tiga

918 29 0
                                    

****

Alena dan kedua teman nya baru saja keluar dari kelasnya padahal bell istirahat sudah berbunya lima menit yang lalu, mereka berjalan menuju kantin dan mendaratkan bokong mereka di meja kantin.

"sumpah ya tuh guru nyerocos mulu gak pegel apa, udah tau bel udah bunyi dari tadi bukannya udah malah makin panjang ngomong nya" cerocos Sifa, sedari tadi gadis itu tidak henti-hentinya menyumpah serapahi guru Bahasa Indonesia nya.

"udah napa sif, yang penting mah kita udah istirahat jadi gak usah deh lo nyerocos mulu pusing gue denger nya tau gak! Gak lo gak guru Bahasa indonesia tadi sama aja!" omel Rana , memang sifa pikir dirinya saja yang cape nungguin tuh guru nyerocos mulu, murid yang lain juga sama cape nya dengerin tuh guru.

"dih pms lo ya?" omel sifa sedangkan Rana hanya diam tidak merespon.

Suasana kantin yang tadinya tidak terlalu bising kini berubah menjadi seperti pasar teriak-teriakan dari gadis-gadis alay begitu terdengar di indera pendengaran mereka mereka.

"siapa mereka?" tanya alena seraya memperhatikan beberapa siswa laki-laki yang baru saja memasuki area kantin dengan ikat kepala yang sama.

'tapi kok ada bang Alan ya disana?' tanya nya dalam hati.

"yakin lo gak tau len?" sifa memicingkan mata nya menatap alena dengan tatapan intimidasi
Alena menggeleng singkat sebagai jawaban

"itu anak-anak geng Graflife" sahut Rana

"Graflife?" beo Alena lalu mendongakkan kepala menatap kedua sahabatnya.

"geng biang onar" alena hanya mengangguk kan kepala nya mengerti."

"heh! Mereka bukan biang onar ya ran" sewot sifa tidak terima.

"sekarep mu saja lah! Mereka tuh emang biang onar kan mereka juga gak baik suka kebut-kebutan dijalan,merokok,bolos,dan main di club apa bagusnya coba?" rana mengangkat dagunya bermaksud menantang sahabatnya itu.

Skakmat!

Sifa hanya diam seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia bingung harus menjawab apa jelas-jelas yang dikatakan rana itu memang benae bahkan mengkin kelakuan dari geng tersebut lebih darin apa yang di sbeutkan oleh rana.

"bodo amat yang penting mereka ganteng" sahut sifa.

"ganteng mulu yang ada diotak lo sif!"

"ya suk-"

"lo tuh ya berdua berisik banget tau gak! Gue mau makan dari tadi gak jadi mulu gara-gara kalian ribut gak jelas!" sewot alena dengan nada bicara yang cukup nyaring sehingga membuatnya menjadi pusat perhatian seisi kantin tidak terkecuali dengan geng Graflife.

Seolah sadar dengan apa yang baru saja ia perbuat alena langsung menepuk keningnya lalu memasang wajah dinginnya sehingga yang melihat dirinya enggan untuk menatapnya, dan kembali duduk melanjutkan maknnya.

"gara-gara lo berdua nih!" alena mengubah bicaranya menjadi dingin membuat kedua sahabatnya saling bertukar tatapan pada alena.

Sifa dan Rana hanya diam mengdengar ucapan dingin alena karena mereka sangat takut jika alena sudah berbicara seperti sekarang.


***


Geng Graflife kini tengah berada di kantin sambil bercanda ria sedangkan Darren hanya diam sambil memainkan ponselnya, anggota Graflife yang jumlahnya kurang lebih dua puluh lima orang itu mengalihkan pandangan penghuni kantin ke arah mereka bukan hanya karena suara bising yang mereka ciptakan tapi karena ketampanan dari seluruh anggota graflife yang di atas rata-rata.

Seluruh penghuni kantin termasuk geng Graflife dan Darren mengalihkan focus mereka saat mendengar suara yang begitu nyaring, tatapan semuanya tertuju pada seorang gadis yang sedang duduk dengan wajah dinginnya.

"cantik bener anjir, tapi sayang nya dingin banget" puji Alfa saat melihat wajah gadis itu.

"cantik dikit langsung embat, dasar playboy cap gayung" wira menoyor kepala sahabatnya itu sementara alfa tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi nya.

Alfa juga termasuk sahabat dekat Darren mereka berada dalam satu kelas yanga sama, cowok itu jugatermasuk anggota Graflife, Alfa di kenal playboy nya SMA XAVIER'S bagaiman tidak?pria itu selalu saja mengucapkan sebuah kalimat cinta kepada semua siswi cantik yang ada di SMA XAVIER'S ia tidak peduli jika pacarnya yang lain nya tau ia berselingkuh , kalau kata alfa sihh

'orang tampan mah bebas!'

Pria itu bangkit dari duduk nya menghampiri meja gadis tersebut ia bersiap untuk mengeluarkan jurus buaya darat nya sementara itu tiba-tiba tangan alfa di tahan oleh tangan kekar milik anggota Graflife dengan tatapan tajamnya. "lo lenapa lan nahan gue?" tanya alfa.

"lo nyamperin adik kesayangan gue abis lo sama gue fa!" ancam Alan. Alfa yang mendengar nya melongo tidak percaya jika gadis cantic itu ternyata adik dari seorang Alan devalova rush yang sangat pendiam itu.

"hah! Yang bener lo?" tanya wira. Alan mengangguk cepat, wira pun sama kaget nya dengan alfa sedangkan Darren hanya diam tapi ia mencerna kata-kata Alan barusan.

"iya deh gak jadi gue" ucap alfa dengan mengambil posisi duduk nya seperti semula.

"Lagian lo kenapa gak bilang kalau lo punya adik?" Lanjutnya.

"Emang penting gitu gue kasih tau lo? Yang ada lo gombalin adik gue terus" ucap Alan seraya di angguki oleh wira.

"lagian nih ya fa, lo tuh playboy cap gayung mana mau adek nya si alan sama lo haha" ucap wira seraya terkekeh sehingga membuat darren menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman-temannya ini.





























***


Continue

Darren's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang