🍁🍁Dua puluh satu🍁🍁

4.3K 163 24
                                    


Tok tok tok!

Cklek...

"Iya bu,cari siapa ya?"

"Dean nya ada?" Tanya ibu tersebut.

Leyra heran,ada urusan apa ibu ini mencari Dean suami nya?

"Maaf bu,kalo jam segini suami saya belum pulang,ada urusan apa ya?"

Ibu tersebut tiba tiba menatap Leyra dari atas ke bawah,bawah ke atas,dengan tatapan sinis tentu nya.

"Jadi kamu istri nya Dean? Kamu itu ya! Masih abg udah nikah aja ya? Masih bocah,kamu tuh belum pantes menikah,seharus nya yang jadi istri Dean itu anak saya Gilsa! Lebih dewasa dan pasti berwawasan karena udah dewasa!"
"Beda jauh sama kamu!"

"Maksud nya apa ya,Bu?" Leyra tidak mengerti apa yang di maksud ibu ibu di hadapan nya ini,namun yang pasti hati nya sudah sakit akibat ucapan ibu itu,dan ia rasa akan ada sesuatu hal yang hancur.entah diri nya atau rumah tangga nya.

"Alah sok polos kamu ya! Suami kamu itu mantan pacar anak saya,mereka mau nikah! Tapi mungkin kamu lebih pintar merebut nya,iya kan?" Hujat nya.

"Tapi maaf bu,selama menikah saya rasa Dean nggak pernah mengusik kehidupan anak ibu kan? Saya tidak peduli masa lalu mereka,sekarang Dean adalah suami saya,dan dia setia." Balas Leyra menahan tangis akibat sakit hati.

"Apa? Setia kamu bilang? Baru kemarin malam dia main kerumah saya,dia bilang mau lamar Gilsa anak saya lho!" Ujar ibu itu tersenyum licik.

Leyra terdiam,mulut nya sedikit terbuka,tidak menyangka.apa benar yang di katakan ibu ini? Tidak mungkin Dean sejahat itu,Leyra tidak percaya kalau Dean begitu tega.

"Alah dikatain gitu aja nangis,emang kamu dasarnya masih bocah,belum siap membina rumah tangga! Saran saya mending kamu cerai sama Dean deh,itu akan lebih baik."

Leyra tidak mendengarkan kata ibu itu,ia segera menutup pintu dengan dibanting keras.setelah itu ia menuju kamar dan memberesi barang barang nya serta keperluan Ganendra.

Leyra rasa kesalahan Dean sudah fatal,sudah berapa kali Dean menyakiti nya? Leyra rasa kali ini ia sudah tak sanggup.

Leyra pergi bukan karena ingin menenangkan diri,entahlah ia belum berpikir nanti saat kembali,mungkin pergi dari Dean adalah yang terbaik buat hati nya.entah sebentar atau selama nya.

Dengan berderai air mata ia menggendong Ganendra serta menenteng tas yang berisi barang nya.

Namun saat keluar pintu,Leyra menabrak tubuh kekar Dean,bertambah lah rasa sakit nya saat melihat wajah suami nya itu.

"Sayang,kamu mau kemana? Barusan aku lihat ibu ibu keluar dari rumah kita? Itu siapa? Kamu mau kemana? Kamu nangis?" Tanya Dean bertubi tubi,dicampur rasa kepanikan.

"Tadi itu ibu nya Gilsa." Jawab Leyra tanpa menatap Dean,air mata nya terus mengalir.

Deg! Benar dugaan Dean.

"Dia bilang apa aja?" Tanya Dean lagi,tangan nya bertumpu pada kedua bahu Leyra.

Leyra diam,habis itu menepis kasar tangan Dean.ia mulai melangkah walau ragu,tapi hati nya sudah terlalu lelah dan sakit.

Dean syok,ia mengejar Leyra yang belum jauh.

"Ley,tunggu dulu,aku bisa jelasin!" Sergah Dean.

