Happy reading!!
Jam pelajaran olahraga tersisa setengah jam lagi. Chella dan lainnya memilih untuk melipir ke kantin. Memesan makanan, duduk berdekatan dan melakukan suatu ritual yang mengalir seperti air seiring berjalannya waktu. Hal yang tak mungkin terelakkan jika para ciwi-ciwi sudah berkumpul. Tentu kalian tahu apa yang sedang dimaksud.
"Eh, kalian tau apa?" Ujar Chella memulai pembicaraan setelah mereka memesan makanan.
"Apa?" Jawab Ika, Eren, dan Nadi serentak.
"Ultah gue lima hari lagi!" Ujar Chella dengan senyum mengembang.
"Dih kagak penting!" Ketus Eren.
"Ish ish ish. Yang kamu lakukan ke saya itu jahad! Pake 'd'!" Ujar Chella dramatis dengan menirukan gaya bicara Cinta di film Ada Apa Dengan Cinta.
"Tenang, tenang. Nanti lo balen kok," kata Ika santai.
"Yang gratisan lo semua pada mau! Gratisan number satu!" Seru Chella.
"Iyalah. Gratisan kan enak," ujar Eren dengan tak tahu diri.
"Dasar lo," cibir Chella.
"Heyoo whats up, guys!" Nizam menggebrak meja Chella dan temannya.
"Lo bisa nggak, nggak barbar gitu?! Pake ngagetin lagi!" Ketus Nadi.
"Hehe, maaf." Nizam tercengir tak berdosa.
Chella menatap jengah Nizam yang berdiri tepat di hadapannya. Matanya bergerak ke arah pintu kantin. Ada Zian dan lainnya.
Fix! Kantin ini sekarang didominasi oleh siswa kelas XII IPA 2. Chella melihat teman-temannya yang bajunya habis basah oleh keringat. Chella yang melihatnya saja merasa gerah. Seluruh dari mereka membeli minuman dingin untuk melepas dahaga.
Rayyan mendekati meja Chella dan diikuti Zian di belakangnya. Chella terus memperhatikan gerak-gerik Rayyan yang berjalan ke bangkunya. Dengan sekali gerakan Rayyan menarik kursi di meja belakang dan duduk di sampimg Chella.
"Ah segernya," ucap Rayyan setelah menegak setengah dari isi minuman botol tersebut.
Chella hanya cuek saja. Melanjutkan makan batagornya. Tak peduli Rayyan yang sedang menatapnya dari samping dengan intens.
"Chella." Chella yang merasa terpanggil menoleh ke kiri. Menatap Rayyan dengan tatapan seolah mengatakan, "kenapa?" dengan pipi yang mengembung penuh dengan batagor.
"Zian mau ngomong tuh," ujarnya disertai senyuman jahil.
"Eh, eh, eh nggak ada! Nggak! Bohong tuh si Rayyan," elak Zian.
Chella memutar bola matanya malas. Mengganggu kenikmatannya dalam menikmati makanan favoritnya saja.
Chella sesekali melirik ke sampingnya. Makannya jadi tidak fokus dan nikmat karena kegaduhan kecil yang dibuat oleh Zian dan Rayyan.
"Rayyan lo nggak balik kelas? Kita semua pada mau balik nih," ujar Nizam menghampiri dua biang kerok itu.
"Udah lo duluan aja. Nih ada yang lagi mau PDKT, katanya. Sok malu padahal mau." Chella melihat Rayyan memberi kode pada Nizam lewat matanya. Chella jadi kikuk sendiri kalau begini jadinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chellan [TAMAT] ✓
Ficção AdolescenteMenceritakan tentang persahabatan dan kisah cinta remaja biasa. Usaha memperjuangkan sebuah persahabatan dan kisah cinta. Memilih antara persahabatan atau cinta. Kisah anak remaja yang terjebak dalam kisah cinta yang rumit. Ketika harus memilih berj...