Happy reading!!!
Happy birthday to you!
Happy birthday to you!
Happy biryhday, happy birthday
Happy birthday to you!!!Chella yang tengah menuruni tangga dengan keadaan setengah mengantuk terkejut saat ada yang menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya. Di sana Rachel, Satya, Vita, Eyang, Mamanya, Dan Fika berkumpul dengan kue dan lilin dengan angka 17 di atasnya.
"Selamat ulang tahun Chella."
"Huwa ... makasih banyak ya. Gue jadi terhura, hiks," ujar Chella dengan lebay untuk menutupi keharuan yang melandanya.
"Make a wish dan tiup lilinnya," pinta Rachel.
Chella memejamkan mata sejenak. Meminta apa yang ia inginkan. Lalu meniup lilin dengan sekali tiupan.
"Yeay!!" Chella memeluk dan mencium satu per-satu orang di hadapannya.
"Eyaaangg!" Chella menghambur ke pelukan orang yang paling dia sayang. Eyang lah yang selama ini selalu mensupport dirinya. Chella sangat menyayangi eyang.
"Cucu eyang udah besar ternyata. Dulu aja masih eyang gendong kemana-mana. Masih disuapin kalau makan. Sekarang udah gadis," ujar eyang membuat mata Chella berkaca-kaca. Dielusnya rambut cucu kesayangannya itu.
"Chella sayang eyang."
"Eyang juga sayang Chella."
Semua orang yang berada di ruangan tersebut pun juga ikut merasakan euforia yang diciptakan oleh Chella. Mata mereka berkaca-kaca menahan haru. Apalagi .... yang mengandung dan melahirkan Chella. Meski ... tak banyak mengambil peran dalam mengurus Chella karena lebih banyak eyang yang mengurus Chella dan ... lebih fokus dengan pendidikan dan karirnya.
"Ih eyang! Kak Chellanya kok di peluk terus sih?! Fika kan juga mau!" Rengek Fika yang iri melihat kakaknya terus dipeluk eyang.
"Oh Fika mau eyang peluk juga, ya? Sini sama eyang." Eyang melepaskan pelukan Chella dan merentangkan tangan Ke Fika dan disambut dengan antusias oleh Fika. Orang seisi ruangan tertawa melihat tingkah lucu nan menggemaskan Fika. Namun tidak lucu dan menggemaskan di mata Chella. Yang ada malah merusak momen haru yang ia buat! Tapi tak apalah biarkan saja. Chella kan juga tidak sanggup kalau terus berada dalam suasana seperti itu. Mudah mellow.
"Ini kuenya nggak mau dipotong? Abang lapar, loh," celetuk Satya sambil mengusap perut rata namun six-packnya itu.
"Siapa suruh lo maen kagak ingat waktu?! Ketus Rachel.
"Ya maaf, gue kan lupa."
"Halah banyak lah bacotmu. Ditelfon juga ga diangkat! Kalau gue sama Vita nggak samperin nggak jadi ke Jakarta kita!" Ujar Rachel dengan wajah memerah menahan amarah
"Ck kalian kenapa sih?" Ujar Chella yang jengah melihat sepupunya adu mulut.
"Abang lo tuh! Main sampai jam sebelas dan nggak ingat kalau kita bakal ke Jakarta. Terus gue sama Vita mutusin buat samperin dia! Kesel gue!"
"Wah gaswat lo bang! Tega lo sama gue ya! Lo mau lupain hari spesial bagi gue?! Iya?!" Ujar Chella berpura-pura marah.
"Eh ... nggak! Bukan gitu... tadi gue ada—"

KAMU SEDANG MEMBACA
Chellan [TAMAT] ✓
Ficção AdolescenteMenceritakan tentang persahabatan dan kisah cinta remaja biasa. Usaha memperjuangkan sebuah persahabatan dan kisah cinta. Memilih antara persahabatan atau cinta. Kisah anak remaja yang terjebak dalam kisah cinta yang rumit. Ketika harus memilih berj...