Now Play|Cinta & Rahasia–Yura Yunita ft. Glen Ferdly
Happy Reading!!
Gadis bermata sipit itu berjalan dengan tergesa dari gerbang menuju kelas barunya. Sebahagian murid sudah berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara. Sedari malam tadi dirinya merasakan suatu hal yang aneh. Atau lebih tepatnya seperti, de javu.
Chella menghela napas panjang dan memantapkan langkahnya menuju kelasnya yang tersisa lima langkah lagi. Mulai saat ini ia bertekad untuk terus maju meski apapun yang terjadi. Dia akan melewati semuanya. Chella yakin, bahwa dirinya bisa melewati semuanya.
"Duar!"
"ASTAGHFIRULLAH." Chella menepuk sang pelaku yang mengagetkannya tadi. Dan orangnya adalah, Miska atau yang akrab di panggil Ika. Ika adalah teman Chella yang terkenal pendiam namun sangat usil.
"Ish, gue kaget tau! Hampir copot nih jantung gue," dumel Chella.
"Masih pagi, Chell. Jangan marah napa? Lagian salah lo, sih..." belum selesai Ika berbicara, Chella sudah memotongnya, "Apa?! Kenapa jadi salah gue?"
"Ya, gue udah manggil lo dari tadi, tapi gak noleh. Salah siapa coba?!"
"Emang ada lo manggil gue? Kok gak kedengaran ya? Makanya suara lo jangan kekecilan."
"Telinga lo aja tuh, yang gak pernah dibersihin! Pagi-pagi udah melamun. Mikirin apaan, sih?"
"Kepo!" Chella langsung berlari meninggalkan Ika di belakang.
"Chella.... Kurang ajar lo ya main ninggalin gue."
"Bodo. Buruan ambil topi nanti kena hukuman lagi kalau telat ke barisan," ajak Chella.
"Chell, lo mikirin apaan sih? Seriusan deh gue kepo tingkat dewa nih. Suara gue udah segede gitu masak kagak kedengaran? Lo lagi ngelamun atau emang telinga lo yang udah perlu di servis?" tanya Ika saat mereka berjalan menuju lapangan. Dan Ika pun mendapat pukulan cinta dari Chella.
"Telinga gue gak beres lagi karena suara lo itu! Kepo bat sih!" lagi dan lagi, Ika ditinggal Chella.
"Mikirin apa sih, Chell? Melamun aja kerjanya. Masih pagi woy!" Ika tak hentinya bertanya. Padahal mereka sudah berada di barisan. Dampak buruk kalau punya temen kepoan ya gini.
"Mikirin masa depan gue sama doi. PUAS?!"
"Dih bucin." Ika tertawa setelahnya.
"Udah, tenggelam aja lo sono ke Samudra Hindia. Diem lo!" telunjuk Chella menunjuk tepat di wajah Ika ketika Ika hendak membuka suara.
"Diem jangan ribut upacaranya udah mulai."
***
"Oke. Thank You for your attention. See you on Friday, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Dengan segera seluruh siswa kelas XII IPA 2 berhamburan menuju depan untuk menyalami guru Bahasa Inggris. Semunya bernapas lega.
"Boleh, ya, Chell. Gue pinjam catatan lo," pinta Ika.
"Gak! Gue masih kesel sama lo karena tadi pagi." Ika menggenggam erat tangan kiri Chella.
"Maaf, Chell. Gue kan, cuma bercanda doang."
Chella merasa bahagia melihat Ika di saat seperti ini. Kesempatan emas bagi Chella untuk mengerjai Ika. Kapan lagi coba bisa balas dendam.
"Enggak!" Chella membalik badannya dan nyaris membentur punggung kokoh di hadapannya. Belum sempat Chella mundur, pria di hadapannya sudah membalikkan badan membuat iris kedunya saling bertubrukan. Memberikan sensasi menggetarkan yang luar biasa bagi Chella. Dengan segera Chella memundurkan langkah dan menundukkan kepalanya. Menutup wajah bulatnya dengan rambut yang ia gerai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chellan [TAMAT] ✓
Підліткова літератураMenceritakan tentang persahabatan dan kisah cinta remaja biasa. Usaha memperjuangkan sebuah persahabatan dan kisah cinta. Memilih antara persahabatan atau cinta. Kisah anak remaja yang terjebak dalam kisah cinta yang rumit. Ketika harus memilih berj...