Now play || Azmi – Pernah
Happy reading!!
Dua minggu berlalu sejak kejadian di mall. Hubungan Chella dan Zian kian merenggang. Bukan Chella yang membentang jarak di antara mereka namun Zian lah yang memberi jarak tak kasat mata itu. Zian yang kian hari cuek dengan Chella dan banyak berita tentang Zian yang tersebar di sekolah. Berita tentang dirinya yang dekat dengan beberapa cewek famous di sekolah. Kadang tak jarang Chella mencuri dengar pembicaraan teman sekelasnya yang tengah membahas Zian.
Chella bingung dengan Zian. Seakan-akan Chella yang salah di sini. Jujur hatinya sakit dan kecewa. Seakan-akan dirinya hanyalah orang asing bagi Zian yang keberadaannya tak dianggap.
Entah Zian yang berlebihan atau Chella yang terlalu berharap. Mengapa hati dan pikirannya tidak pernah sinkron? Ketika pikirannya berkata untuk pergi, namun hati meminta untuk menetap. Ah, sulit sekali.
"Woy, Chella." Chella berjengit kaget karena Nadhi yang menyentuh punggung tangannya.
"Makanan lo buruan diabisin. Nanti keburu dingin nggak enak lagi," ujar Nadhi.
"Iya Chell. Lo napa dah dari kemarin suka cemberut mulu? Nggak kasihan sama gue yang selalu jadi korban atas ketidak mood-an lo itu?" ujar Ika jengah.
"Ah, gue tau nih! Lo pasti lagi galau kan? Putus cinta kan? Hahaha. Untung gue nggak pernah rasain yang namanya jatuh cinta, haha. Banyakan jatuhnya dari pada cintanya, haha." Chella melotot tak terima dengan perkataan Nadhi barusan. Meski ada benarnya jug
Kesal melihat Nadhi yang terus tertawa tanpa henti dan membuat mereka menjadi pusat perhatian, Chella mengetuk kepala Nadhi dengan botol Teh Pucuk yang sudah kosong. Dan itu cukup keras.
"Diam juga lo! Seneng banget lo ketawa-ketawa ya? Tunggu aja lo nanti pas jatuh cinta. Gue doain galau lo empat belas hari empat belas malam," celetuk Chella.
"Aamiin," seru Ika dan Eren bersamaan.
"Anjay, serem." Tawa mereka pecah. Tak mempedulikan keadaan sekitar
Chella meraih sebotol air mineral dan meneggaknya hingga tersisa setengah. Haus ia rasakan setelah menghadapi seorang Nadhia Aurella.
Mata Chella bergerak ke sana ke mari. Mi ayam yang di pesannya masih utuh belum tersentuh sedikit pun. Ia hanya meminum Teh Pucuk yang di belinya tadi.
Tak sengaja mata Chella menangkap sosok Zian dan yang lain dari arah pintu masuk kantin.
Mungkin ini saat yang tepat, pikir Chella.
Tersisa waktu 10 menit sebelum bel masuk berbunyi. Chella mendorong kursinya ke belakang hingga menimbulkan decitan dan membuat ketiga sahabatnya menoleh.
"Mau kemana lo?" tanya Ika.
"Kamar mandi, udah kebelet banget." Chella mengeluarkan selembar uang sepuluh ribu ke atas meja.
"Nih gue titip sama kalian buat beliin gue Beng-Beng. Terus kalau gue rada lama balik aja terus ke kelas dan jangan nyamperin gue, oke? Itu sekalian kalau kalian masib lapar, makan aja mi gue. Masih utuh belum gue sentuh. Dadah."
"Eh, lo nggak pa-pa kan?" tanya Ika lagi.
"Iya. Udah santuy aja kalian gue nggak kenapa-kenapa kok. Duluan ya, bye." Chella terus ngacir keluar dari kantin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chellan [TAMAT] ✓
Teen FictionMenceritakan tentang persahabatan dan kisah cinta remaja biasa. Usaha memperjuangkan sebuah persahabatan dan kisah cinta. Memilih antara persahabatan atau cinta. Kisah anak remaja yang terjebak dalam kisah cinta yang rumit. Ketika harus memilih berj...