Saat Yoongi sedang menunggu ketiga adiknya pulang sekolah, tiba-tiba ada seseorang yang membuat suasana hatinya seketika buruk. Kontak bernama "Suran" itu mengiriminya pesan. Tak ada niatan untuk mengetahui isi pesan itu, jadi Yoongi membiarkannya begitu saja.
Ketika Yoongi kembali fokus pada laptopnya, benda pipih itu kembali bergetar dan ada banyak sekali pesan datang dari kontak yang sama. Yoongi berdecak kesal, kenapa wanita itu selalu mengganggunya.
Suran
Yoon, apa kabar? Sudah lama tidak bertemu.
Aku akan ke LA lusa, bisa bertemu?
Itupun jika kau tidak sibuk.
Kau tidak ada jadwal kencan, 'kan, Sabtu malam nanti? Haha.Malas menjawab, Yoongi menyimpan kembali handphonenya. Sungguh, ia rasa banyak pria di Korea yang lebih menarik perhatian daripada dirinya. Lagipula dirinya tidak pernah banyak berbicara atau setidaknya menandakan dia peduli terhadap wanita itu. Bukannya bertindak tidak sopan, tapi Yoongi pun tidak terlalu peduli dengannya. Mereka kenal pun hanya sebatas karena pekerjaan, tidak lebih.
Ia rasa Suran mengharapkan lebih dari sekedar partner kerja.
Entahlah, ia juga tidak mengerti.
Tiba-tiba Yoongi menyadari sesuatu yang menjadi pikirannya belakangan ini. Sebenarnya ia masih ragu, tapi mungkin saja Adora marah karena adanya Suran. Mengingat wanita itu sering mengiriminya pesan dan berbicara seolah-olah mereka dekat. Yoongi tidak pernah menyembunyikan apapun, jadi saat Adora memegang dan menggeledah isi handphonenya, tidak masalah juga. Tapi saat itu bisa saja Adora melihat isi percakapan, tapi tidak ingin bertanya karena terlalu... Sakit hati? Entah, yang jelas Yoongi saja tidak mengerti sampai sekarang kenapa gadis itu marah.
Haruskah ia menghubungi gadis itu?
Sudah hampir seminggu lamanya mereka sama sekali tidak berkomunikasi. Lebih tepatnya Adora tidak ingin berkomunikasi karena setiap saat Yoongi mengiriminya pesan, menanyakan kabar, hingga bertanya sudah makan atau belum. Nomornya aktif, tapi tidak dijawab. Karena seperti itu, Yoongi tidak terlalu memaksa gadisnya untuk berkomunikasi dengannya. Yang jelas, Yoongi masih memberi tahu Adora bahwa dirinya peduli.
Karena penasaran akan kecurigaannya, Yoongi memberanikan diri untuk bertanya. Kalaupun dugaannya salah dan berakhir Adora akan menuduhnya yang tidak-tidak, Yoongi pasti akan menjelaskan semuanya dengan baik dan jelas.
Yoongi
Adora, apa masalah ini ada hubungannya dengan Suran?
Lima menitSepuluh menit
Dua puluh menit
Gadis itu ternyata menjawab. Meskipun pendek, tapi dengan otak jeniusnya Yoongi bisa menyimpulkan. Ya, semua ini ada hubungannya dengan Suran.
Adora
Pikir saja sendiriYoongi
Malam ini bisa bertemu? Kita selesaikan ini semua.
Aku rindu.
Sejak kapan Yoongi menggelikan seperti itu? Tapi meskipun itu terdengar asing dan bukan Yoongi sekali, apapun akan dilakukan lelaki berwajah pucat itu untuk gadisnya.Tidak ada balasan lagi dari Adora, tapi Yoongi yakin gadis itu pasti membaca pesannya. Tanpa disadari, senyuman terukir di bibir kecilnya. Yoongi tidak pernah menyangka dirinya akan berubah sejauh ini. Mengingat dulu depresi dan fobia sosial menguasai dirinya, sekarang ia lebih merasa hidup.
Saat akan beranjak meninggalkan kamarnya karena haus, handphone di nakas kembali berdering. Sejenak ia mengurunkan niat untuk pergi ke dapur. Layar handphonenya menampilkan Louise yang menelepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
I C A R U S ✔
Fiksi PenggemarSudah biasa dengan kamera, media, dan gelimang harta. Pasangan pemilik salah satu agensi terbesar di California- Kim Namjoon, dengan supermodel papan atas- Kim Seokjin, selalu menghiasi layar kaca dan dunia maya. Bukan hal mudah membesarkan 5 anak a...