"Apa lagi sih? Lo jahat tau nggak." Leyra berkata dengan nada biasa namun sambil menahan tangis,bayangkan betapa sakit nya.
" Udah ya,gue udah terlanjur kecewa,bahkan gue nggak bisa marah sama lo,gue nggak bisa bentak lo Dean.. gue kecewa banget!" Ujar Leyra.

"Please! Jangan tinggalin aku,ya? Tetep disini ya?" Bujuk Dean yang sudah berkaca kaca.

Leyra terdiam.

"Oke aku emang salah,tapi aku minta maaf sama kamu,jangan tinggalin aku,jangan jauhin aku dari Ganendra.." setelah berkata,Dean beralih memeluk Leyra sangat erat.bayangan di tinggalkan Leyra begitu menghantui benak nya.

Leyra mendorong tubuh Dean agar menjauh.sebenar nya ia tidak tega.

"Lo tega banget ya? Dulu lo yang ngehancurin gue,patahin masa depan gue,cita cita gue,hidup gue! Bahkan gue pernah berfikir buat bunuh diri! Sekarang lo nyakitin gue lagi,Dean."
"Apa nggak cukup?" Leyra tak tahan lagi membendung kesakitan ini,tangis nya pecah,ia benar benar memperlihatkan luka nya di depan Dean.

"Lo udah bohong juga sama gue kan? Lo bilang ke kantor,tapi nyampe nya dimana? Gue bener bener kecewa." Tambah Leyra.

Dean tiba tiba lemas,ia berdiri dengan bertumpu lutut nya.wajah nya tertunduk penuh penyesalan.

Kemudian ia mendongak, "jangan tinggalin aku,please.." pinta nya.

Baru kali ini Dean memohon dengan seseorang,sampai rela berlutut.bahkan itu perlakuan yang sukar dilakukan oleh Dean.

"Lo mau nikah sama Gilsa? Nikah aja." Ucap Leyra.

Saat Dean ingin menampik,tiba tiba Leyra berlari.di depan rumahnya sudah terdapat taksi,Leyra cekatan memasuki taksi tersebut,tanpa berpamitan dengan Dean.

Taksi berlalu begitu saja.

Dean terus menatap kepergian taksi itu dengan berderai air mata.ia terjatuh untuk kedua kali nya,ia rasa kaki nya lemas melihat kepergian Leyra.

"Lo bodoh! Lo bodoh Dean!!" Aaaaarggghh!!!" Sesal nya dengan memukul tanah hingga tangan nya terluka.

__________________________

"Hai Kez!" Sapa Alan kepada gadis centik itu,Kezia.

Tepat jam 12,orang kantor sedang buyar keluar untuk makan siang.saat berjalan menuju mobil nya,Alan berpapasan dengan Kezia yang sedang berdampingan dengan pria yang asing bagi Alan.

"Hai,Alan." Balas Kezia.lalu melanjutkan jalan nya.

Alan heran,kenapa Kezia tidak seperti biasa nya.dan siapa pria itu? Entah kenapa Alan tidak suka dengan pemandangan yang ia lihat barusan.

Alan melanjutkan jalan nya menuju restoran dengan benak yang di penuhi tentang Kezia.

_________________________

Yeyyy update! Tuh Dean ampun ngeselin bgt! Eh tapi monmaap nih yang berantem nya ga sesuai ekspetasi.

disini Leyra marah bukan marah yang bar bar gitu,tapi marah nya lebih ke capek kali ya,ngadepin orang kek Dean.tapi dapet ga si mellow ya,nggak ya? Hehe aku akan lebih berusaha:v

Oiya makasehhh ya yang masih mau nungguin nih cerita dan baca sampe ujung,apalagi yang vote dan komen Next,kalian moodboster acuuu:333

Kritik dan saran dipersilahkan,apabila ada typo atau kesalahan apapun mohon benarkan author yang amatiran ini:v

Di tulis: 29-03-2020.

Oke, jangan lupa tinggalkan jejak:v:333

My Cold Husband (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang