Karena Seokjin dan Namjoon sudah kembali ke LA, Yoongi bisa meninggalkan kedua adiknya barang sebentar. Ia harus menemui Adora dan menjelaskan semuanya. Awalnya gadis berambut pendek itu sudah marah lagi karena Yoongi yang tidak bisa menepati janji. Meskipun awalnya menolak untuk diberi penjelasan, tapi pada akhirnya gadis itu bisa memahami karena Yoongi menjelaskan kondisi adik kembarnya yang sedang tidak baik.
Kini mereka sedang berada di cafe sekitar kampus, tempat yang sering kali mereka kunjungi untuk sekedar menghilangkan rasa penat barang sekejap. Keduanya terlihat sangat canggung setelah sekian waktu tidak bertemu. Adora sangat tidak menyukai suasananya, jadi ia memecah keheningan.
"Jadi?"
"Iya, ini semua hanya kesalah pahaman. Aku dan Suran-noona sempat bekerja sama, seperti yang kau ketahui, tapi hanya sebatas itu. Lalu seringkali ia menghubungiku dan bertanya aku sedang di mana atau kapan kembali ke Korea. Aku tidak pernah menghubunginya pertama, hanya membalas pertanyaan-pertanyaan yang Suran-noona tanyakan."
"Oke."
"Hanya oke?"
"Kau mau aku mengatakan apa?"
Adora masih cukup kesal karena kedekatan Yoongi dengan Suran. Ia rasa Yoongi terlalu tidak peka untuk mengetahui tujuan Suran mengiriminya banyak pesan setiap hari dan tentunya ia kesal terhadap Suran karena wanita itu tidak tahu diri. Hubungannya dengan Yoongi memang tidak banyak diketahui publik. Sempat ramai, tapi tidak lama, mengingat Yoongi yang terlalu cuek terhadap media dan seolah-olah tidak peduli apa yang mereka katakan.
"Kau tahu maksud Suran mengatakan bahwa kau adalah satu-satunya orang yang bisa mengangkatnya dari keterpurukan?"
"Oh, dia berkata demikian?" Justru Yoongi tidak tahu menahu.
"Yoon, tidak mungkin kau tidak membaca atau menonton berita."
"Aku sering membaca berita bukan berarti hal yang tidak penting pun aku baca. Lagipula berita yang aku konsumsi hanya seputar politik, sesekali tentang RME karena Appa memaksa."
Pipi Adora terasa sedikit memanas ketika Yoongi mengatakan ia tidak membaca berita yang tidak penting. Itu artinya Suran tidak sebegitu berharganya di mata lelaki pucat itu. Adora senang karena ia cukup yakin bahwa kekasihnya memang tidak memiliki hubungan khusus dengan wanita itu.
"Sekarang apa lagi yang ingin kau ketahui? Sudah kubilang, kalau curiga atau apapun cepat tanyakan agar tidak terjadi kesalah pahaman. Dalam hubungan, rasa percaya itu penting."
"Iya, maaf."
"Aku tidak butuh kalimat permintaan maaf darimu. Untuk kedepannya, aku hanya ingin kau percaya. Itu saja, bisa?"
"Iya, bisa."
Yoongi beranjak dari kursinya dan duduk di sebelah gadisnya. Dengan cepat, Yoongi mengecup bibir ranum itu tanpa persetujuan. Sudah lama ia merindukan Adora. Saat ini juga ia merasa bebannya berkurang satu.
Ketika menyadari mereka ada di tempat yang kurang tertutup, Adora menepuk dada Yoongi meminta untuk berhenti.
"Paparazi dimana-mana." Ucap Adora singkat, sambil mengusap bibirnya yang terasa sedikit membengkak. Yoongi hanya tersenyum menanggapi peringatan dari gadisnya. Terkadang ia lupa status dirinya saat bersama gadis manis itu.
"Yoon, Tae bagaimana?"
Ketika mengingat adiknya, Yoongi merasa hidupnya runtuh sedikit demi sedikit. Jujur dari hatinya yang terdalam, kesempatan Taehyung untuk sembuh itu sangat kecil. Ia harus optimis, tapi ia juga seorang yang realistis. Yoongi sangat tidak bisa menganggap waktunya bersama Taehyung masih lama. Sangat sulit baginya untuk mengatakan bahwa Taehyung besar kemungkinannya untuk sembuh meskipun melakukan transplantasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I C A R U S ✔
FanficSudah biasa dengan kamera, media, dan gelimang harta. Pasangan pemilik salah satu agensi terbesar di California- Kim Namjoon, dengan supermodel papan atas- Kim Seokjin, selalu menghiasi layar kaca dan dunia maya. Bukan hal mudah membesarkan 5 anak a...