Banyak wartawan yang berkumpul di dekat kamar rawat So Eun, perhatian mereka yang sebelumnya tertuju pada Taehyung kini beralih pada So Eun.
"Bisa ceritakan kronologi insiden pemukulan yang terjadi pada Kim So Eun?" Tanya wartawan wanita berbaju marun
Pak Doryong merapihkan seragamnya sebelum ia menerima microphone yang disodorkan padanya.
"Sekitar pukul 11 siang, saya menuju rooftop, itu memang jadwal biasa saya membersihkan dan merapihkan rooftop. Saya semakin mempercepat langkah ketika mendengar suara wanita yang sepertinya dalam kondisi marah, namun saya tidak mendengar begitu jelas apa yang ia ucapkan. Saat saya membuka pintu saya melihat wanita yang memukulkan korban ke tangki air. Saya tidak melihat dengan jelas wajah wanita itu karena penglihatan saya agak kabur, tapi yang saya tahu ia bersama dengan seorang pria yang memakai jas hitam. Saya tidak sempat mengejar mereka berdua karena saya langsung menolong korban dengan memanggil petugas medis. Demikian yang saya ketahui"
Taehyung mendengar apa yang dikatakan Pak Doryong lewat televisi kamarnya, tapi ia tak memandang layar televisi itu, pandangannya kosong sekarang. Taehyung benci karena ia tak bisa berbuat apapun untuk kekasihnya.
"Tae, kau tidak apa-apa? Matikan saja ya televisinya" Ucap Junghwan, tak ada jawaban apapun dari Taehyung.
Junghwan membuang nafasnya dengan lemah, ia tertegun mendengar sayup-sayup isak tangis Taehyung.
"Istirahatlah" Junghwan membantu Taehyung berbaring.
Taehyung memejamkan matanya, ia menangis dengan keras sekarang dan memukuli kepalanya sendiri.
"Tae hentikan! Tae!! Kim Tae Hyung!!!"
Junghwan kewalahan, ia meminta staff lainnya untuk masuk dan menghentikan aksi Taehyung.
Eunsung meninggalkan kliniknya setelah ia mendengar kabar So Eun, ia terburu-buru untuk datang ke rumah sakit. Untungnya ada manajer So Eun ternyata yang menemani So Eun.
"Annyeong Hyung" Sapa Eunsung
"Sung~ah...klinikmu?"
"Masih ada dokter lain yang berjaga, aku akan kembali lagi nanti, Sso bagaimana?"
"Masuklah dulu"
Eunsung dipersilahkan masuk dan ia langsung berlari menggapai ranjang So Eun.
"Ia pingsan, tadi sempat tersadar namun ia menangis ketakutan dan tidak tenang, dokter memberinya obat tidur" Jelas Manajernim
"Eomma So Eun di mana?"
"Beliau sedang dalam perjalanan ke mari"
Eunsung melihat-lihat kondisi badan So Eun, ia menemukan luka memar di dahi So Eun dan lengan So Eun.
"Aigoo So Eun" Eunsung duduk di dekat So Eun, menggenggam lembut tangan So Eun.
Suara pintu yang terbuka dengan keras mengagetkan Eunsung dan Manajernim, mereka menoleh secara bersamaan, di ujung pintu ada Thor yang sedang mengatur nafasnya.
Ia kemudian berjalan dengan pelan menghampiri ranjang So Eun.
"Thor" Ucap Eunsung
"Eunsung bagaimana keadaan Sso?"
"Akan ku pastikan dia baik-baik saja"
"Sial! Siapa yang melakukan ini pada teman kita!!! Akan ku buat dia menyesal karena telah melakukan ini"
"Ya, aku harap kita bisa membalasnya"
Selang dua jam, Thor masih menunggui So Eun, sedangkan Eunsung harus kembali ke kliniknya. Eomma So Eun tiba pukul 6 sore di rumah sakit, namun Sobin tak bisa datang karena ia sedang melakukan co-asisten di Jepang.