Real Friends (rude boy pt.2)

6.8K 220 51
                                    

Meski sudah 1 minggu berlalu, kejadian hari itu masih menghantui yunho yg membuatnya ketakutan setengah mati pada suaminya sendiri

Meski sudah berulang kali berusaha melupakannya tapi memori akan siksaan keji malam itu masih melekat erat seperti bekas luka di hati dan pikiran yunho

Bukan hanya yunho, mingi pun juga merasakan hal yg sama, dia merasa bingung dan takut saat bertemu yunho, setiap kali melihat yunho menghindar rasanya tergambar sangat jelas betapa buruk dirinya sampai membuat sahabat karibnya itu berubah

Oops! no...bukan yunho yg berubah tapi dirinya sendiri

"Mingi bodoh! Mingi bodoh! Kenapa aku selalu membuat orang kecewa..." gumam mingi sambil membenturkan kepalanya ke cermin sampai benda itu pecah

"Cih, kenapa kau harus jadi orang yg sangat bodoh..." Meski dahinya sudah terluka tapi mingi tetap tak peduli dan terus membenturkan kepalanya

"...song mingi idiot..." tanpa sadar airmata pun mengalir dari kedua manik sipit itu mengingat semua yg sudah dia lakukan

"Yunho pasti membenciku... seonghwa hyung... kau pasti juga membenciku sekarang..."

Useless? Yes, itulah 1 kata yg menurut mingi paling cocok untuk dirinya sendiri

Other side

Duk! Duk! Duk! Duk!

Mendengar suara gaduh itu yunho pun menoleh ke arah sumber suara

bingung, takut tapi juga khawatir jadi satu saat dia sadar kalau suara itu berasal dari kamar mingi

Awalnya yunho berniat untuk mengabaikannya tapi saat indra pendengarannya menangkap sayup-sayup isak tangis dia jadi ragu untuk pergi

"Mingi?" Saat yunho membuka pintu kamar tak ada yg bisa dia lihat kecuali ruangan yg gelap dan berantakan

"Mingi? Apa-astaga!" Saat lampu dinyalakan Yunho langsung memekik kaget melihat mingi terduduk diam didepan cermin pecah yg sebagian terapisi darah

"Mingi kenapa kau ini?!" Seakan tak mendengar apapun mingi tetap membenturkan kepalanya meski sudah sangat banyak darah yg mengalir dikepalanya

"Mingi...hei stop it...please..." bisik yunho sambil menahan dahi mingi agar pria itu tak menyakiti dirinya lagi

"Idiot... pantas seonghwa hyung pergi..."

"Shhht...hei tenanglah..."

"Sebenar lagi kau juga pergi kan? Aku bodoh dan jahat tak ada yg menginginkanku" mendengar hal itu yunho pun langsung memeluk mingi tak peduli dengan kemejanya yg kotor terkena darah

"Siapa yg bilang aku mau pergi? Never..."

"Kenapa kau bertahan?"

"Sorry?"

"Kenapa kau bertahan? Aku mengidap gangguan jiwa, aku bodoh aku jahat untuk apa bertahan dengan sampah sepertiku? Aku pecundang tak ada yg bisa diharapkan"

"Aku pernah janji kan kalau aku akan jadi temanmu? Ini buktinya kalau hal-hal semacam itu masih bisa ku tahan asal kau tidak sakit"

"Forgive me..." yunho pun tersenyum tipis lalu mencium pucuk kepala mingi dengan lembut

"It's ok..."

"A-and maaf untuk yg terjadi diwaktu sebelumnya, aku benar-benar bodoh aku tertekan setengah mati saat seonghwa hyung pergi, hiks...maaf..."

"Maafmu diterima, tapi ada 1 syarat"

"Hmm?"

"Jujur, cuma itu yg kuminta"

"What?"

"Setelah seonghwa hyung pergi kau mendorong kami semua dari hidupmu, kau menyembunyikan semua luka mu, kau tak jujur pada semua orang, kau tak jujur denganku..."

"Maaf..."

"...Kalau kau lebih terbuka tak akan begini jadinya mingi..., tapi aku bersyukur kau sudah sadar soal itu" kata yunho sambil mengusap bekas airmata di wajah mingi

"Jja! Kita obati dulu kepalamu"

"Hmmmh..."

Skip

"Dasar...untung lukamu tak terlalu parah, awas saja kalau kau mati muda! Aku tak mau jadi duda secepat itu" mendengar ucapan yunho barusan mingi pun tertawa samar membuat yunho ikut tertawa

"I miss you..."

"Hmmm?"

"I miss you... i miss you so much" setelah mengatakan itu yunho pun langsung mencium mingi tak peduli dengan air mata yg terus mengalir deras dari kedua manik jernihnya

"Jangan begitu lagi...aku tak suka melihat mingi jadi pemarah..."

"I know...forgive me..." dengan tangan bergetar yunho meraih tangan mingi lalu menggenggamnya erat

"Jangan berbohong lagi... nanti tidak ada yg mau jadi temanmu"

"Aku tidak butuh teman..."

"......"

"...Karena aku sudah punya istri seorang malaikat" dengan senyum penuh kelegaan yunho pun mencium bibir itu sekilas lalu bersandar didada mingi

"So...what are we?"

"Real friend...forever..."

"Thank you so much yunho..."

Tbc

Next or no? 👉

19+ Area of AteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang