ALONE - 6

2.5K 279 97
                                    

Aku tetap diriku seberapa dalam luka yang kudapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku tetap diriku seberapa dalam luka yang kudapat

●ALONE●●

Persetan dengan panggilan guru konseling, Jimin memacu langkah dengan riang setelah sehari lalu bolos pelajaran. Surai abunya beterbangan kesana kemari seirama derap langkahnya. Jimin sedang bersemangat hari ini maka bukan masalah jika nanti ia di hukum membersihkan toilet atau mencabut rumput liar di taman sekolah.

Paman Kim baru saja memberikan nasehatnya perihal rambut abunya yang sangat kontras di sekolahnya. Jimin sih mendengarkan tapi semua disikapinya dengan 'bodo amat toh bukan pertama kali Jimin dihukum'. Paman Kim seakan lupa, Jimin adalah murid peringkat pertama dalam hal dihukum.

Raut datarnya masih terpampang apik diwajahnya yang manis. Meski Jimin memang bersemangat, sikapnya tetap saja terkenal cuek dan datar hanya orang tertentu yang dapat menyentuhnya.

"Jimin!"

Pemuda bersurai abu itu membalik arah menghadap parkiran yang baru saja akan dia tinggalkan. Dahinya mengernyit, mencoba mengingat sesuatu tatkala seorang pemuda berjas hitam rapi berdiri disana melambai padanya.

Jimin melangkah mendekat kembali menuju parkiran guna memperjelas penglihatannya. Pemuda itu kini nampak jelas baginya.

"Kak Jungkook?" Bibirnya mengembang membentuk kurva melengkung, matanya reflek menyipit.

"Kau mengingatku?" Jungkook terkekeh gemas menatap Jimin. Beberapa detik kemudian tangannya sudah mengusai suarai abu Jimin.

"Tentu saja! Kak Jungkook malaikat penolongku kemarin. Jika tak ada Kak Jungkook habislah aku ditabrak mobil-mobil itu." Jimin meringis membayangkan dirinya benar-benar tertabrak mobil.

"Tidak perlu berlebihan begitu. Kau sangat manis sayang kalau lenyap tertabrak mobil. " Jungkook mengusak kembali surai Jimin. Sepertinya kini akan menjadi kebiasaan baginya jika bertemu Jimin.

"Jangan begitu Kak!" Jimin tersenyum malu.

"Ngomong-ngomong, rambutmu ini kenapa berwarna abu begini? Aku bahkan baru menyadarinya." Jungkook mengernyit alisnya.

"Ah ini-"

"Jimin!!" Teriak seseorang dibelakang Jimin, membuatnya menghentikan obrolannya.

"Huft." Jimin menghela napas pasrah. Dalam benaknya Jimin merutuk pada Taehyung yang selalu meneriakinya pagi-pagi. Dikira telinga Jimin tuli dengan berteriak terus.

Taehyung mendekat. Kali ini tak ada senyum kotaknya seperti biasa. Tidak juga smirk menggoda Jimin. Wajahnya nampak datar dan sedikit penasaran, hanya sedikit.

"Kenapa selalu berteriak setiap pagi padaku siih Taehyung? Aku kan tidak tuli asal kau tau!" Jimin bersedekap tangan didepan dadanya. Disebelahnya Jungkook hanya melirik Taehyung sekilas hingga kemudian menatap Jimin kembali.

STILL ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang