🍁🍁Sebelas🍁🍁

6.2K 224 10
                                    


20.30 PM.

Deano Argadinata.yah,pria itu yang kini berjalan mengendap endap di kawasan villa besar milik kakak nya,yaitu tak lain adalah Alan.

Satu hal yang harus ia perhatikan,yaitu hati hati.karena Dean tidak hanya menghadapi nyawa Alan satu,melainkan banyak nyawa.pria itu harus hati hati,salah selangkah maka gagal semua rencana nya kemarin.

Di benak nya pun ia ingin memeluk Leyra serta mencium anak nya.yah,begitu lah Dean merindukan waktu itu datang.

Pria itu terus mengendap endap,kepala nya menoleh memutari sekitar nya untuk berjaga.semacam benda tajam dan pistol tak ia tinggalkan untuk tetap melancarkan nya.

Dean sudah tau di kamar mana Leyra berada,maka dari itu ia kini sedang menuju kesana dengan hati hati.tapi sial nya,hampir puluhan bodyguard mengitari kamar itu.

Dean menarik nafas panjang panjang,lalu ia hembuskan.

Pria itu mulai mengeluarkan akal,merogoh kantong mengeluarkan sebuah petasan yang menyerupai bunyi pistol dan lalu ia hidupkan menggunakan korek api bawaan nya.

Sejauh mungkin ia lemparkan dari kamar Leyra,dan setelah itu juga Dean memberi aba aba kepada anak buah nya untuk menghidupkan petasan diluar dan di dalam villa.

Setelah petasan berbunyi memenuhi halaman villa,para Bodyguard Alan mulai berlarian mengecek dari mana petasan itu berasal.hingga tak menyisakan satu nyawa pun di luar kamar Leyra.

"Bodoh." gumam Dean sambil tersenyum puas karena cara nya berhasil.

Pria itu dengan cepat melangkah menuju kamar Leyra,mengetuk jendela gadis itu.

Semula gorden nya tertutup,namun seseorang dari dalam telah membuka nya.seketika itu nampak lah wajah yang selama ini Dean rindukan,hingga berhasil membuat pria itj berkaca-kaca.

tidak terdengar oleh Dean namun dari pergerakan bibir nya seakan akan Leyra memanggil nama Dean,Leyra juga sama berkaca kaca,justru kini air mata haru nya tersebut telah menetes.

"Buka jendela nya,cepat!" seru Dean.

Leyra buru buru membuka jendela nya,kedua tangan nya menangkup rahang tegas milik Dean.

Leyra rindu,hati nya terharu dapat berjumpa dengan Dean lagi.

"Anak kita mana? Ayo kita pulang." ajak Dean.

Leyra tersenyum lalu bergegas menggendong Satria kecil yang sedang terlelap.

Dean pun menerima Satria,dan membantu Leyra keluar lewat jendela yang tinggi itu.

Disaat Dean berhasil merangkul Leyra serta satria,tiba tiba seseorang menghentikan langkah mereka dari belakang.

"Berhenti!"

Leyra dan Dean lantas menoleh ke belakag,mereka terkejut dengan keberadaan Alan.terlebih Leyra yang sangat menghindari Alan pasti sangat takut.

"Bang Alan.." gumam Dean.

"Lo pikir gue beneran ke jerman? Bodoh banget sih lo."
"Dean Dean,berani nya lo masuk ke villa gue."

"Gue berani,karena di sini ada anak dan istri gue,"
"Gue pantes ke sini,karena gue harus jemput mereka untuk pulang." jawab Dean yang kata kata nya menusuk Alan.

Dean mengecup kening Leyra.

"Lo pikir semudah itu? Mereka udah punya gue,gue yang bisa ngelindungin mereka,jadi lo nggak berhak atas mereka lagi."

Leyra pun ikut angkat bicara.
"Siapa bilang? Leyra nggak merasa aman di dekat kak Alan! Justru Leyra nggak suka di dekat kak Alan!"

Hal itu berhasil membuat Alan terdiam,karena pikiran nya penuh dengan ketakutan kehilangan Leyra, Alan tidak mau itu,Alan tidak bisa berjauhan dengan Leyra.

"Leyra,lo nggak akan ninggalin gue kan? Bilang sama pengecut di samping lo itu kalau lo akan terus bersama gue! Bilang sekarang Ley!" bujuk Alan mulai panik.

"Sory kak,tapi Leyra cinta sama suami Leyra,Leyra pengen hidup sama dia,bukan sama kak Alan." jawab Leyra.

Deg!

"Nggak,nggak boleh,lo harus nya sama gue Ley! Karena gue sayang sama lo! Lo akan aman selama sama gue!"

"Kak Alan, tolong ikhlasin Leyra,kita hidup punya takdir masing masing,mungkin ini takdir nya Leyra hidup sama Dean,dan jalan kak Alan masih panjang.."

Sakitnya hati Alan, hingga ia terlihat setitik air mata di sudut mata nya.

"Oke,gue akan ikhlasin lo,tapi tolong turuti satu permintaan gue untuk yang terakhir,"
"Gue pengen peluk lo sama satria untuk yang terakhir aja,gue mohon Ley.."

"Jangan!" sergah Dean menatap tajam Alan.

Leyra berganti berhadapan dengan Dean,mengelus pundak nya.
"Nggak apa apa kok,untuk yang terakhir,setelah ini kita bebas dari dia."

"Jangan tertipu sama ratapan nya,gue mohon Ley!"

Namun Leyra tak menghiraukan Dean.gadis itu melangkah dengan satria yang berada di gendongan nya.memeluk Alan dengan tulus.

"Kak Alan, makasih udah mau ngerelain Leyra, Leyra yakin banyak perempuan diluar sana yang salah satu nya adalah jodoh kakak."

Tiba tiba Alan tertawa keras dan terdengar jahat.
"Siapa yang janji Ley? Gue nggak janji akan ngerelain lo,sekarang lo ada di tangan gue!"

Dean sudah mengepal emosi,benar dugaan nya,Alan itu licik!!

"Kak Alan tolong dong jangan egois! Lepasin Leyra! Ley nyesel udah maafin kak Alan!"

Leyra berusaha melepaskan tangan Alan yang melingkar di perut dan leher nya.tubuh Leyra terguncang akibat perlawanan nya hingga Satria terbangun dan menangis kencang.

Dean tetap diam dan antang,karean sebentar lagi para anak buah nyaakan segera datang setelah melawan bodyguard Alan.

Yah,tak ada satu menit,segerombolan orang berbadan besar berjalan menuju keberadaan Alan,Dean dan Leyra berada.

"Kalian berani mendekat! Gue akan lenyapin Leyra dan Satria!" ternyata Alan sudah siap benda tajam di genggaman nya.

"Sial." gumam Dean.

_______________

Di tulis : 22 Desember 2019.

Yey yey yey!!!!

Akhirnya up jugaaa!! Yang masih nungguin up nya cerita My Cold Husband nih skuy masih anget.

Maaf atas kelamaan up nya,ya jujur author sempat 'ah udah lah ngapain di lanjut orang udah nggak ada yang nungguin juga' kek saat itu author pengen hapus aja nih cerita.

But ternyata masih ada yang komen next ke author,jadi seperti hal nya kata kata itu adalah sebuah moodboster buat author.

Thanks banget banget banget yang baca sampe ujung,yang masih mau vote dan support author yang amatiran ini yahhh,vote dan komen kalian adalah persen persen moodboster author:v

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK!!!

My Cold Husband (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang