C h e l l a n : 2 7

78 14 23
                                    

Happy Reading!!

"Ciee... yang lagi kasmaran, ekhem," ledek Vita dan Rachel ĺsenyum hampir memecahkan gelas di tangannya.

"Tuhkan! Lo nggak fokus! Hampir aja gelasnya jatuh dan buat orang serumah bangun," ujar Rachel.

"Kalian sih! Pake acara ngagetin gue segala! Kan gue kaget lah! Gimana sih?!" Omel Chella sebal.

"Hahaha, maaf deh kalau gitu. Kita lagi senang aja, ya nggak, kak?" Vita menyikut lengan Rachel.

"Iyaa dong." Lalu keduanya terkikik geli.

"Ish! Kalian kenapa sih dari tadi senyam-senyum mulu?! Kesambet ya?!" Vita dan Rachel hanya menggeleng lalu mengikuti Chella dari belakang.

"Kalian ih! Sejak kapan sih kalian gilanya makin parah?! Serem gue lama-lama di dekat kalian berdua!" Dumel Chella setelah menutup pintu kamarnya.

"Sejak aku mengenal kamu," ujar Vita dan Rachel bersamaan. Sedangkan Chella berulang kali mengedipkan matanya dan tak lama pipinya bersemu merah.

"Sana kalian! Pergi dari kamar gue, hush, hush!" Chella merebahkan dirinya dan menarik selimut hingga menutupi wajahnya.

Vita dan Rachel tak menggubris perkataan Chella malah keduanya semakin gencar untuk menjahili Chella. Mereka berjalan mendekati ranjang dan merebahkan diri keduanya dengan perlahan agar Chella tak terganggu.

"Jangan gitu, Chell. Sekuat apa pun kita menolak kalau udah jodoh akan balik lagi, hihi."

"Diam kalian!"

Saat Chella ingin kembali merebahkan dirinya, ponsel miliknya di atas nakas bergetar menandakan adanya panggilan masuk. Dengan malas Chella mengangkat panggilan masuk tersebut.

"Hm, halo?"

"Kak, Chella lagi dimana? Lagi apa?"

Sontak Chella menjauhkan ponselnya ketika suara nyaring nan melengking itu menyapa pendengarannya. Tentu Chella tau siapa pemilik suara ini.

"Bisa kasih salam dulu?"

"Ehehe, lupa. Assalamualaikum, Kak Chella kuh yang chuantik tiada taraaa," ujar sang penelpon dengan nada manis dan manja yang dibuat-buat.

"Hm, waalaikumsalam."

"Kak Chella di mana? Lagi apa?" Tanyanya langsung.

"Rumah. Mau rebahan. Why?"

"Owh. Eum ... tadi Bang Zian aku lihat ke rumah kakak, ya?"

"Iya."

"Ada Kak Vita sama Kak Rachel juga kan?"

"Iya Lya ku sayang," jawab Chella gemas.

"Yaudah deh kalau gitu aku ke rumah kakak, ya? Suasana rumah lagi nggak pas, hehe," ujarnya dengan nada riang meski hatinya pilu teriris dan terluka.

"Iya. Buruan gih gue ngantuk." Lalu setelahnya Chella langsung mematikan telepon tersebut.

"Siapa?" Tanya Vita.

"Si Lya, anak sebelah."

"Owh, dia."

Chella kembali memejamkan matanya agar tak ditanyakan berbagai macam hal oleh sepupu dan sahabat kecilnya. Belum lagi nanti Lya yanyg sepertinya terlihat heboh akan kedatangak Zian tadi.

Baru hampir terlelap, suara ketukan pintu di bawah memaksa Chella untuk kembali membuka matanya. Sangat menyebalkan!

"Bentar, gue turun," ujar Rachel yang sedikit terpaksa karena tahu dua gadis di hadapannya sangat mager untuk turun ke bawah.

Chellan [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang