Play Now || My Love – Baekhyun
Happy Reading!!
"Kak Chell ini gimana Fika ngerek minta ke taman," ujar Lya yang sudah lelah mengurus Fika.
"Jadi ini mau gimana? Kan lagi hujan." Chella menghela napasnya. Ke taman nggak jadi. Barbequean juga nggak jadi! Huft!
Hujan turun dengan deras lima belas menit setelah kepergian Eyang dan yang lainnya. Tadinya Chella berenacana pergi ke taman bersama Lya dan Fika. Namun karena hujan turun begitu deras mereka membatalkan rencana tersebut.
"Ya ampun, Fik. Udah ah nangisnya. Ntar matanya bengkak lho itu." Chella memangku adik kesayangannya itu.
"Mau ke taman."
"Iya. Nanti kalau udah reda hujan ya kita perginya." Chella berusaha memberi pengertian pada sang adik agar mengerti suasana saat ini.
"Aelah mewek terus lo! Mendingan rebahan tau dek kalau hujan begini, mah." Menegak habis air minumnya yang tersisa setengah gelas.
"Eh, Kak lo katanya mau barbequen. Jadi?" Tanya Lya.
"Ntah nggak ngerti gue sama mereka. Gegara hujan jadi mager pergi. Padahal masih dua hari lagi." Chella memutar bola mata jengah. Teman-temannya plin-plan.
"Ntar kalau jadi gue ikutan yak. Mayan liat abang-abang gans," ujarnya dengan mengedipkan sebelah mata.
"Masih kecil, Ya Allah. Jangan genit, ah."
"Mau liat bang Zian boleh, dong?" Godanya.
"Sembarangan! Kagak boleh!" Sentak Chella.
"Duh kok Kak Chell possesive sih?! Emang situ sahanya Zian? Kagak ada hak lagi," ujar Lya yang sangat ngena di hati Chella. Perkataannya itu sangat tepat dan benar! Chella kesal akan perkataannya! Dasar tetangga laknat!
"Ck! Kalo ngomong jangan suka bener napa?!"
"Eh tapi boleh juga sih. Mayan lo bisa jagain si Fika. Ntar lo dapat bagian kok. Tenang aja. Bahan utama gue yang beli ini."
"Yeuu ... malas gue kalau gitu," dengusnya.
"Ayo ah, mending ke balkon atas. Enak lagi bisa lihat hujan sama nyium bau petrichor." Chella melangkah menaiki tangga sambil menggendong Fika yang sudah terlelap sejak tadi dan Lya yang mengikutinya di belakang dengan tiga toples keripik pisang.
🍓🍓🍓
"Kak Chell!" Teriakan itu membuat Chella menghentikan gerakannya yang ingin membuka pintu mobil.
"Mau berangkat, kak?" Pertanyaan basa-basi yang menurut Chella kebasian. Sungguh hari ini Chella tak ingin banyak berbasa-basi. Moodnya sudah anjlok sejak malam tadi. Wajahnya selalu ditekuk sejak malam hingga saat ini. Bibir mungil dan tipisnya selalu berdecak dan misuh-misuh tak jelas.
"Apa, Ly?!" Balas Chella dengan ngegas.
"Ck, pagi-pagi udah ngegas aja. Gak baek tau. Ntar nggak dapat jodoh."
Pernyataan Lya membuat darah Chella mendidih.
"Pagi-pagi kamu ngomongnya sembarangan! Mending sekarang kamu siap-siap ke sekolah. Aku mau berangkat. Assalamualaikum!" Chella membanting pintu mobil dengan keras yang membuatnya mendapat teguran dari Kinanti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chellan [TAMAT] ✓
Подростковая литератураMenceritakan tentang persahabatan dan kisah cinta remaja biasa. Usaha memperjuangkan sebuah persahabatan dan kisah cinta. Memilih antara persahabatan atau cinta. Kisah anak remaja yang terjebak dalam kisah cinta yang rumit. Ketika harus memilih berj...