empat puluh satu

229 10 2
                                    


****


Darren berjalan menuju kelas gadisnya ia akan mengantarkan Alena pulang mulai sekarang agar kejadian seperti kemarin tidak terulang lagi

Darren memutuskan akan mengantar pulang Alena juga tau bahwa si black  motor kesayangannya Alena sedang disita oleh papahnya, dan membuat dirinya gampang membujuk Alena pulang bersama nya
kana dan Alan ya kan bisa nebeng sama Alan, Darren gimana si?

“Alena mana?” tanyanya saat melihat kelas gadisnya sudah sepi dan hanya ada Rena dan Sifa yang sedang berkutat dengan sapu yang hari ini adalah hari mereka piket

“dia lagi ke fotocopy ka” kata Sifa

“dimana?”

“gue gatau ka”

Darren tak lagi menjawab ucapan Sifa, ia berlalu keluar kelas lalu mengeluarkan ponselnya utuk menelfon Alena

“Dimana?” tanya nya langsung saat telfonnya sudah tersambung dengan Alena

“hallo? kenapa?” tanya gadis itu balik

“dimana?”

“kepo banget sih”

“dimana Alena?” tanya Darren sekali lagi

“iyaiya. ini lagi di fotocopy depan jalan. eh ka tadi kayanya da yang ngikutin gue deh” Darren mengerutkan keningnya

“siapa?”

“kalo gue tau juga gue kasih tau ka”

“siapa?”

“ish! gatau gue , tapi kayanya dia om-om yang waktu itu kita ketemu di supermarket deh
rahang darren mengeras, om-om yang dimaksud gadisnya pasti Gio sialan itu “gue kesana” katanya dan langsung mematikan panggilan sepihak

sedangkan disisi lain Alena kini sedang berada di fotocopy, sebenarnya ia sudah selesai memfotocopy tugasnya namun ia bingung harus kembali kesekolah sendiri atau menunggu Darren

setelah berdebat dengan hatinya ia memilih untuk kembali kesekolah sendiri, lagi pula jarak sekolah dengan tempat fotocopy tidak terlalu jauh dan Darren juga belum terlihat
‘siapa sih yang dari tadi ngikutin gue! bikin gue parno aja’ –batin Alena saat motor yang sedari tadi kembali mengikutinya lagi

motor yang mengikuti Alena sama seperti darren hanya saja motor Darren berwarna merah sedangkan motor tersebut berwarna biru

pria tersebut menhalangi  jalannya dengan motor yang pria itu kendarai , ia pun kemudian membuka helm nya “hei cantik! kita ketemu lagi , jangan-jangan kita jodoh! kenalin gue Gio”

Alena membelalak matanya terkejut, ternyata benar. orang yang mengikutinya sedari tadi adalah om-om-om yang bertengkar dengannya di supermarket waktu itu

“maaf om saya buru-buru” ucap alena ia masih menanggapi dengan santai selagi orang itu tidak macam-macam dengannya

“jangan buru-buru dong, main main dulu ayo” pria itu mencolek dagu nya untuk  yang kedua kalinya

Alena segera menepis nya dan mencoba melepaskan tangannya dari genggaman pria sinting itu

“brengsek, jangan macem-macem lo!lepasin tangan gue” sarkas Alena

“ck! tenyata lo galak juga ya”

Alena diam dengan tatapan tajamnya , ia ingin kabur tetapi cengkraman di tangannya sangat kuat tenaga Alena bahkan kalah.

‘aduh elah kemaren si varra sekarang sama om-om sinting., gue gangerti padahal gue ga gangguin mereka kenal juga kaga ’ –Alena membatin

badan Alena tiba-tiba terhuyung kebelakang saat salah satu lengannya ditarik dan cengkraman di lengan satunya pun mendadak terlepas, mungkin karna pria sinting itu sama-sama terkejut

“ka…Darren” gumam alena pelan

“ck! lo anak ingusan mau jagain pacar lo?! udah cewe lo buat gue aja” kata gio menyeringai

Darren hanya menatap gio datar, ia menyembunyikan Alena di balik tubuh tegap nya

“lo sentuh dia abis lo!’’
bukannya takut, gio ,alah tertawa meremehkan “ck! gue ga takut, gue bakal rebut dia dari lo! inget bocah ingusan” ancamnya lalu kembali naik ke motor dan berlalu pergi

alena mendongak menatap Darren yang ia yakini pria itu kini sedang Manahan emosi “ka…?” panggilnya pelan seraya tangan nya mengelus punggung tangan pria itu

darren menghela nafas panjang kemudian menatap gadisnya “Pulang”

“kita ke sekolah lagi ya ka, gue masih belum selsai ngerjain tugasnya ka”














Updateee!!!!

Aku mau ngasi tau cerita DESTINY udah aku publish bisa kalian baca yaaaa terimakasihhh❤️

see you all 😍

next part?

Darren's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang