya.
"Kalau kita pergi adik gue siapa jaga? Untung lagi anteng," ujar Chella seraya melirik ruang tengah-terlihat Fika yang sedang serius menggambar.
"Kita tunggu Kak Rachel pulang. Palingan bentar lagi Kak Rachel pulang," kata Novita.
"Tapi kasihan Kak Rachel loh, Ta. Dia sendirian sama Fika. Besok aja deh ya. Pulang gue sekolah, gimana?" tawar Chella.
"Besok gue mau ajak lo ke tempat lain," ujarnnya bersamaan dengan kran air yang ditutup. Dan Novita berjalan ke meja bar duduk berhadapan dengan Chella.
Chella terlihat menimbang-nimbang tawaran Novita. Sebenarnya bukan masalah Fika. Dirinya hanya terlalu mager untuk keluar malam ini.
"Ayolah, Chell. Gue tau lo mager keluar. Ayolah Chell sesekali jalan sama gue. Kesempatan emas bisa jalan sama gue. Jalan-jalan malam lagi! Kak Rachel juga nggak larang. Ayolah. Ya, ya, ya?" mohonnya.
"Hadeuh, ya udah deh. Gue mau. Kita tunggu Kak Rachel pulang, terus baru gue ganti baju. Kalau Kak Rachel belum pulang, gue nggak mau ganti baju!" putus Chella.
"Nggak ganti baju lagi juga nggak apa, Chell. Lo kalau ganti baju suka lama," ujar Novita. Memang saat ini Chella mengenakan dress floral selutu. Cukup layak untuk dikenakan ke café.
"Kagak mau gue pakai baju ini. Pendek dan tipis. Di luar dingin. Yang ada gue masuk angin!" setelah mengatakan itu Chella pun berlalu ke ruang tengah.
🍓🍓🍓
Selamat pagi di hari Rabu 😘😘
Awal baru di tahun baru 🥳🥳🥳Jangan lupa vomment yaw ❤❤
See u,
yolandaarisandi_

KAMU SEDANG MEMBACA
Chellan [TAMAT] ✓
Fiksi RemajaMenceritakan tentang persahabatan dan kisah cinta remaja biasa. Usaha memperjuangkan sebuah persahabatan dan kisah cinta. Memilih antara persahabatan atau cinta. Kisah anak remaja yang terjebak dalam kisah cinta yang rumit. Ketika harus memilih berj...