🍁🍁Dua puluh🍁🍁

3.9K 147 15
                                    


Pukul 18.30 PM,Dean,Leyra serta Ganendra sedang berkumpul di meja makan.sesekali merek tertawa karena ocehan Ganendra yang terlihat menggemaskan.

Pada saat Leyra mengambilkan nasi di piring Dean,tiba tiba terdengar dering telepon dari Handphone Dean.tertera nama seorang gadis,yang pasti nya membuat Dean seketika panik dan bingung mau bertindak seperti apa.

Jika ia angkat ia takut kalo Leyra curiga,jika ia abaikan ia takut kalo gadis itu ada urusan penting dengan nya.

"Siapa sih?" Tanya Leyra karena Dean terlalu lama membiarkan handphone nya hingga panggilan selesai tak berdering lagi.

Namun kemudian tiba tiba terdengar nada notif Whatsapp,

Gilsa : "Dean,aku butuh kamu sekarang! Aku mohon kamu ke rumah sekarang juga ya!"

Setelah membaca pesan tersebut Dean melirik Leyra sesaat yang sedang menyuapi Ganendra.

"Kenapa? Siapa sih?" Tanya Leyra kedua kali nya.

Dean meneguk Saliva nya.baru kali ini ia berbohong sama Leyra.

"Ehm,tiba tiba di kantor ada urusan nih,kamu izinin aku kesana nggak? Kata nya harus aku yang ngurus." Tanya Dean.

Leyra terdiam sesaat,ia tak bisa membendung ekspresi kekecewaan nya.
"Malem gini?"
namun akhirnya tersenyum dan mengangguk.

"Beneran?,sorry ya,aku pergi sekarang." Pamit Dean dan menyambar jaket serta kunci mobil lalu pergi begitu saja.

Leyra berusaha keras untuk percaya kepada suami nya,dia yakin Dean memang pergi ke kantor,hanya ke kantor,dan pasti nyampe kantor.pasti.

_________________________

Terlihat dua sejoli yang sedang duduk berhadapan,malam ini mereka mengadakan dinner.

"Alan,ceritakan sesuatu tentang mu." Pinta Kezia tiba tiba.

"Tidak ada yang menarik mengenai hidupku." Tuntas Alan,jawaban yang sarkas.

"Tapi aku ingin tahu! Bagaimana?"

"Tidak perlu." Jawab Alan ketus.

"Ehm baiklah jika kamu tidak mau bercerita,aku yang akan memberi mu question!"
"Alan,apakah kamu anak tunggal?" Tanya Kezia sangat sigap.

Alan memutar bola mata nya dengan malas.ada saja kelakuan gadis di depannya ini.

"Aku memiliki adik laki laki."

"Oh ya! Kalau begitu ceritakan tentang adikmu!" Sumringah nya.

"Lebih baik kamu dengarkan cerita tentang ku." Gumam Alan.

"Kenapa Alan? Tapi its oke,apapun yang keluar dari mulutmu aku akan mendengarkan nya."

Akhirnya Alan bercerita sedikit tentang diri nya,tentang gadis yang ia cintai,tentang bagaimana ia berusaha mengejar nya, Alan memperlihatkan bahwa ia sangat mencintai gadis itu.

"Kezia berkaca-kaca? Ada yang salah dengan perkataan ku?" Batin Alan yang heran melihat mata Kezia yang indah namun berkaca kaca.

Setitik air mata turun dari sudut mata kiri Kezia, "oh Alan,cerita mu begitu manis,sehingga aku terharu,kamu begitu mencintai nya ya?"

Alan lega setelah tau Kezia hanya terharu.
"Ya,sangat sangat sangat.aku memang mencintai nya." Jawab Alan.

Kezia menatap Alan lekat saat pria itu mulai memotong beef steak nya. "Pria yang aku suka ternyata belum membuka hati selain untuk gadis nya,apa selama ini Alan tidak sadar atas perlakuanku? Padahal aku sangat berusaha agar ia mengetahui bahwa aku mencintai nya tanpa aku berkata.apa memang ia tahu,dan cerita nya barusan adalah sebagai tanda permintaan berhenti untuk mengejar nya? Sungguh,barusan itu sangat menyakitkan." Batin Kezia dengan tersenyum miris.

My Cold Husband (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang