Dua Puluh Empat

487 25 0
                                    

Budidayakan vote terlebih dahulu sebelum membacaa karena memberikan vote gratis tidak bayar terimakasih!

Happy reading!

Alena bermain dengan santai tanpa ada rasa canggung dengan semua lawan nya laki-laki dan ia hanya seorang gadis yang bermain di tengah lapangan dengan membawa bola dan menggiring nya mengasih umpan pada teman se-Tim nya.
Setelah selesai Alena menghampiri kedua sahabatnya yang sedang duduk di pinggir lapangan

“Al! lo maen nya makin jago aja anjir!” ucap Sifa sedangkan Alena hanya tersenyum

“tau lo Al, ngapa jadi makin keren aja lo” sambung Rena

“Al! kayanya lo harus ikut ekskul Futsal putri deh” ucap Rama yang baru saja sampai di pinggir lapangan bersama Angga

“iya Al lo masuk ekskul itu aja” sahut Angga
Alena hanya tersenyum melihat kearah
ke tempat nya ia bukan tidak mau mengikuti ekskul Futsal putri yang jadi masalah nya Alena pasti tidak diizinkan oleh papah dan abang nya itu. Dan sudah Alena pastikan jika Alan melihat tadi ia bermain sepak bola lagi abang nya itu akan mengadu ke mamah papah nya.

“nanti gue pikirin” jawab nya seraya tersenyum

“yaudah ganti baju gih kalian” ucap Angga yang dia ngguki ketiga Gadis yang sedang bersama nya


***


Kring! Kring!

Suara bell pulang SMA Xavier’s berbunyi semua murid pun keluar dari kelas mereka masing-masing

Alena dan kedua sahabatnya kini sedang berjalan menuju parkiran sekolah beberapa siswi lain yang berpapasan dengan mereka terdengar membicara kan Alena dengan secara terang-terangan

‘ka Darren ko mau ya sama cewe kaya dia cantik aja enggak' kata salah satu siswi

Gini nih cewek yang mulut nya gak pernah diasah pake golok, ngomong nya lemes bener!

“eh sumpah ya!muka lo pada sama muka sahabat gue juga cantikkan sahabat gue kemana-mana” Sifa sudah tidak tahan lagi ia benar-benar kesal

“dasar cabe serebuan!” kata Rena datar namun terdengar begitu tajam

Alena dengan segera menarik kedua kengan sahabatnya sebelum nanti nya akan ada percekcokan mulut

“udahlah gak usah di tanggepin Ren,Sif” katanya

“sumpah ya Al mulut mereka kalau gak ditanggepin nanti malah makin parah” kesal Sifa

“kali ini gue setuju sama Sifa” sahut Rena

“kalo kalian nanggepin mereka otomatis kalian sama kayak mereka” jawab Alena santai tetapi mmebuat kedua sahabanya membulatkan mata nya yang hampir keluar

“yauda ah! Jadi main dirumah gue gak?” kata Sifa

“gue yes” kata Rena

“gas ayo” kata Alena

“Alena!!”

Alena dan kedua sahabat nya mencari diman aasal suara dan ternyayta yang memanggil nya adalah Wira, sahabat Darren

“apa?” tanya Alena saat Wira sudah berdiri dihadapan nya

“eh!lepas apa-apaan lo!” kata Rena seraya melepaskan tangan Wira dari lengan sahabatnya

“lo yang apaan!” ucao Wira marah

Rena yang merasa terpancing pun langsung menunjuk wajah Wira “lo yang apaa! Main Tarik tangan orang aja!”

“udah napa sih” lerai Alena “ kenapa gue harus ikut lo?” tanyanya

“panjang cerita nya! Ini yang pasti soal Darren!”
“ka Darren kenapa?”

“udah lo mending ikut aja!” wajah Wira benar-benar panik dan itu benar-benar membuat Alena penasaran sebenarnya pa yang terjadi dengan ka Darren

Alena menatap kedua sahabatnya seraya berkata “gue ikut ka Wira” katanya

“kita ikut! Gue gak mau lo kenapa-kenapa” kata Rena

Alena hanya mengangguk setuju “gue bakal ikut sama lo tapi gue gak bawa motor dan gue bakal naik mobil temen gue”

Wira menggeleng “lo naik motor sama gue dan temen lo ngikutin dari belakang”

Ia sempat terdiam sebentar namun detim berikut nya ia mengangguk setuju

Wira mengendarai motornya begitu kencang dan membuat Alena harus memegang jaket Wira dnegan erat, pria itu benar-benar tidak peduli dengan pengguna jalan lain yang mengumpat pada nya

Dasar Wira modus!

‘alah anjir si dia sengaja banget kayanya’ batin Alena

“lo bisa gak pelan-pelan” Alena setengah berteriak agar Wira bisa mendengar nya

“ini urgent Al!!” kata nya tak kalah kencang

‘lagian si kutub sebenernya ngapa sih’ batin Alena

Wira memberhentikan motor nya di sebuah mansion, ia menarik gadis itu masuk kedalam mansion sedangkan Alen sesekali menengok kebelakang memastikan kedua sahabatnya masih berada dibelakangnya

“bi Inah! Darren mana?” yang di panggi Bi Inah pun segera datang menghampiri

“di kamar den, bibi gak berani masuk” kata bi Inah

Wira tak menjawab pria itu hanya mengangguk dan kembali menarik lengan Alena, mereka berhenti di “depan pintu bercat hitam
Wira memberikan bahsa isyarat kepada Alena agar segera masuk namun gadis itu hanya diam saja

“masuk Al..” kata Wira pada akhirnya

Sebelum membuka pintu tersebut ia menarik nafas nya “ash!” Alena menutup hidung nya saat pintu kamar Darren terbuka dan langsung tercium bau Alkohol

“dia mabuk?” Alena bertanya kepad Wira namun bola mata hitam pekatnya msih memandangi seorang pria yang terduduk di lantai samping tempat tidur sambil mengoceh tidak jelas

“tu bocah minum berapa botol anjir!” kata Wira , ia sedikit kesal saat melihat Darren mabuk seperti ini

Gadis itu kembali menarik nafasnya, memeberanikan diri untuk berjalan mendekati Darren seraya memanggil nama pria itu namun tak juga mendapat sahutan

‘lo dongo banget si Alena! Orang mabuk lo panggil-panggil! Ah lagian si Wira kampret juga ngapain gue disuruh kesini’ rutuk Alena batinnya

Ia berjongkok di hadapan Darren, Alena sempat terdiam cukup lama saat melihat wajah Darren yang terlihat teduh dan kacau




























Update!!!!!!
Halo gue baru bisa Up lagi kemarin² lagi banyak tugas numpuk jadi gue baru bisa Up sekarang
Vote nya jangan lupaa

Darren's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang