Tiga Puluh Dua

479 18 0
                                    

BUDIDAYAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU YAA......
°
°
°
°
°
RAWAN TYPOOO UYYYY!!!!

"Gue ngerasa udah ada rasa sama Lo"
-Alana Odeya Rush


Mereka berdua sudah sampai di rumah Alena, gadis itu mengajak Darren untuk masuk kedalam rumahnya dan menyuruh Darren menunggu di ruang tv sedangkan  Alena msuk kedalam kamarnya untuk mengganti baju

Mata biru terang milik Darren memperhatikan sebuah foto gadis kecil yang tengah tersenyum lebar yang tengah memgang piala dengan rambut di ikat satyu yang ia yakin itu adalan Alena

“Darren?!" Darren menoleh, mendapati Alan yang tengah berjalan kearahnya

“lo kenapa udah balik?” tanya Darren

“gak jadi ke markas gue pengen rebahan aja” jawab Alan

Darren mengangguk “gue mau ngoomong sama lo”
Darren diam, ia tidak mengeluarkan suara apapun hanya saja alisnya terangkat satu

“lo jadiin Alena pacar lo, secara gak langsung lo udah bawa adik gue masuk ke kehidupan lo dan juga Grafflfe! Grafflife punya banyak musuh, bisa aja musuh kita itu bakal  ngeganggu Alena. Gue Cuma minta lo jagain adik gue, kita sama-sama jagain Alena” kata Alan panjang lebar

Darren diam. Ucapan alan benar!bukan sesuatu yang tidak mungkin terjadi jika musuhnya nanti akan mengganggu Alena

“gue jagain adik lo” ucap Darren akhirnya
Alan menepuk bahu Darren “gue pegang janji lo”

📍📍📍

Keluarga Alena dan juga Darren kini sedang berada di ruang makan, mereka sedang menikmati makanan yang dibuuat oleh mamah Alena dan  juga gadis itu

“kamu kelas dua belas Darren?” tanya papah Alena di sela makan mereka

“iya om” jawab Darren

“udah ada rencana kuliah dimana?”

Darren menggeleng singkat “belum om, tapi saya sempet kefikiran buat kuliah di luar”

Alena yang tadinya fokus dengan makanan nya kini menatap Darren dengan tatapan heran
Pria itu selalu berbicara sangat irit dan tidak akan lebih dari 3 sampai 5 kata, namun apa yang ia dengar tadi? Darren berbicara sangat panjang

“bagus dong kalau kamu punya fikiran buat kuliah di luar negri” Irene yang melihat tingkah Alena saat menatap Darren dengan tatapan aneh pun langsung menggoda anak bungsunya

Alena mendelik , matanya membulat sempurna “engga mah” jawabnya cepat

Irene terkekeh “usah malu-malu” Alena hanya diam. Gadis itu tidak ingin mamah nya bertambah menggoda nya

“oh hiya Darren… kamu panggilnya mamah sama papah aja ya kaya Alena dan Alan” ucap Irene

“iya mah” saut Darren

Saat makan malam sudah selesai, Alena dan mamahnya pun langsung membereskan piring-piring di meja makan

“sayang.. mamah liat Darren orangnya kaya gitu ya, padahal dulu engga kayak gitu” kata Irene saat mereka sedang berada di dapur

Darren's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang