Tiga Puluh Tujuh

478 16 0
                                    


"Ternyata kayak gini ya rasanya jatuh cinta..SULIT!"
-Alena Odeya Rush


“Alena!!!” teriak kedua nya bersamaan saat melihat Alena tergeletak di lantai tidak sadarkan diri, mereka berdua pun segera berlari mendekati Alena

“Al..Al..” Rena dan sifa menepuk pipi Alena bersamaan mencoba membangunkan gadis itu

“lo telpon ka Darren!” suruh Rena , ia memindahkan kepala Alena ke pahanya

“gue ga punya kontak nya” kata sifa

“Ka Alfa! lo punya kan? buruan lo telpon”

tanpa menjawab ucapan Rena, ia mengeluarkan ponselnya dan segera menelpon Alfa

-------

sedari tadi Darren terus memperhatikan Alfa yang tengah bertelponan dengan seseorang ia mengrenyitkan kening ya sebentar saat Alfa menyebutkan nama Alena.

“ren cewe lo pingsan disekolah”

tanpa berucap apapun Darren segera bangkit dari duduknya lalu keluar dari markas Grafflife diikuti Alfa,Alan dan Wira dibelakangnya

Tak butuh waktu sampai delapan menit kini Darren dan ketiga sahabatnya sudah berada di patkiran sekolah

saat diperjalanan Alfa,Alan dan Wira dengan susah payah menyusul Darren karna pria itu ,mengendarai motornya seperti orang kesetanan

“dimana?” tanya Darren seraya turun dari motor

“gue gatau” jawab Alfa jujur, karna memang Sifa hanya mengatakan jika Alena pingsan disekolah aja tidak memberitu tahu letak dirinya dimana

“bangsat!” umpat Darren lalu segera berlari masuk kedalam gedung sekolah

Alan yang melihat Darren pun salut baru kali ini lagi ia peduli sama orang lain apalagi yang di pedulikan itu adik kesayangan nya

‘semoga lo kaya gini terus ya ren, jangan sampe lo nyakitin princes gue’ batin Alan

tiba –tiba Wira membuka suara nya “ada yang ga beres Darren” kata Wira seraya memperhatikan sahabatnya yang terlihat begitu panik

“jangan bengong mulu kambing! lo juga wir ngapa jadi gibahin si Darren! cepetan masuk” Alan dan wirayang mendengarnya hanya memutarkan bola matanya malas, lalu Alfa menarik Alan dan Wira membawa kedua pria itu masuk kedalam gedung sekolah

darren menendang tong sampah di hadapan nya ia sudah mencari Alena dikelas dan beberapa ruangan namun tak ada juga

“toilet Ren, lo belum liat kesana”mendengar ucapan Alan, ia pun segera berlari menuju toilet

“ka! bawa Alena” kata Sifa saat melihat Darren masuk kedalam toilet

Darren mengambil alih kepala Alena ke tangan nya dan membopong tubuh gadisnya

“lo bawa mobil?” darren melihat arah kedua sahabat Alena bergantian

Rena segera memberikan kunci mobilnya kepada Darren “lo sama temen Alan” kata Darren lalu berlalu keluar seraya menggendong Alena

“kunci motornya mana?!” teriak Alan namun tak ada sahutan dari Darren

“masih nyantel di motor Lan” kata Wira lalu mengajak Alfa, sifa dan Rena keluar dari  kamar mandi
darren menunduk menatap Alena yang sedang berada di gendongannya , wajah gadisnya sedikit pucat, rambut berantakan dan sudut bibir nya terdapat bercak darah yang sudah mengering

bukan menjalankan mobil kearah rumah sakit, Darren justru membawa Alena ke rumah nya membawaa masuk gadisnya kedalam kamarnya tanpa mempedulikan tatapan heran dari ketiga sahabatnya dan sahabat Alena

“kenapa lo bawa sahabat gue kerumah lo?!” kata Rena kesal saat ia masuk kedalam kamar Darren dan melihat pria itu duduk di tepi tempat tidur

darren diam, ia keluar dari kamarnya dan memanggil di Asih untuk dibuatkan teh hangat dan membawakan minyak kayu putih

“ini den teh hangat sama minyak kayu putihnya” kata bi Asih seraya meletakan the dan minyak kayu putih di meja

“iya bi” jawab Darren tanpa melihat kearah bi Asih sama sekali

“oiya den tadi den Farel izin ke bibi katanya dia harus ke bandung buat bilang ke aden” ucap bi Asih membuat Darren menoleh kearahnya

“ngapain bi?”

“bibi juga gatau den, pokoknya tadi den farel Cuma bilang gitu aja, yaudah bibi ke dapur lagi bibi Cuma nyampain pesen den farel aja” ucap bi Asih seraya keluar dari kamar Darren

‘farrel ngapain ke bandung?ada urusan apa dia?’ batin Darren

setelah itu ia mengelap wajah cantik Alena yang berkeringat ,dan bercak darah yang mengering di sudut bibirnya menggunakan kain yang sudah ia basahkan di kamar mandi, lalu memberikan minyak kayu putih

“gue dimana?” saat Alena membuka matanya itu langsung bangun dari posisi tiduran nya lalu menyenderkan tubuhnya di tempat tidur

“rumah gue” kata Darren singkat

“ssst aw…kepala gue sakit banget” rintih alena ketika diri nya sedang memposisikan untuk duduk

“jangan banyak gerak” ucap Darren yang melihat gadisnya kesakitan seraya mendudukan dirinya disamping Alena sambil mengusap kepala Alena

“De?” terlihat Alan yang berdiri di ambang pintu kamar Darren dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan dan juga khawatir

Alan mendekati Alena lalu memeluk adik kesayang nya untuk menenangkan rasa sakit yang menjalar di kepala dan juga tubuh Alena










Update!!!Update!!!!
Vote jangan lupaa yaa!!!!!

@DarrenAlexander
@Alena Odeya Rush

Follow akun wattpad nya juga jangan baca ajaa kalian juga harus menghormati penulis yaa guys huhu..

Darren's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang