ALONE - 4

2.3K 256 50
                                    

Aku tetap diriku seberapa dalam luka yang kudapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tetap diriku seberapa dalam luka yang kudapat


●●ALONE●●

Matahari masih malu-malu menampakkan dirinya. Terbukti hanya separuh yang sudah mulai nampak dan memberikan kehangatannya, separuh lagi masih bersiap diri untuk ikut bersinar. Sebagian insan juga sudah memulai hari mereka yang agaknya akan sibuk sebab hari ini bukanlah hari libur. Kendati demikian, sebagian lainnya masih bergelung dengan selimut dan bantal.

Remaja bersurai abu itu menyibak surainya kebelakang namun kemudian menyisirnya kedepan kembali karena merasa sedikit berlebihan dengan penampilan baru yang nantinya akan sangat kontras dengan remaja sebayanya di sekolah. Tak ingin itu terjadi, Jimin mengambil topi hitam polos miliknya, kemudian mengenakannya.

Usai bersiap dengan penampilannya, Jimin lantas bergegas menemui paman Kim untuk mengatakan padanya bahwa ia akan berangkat sendiri tanpa perlu diantar. 

Lebih pagi dari biasa, rambut abu yang mencolok dan berangkat tanpa sarapan. Jimin tidak tau mengapa ia melakukan hal itu. Yang pasti ia sedang ingin sendiri untuk beberapa waktu kedepan setidaknya sampai ia kembali punya kekuatan untuk memasang topengnya.

"Paman Kim!" panggilnya sedikit keras, takut-takut paman Kimnya tak mendengar panggilannya saking asiknya menyanyi sambil mengelap mobil Jimin.

"Ah tuan muda. " tuan Kim mengelus dadanya karena terkejut dengan kedatangan Jimin yang menurutnya begitu tiba-tiba.

"Eh maaf paman aku mengejutkanmu dan menghentikan nyanyian merdumu.. Hehe.." Jimin terkikik dan menutup mulutnya.

"Tuan muda sudah bersiap? Tunggu sebentar saya akan mengambil jas didalam." paman Kim hampir saja akan melangkah sebelum Jimin menahan lengannya.

"Paman tunggu dulu." Jimin memanyunkan bibirnya. "Setidaknya dengarkan aku dulu tak perlu terburu-buru." Jimin menurunkan tangannya dari lengan paman Kim. 

"Paman, Jimin berangkat sendiri saja. Paman Kim tak perlu mengantar Jimin pagi ini oke?" Jimin tersenyum dengan eyes smile andalannya. Paman Kim mengernyit.

"Pamaann. Jimin cuma ingin menaiki bus saja, sekali ini aja kok. Jadi paman Kim lebih baik bersantai didalam dan menikmati kopi pagi buatan bibi Nam saja ya?" bujuknya kembali.

"Tidak tuan muda, saya akan merasa lalai jika tidak melaksanakan tugas seharusnya. Tuan muda masuk saja kemobil saya janji akan mengambil jas dengan cepat." Tuan Kim lekas memasuki rumah bak istana itu.

Jimin menghela nafas lelah dan memutar bola matanya malas. Langkah kakinya lantas menambah jaraknya dengan halaman rumahnya, sedikit berlari menuju halte bus yang jaraknya mungkin sekitar tiga puluh meter dari gerbang rumahnya. Jika permintaannya tak dikabulkan maka Jimin tidak perlu mendapatkan itu untuk melakukan apa yang dia mau. Hingga beberapa saat kemudian ia sudah berada di bus berbaur dengan murid pengguna bus lain.

STILL ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang