Tiga Puluh

459 15 0
                                    


Alena dan Darren sudah keluar dari Garena Futsal menuju Parkiran, tetapi tiba-tiba Alena ingin sekali makan karena ia belum sempat makan sebelum berangkat

"ka kita makan dulu ya?"

Darren hanya mengangguk sambil memakai helm fullface nya lalu menaiki motornya yang diikut oleh Alena, Darren mengendari motor nya dengan kecepatan normal menembus angina malam.

Tiba-tiba Alena menyuruh Darren memberhentikan motor nya di depan gerobak bakso yang berada di pinggir jalan

Alena turun dari motor sedangkan darren masih duduk di atas motor sambil memainkan ponsel nya, Alena akhirnya menarik Darren untuk segera turun dari motor nya

"ayo ka, gue traktir ko beneran deh" ucap Alena

Darren pun turun dari motor nya dan mengikuti Alena untuk duduk dan memakan bakso

"gak usah"

"kenapa? Makanan disini enak ka, jangan ke resto terus lo harus coba yang namanya makanan pinggiran"

"lo yakin disini bersih?" ucap Darren datar, seraya memeperhatikan sekitarnya

Sedari kecil sampai sekarang ia tidak pernah makan dipinggir jalan karna baginya makanan itu pastinya tidak bersih

Mata Alena sempurna, bibirnya bahkan sedikit terbuka "bersih ko! Gak buat sakit perut, bakso disini tuh udah jadi langganan gue"

"tau darimana?" tanya Darren lagi

'mau makan aja ribet banget elah, sabar Al' batin Alena

Alena mendengus kesal, pria macam apa di hadapan nya ini? Ingin makan aja banyak sekali bertanya

"emang gue gak tau bersih atau enggak! Tapi seenggak nya ga buat orang yang makan sakit perutkan?! Lagian emang lo bisa tau makanan itu gak bersih?" tanya balik Alena dengan raut wajah merenggut kesal

Tanpa sadar bibir Darren melengkung keatas membentuk sebuah senyuman yang kembali di lihat oleh Alena

"yaudah satu" kata Darren akhirnya

"gue seneng liat lo senyum, sorry kalo gue suka ketus sama lo dan temen-temen lo. Sebenernya gue dulu gak kaya gitu ka tapi ada hal yang buat kaya gini" jelas Alena

Darren menautkan alisnya saat Alena mengatakan jika dirinya berubah ada seperti sekarang karena ada sebab nya. Ia juga tidak tahu mengapa dirinya bisa tersenyum dengan mudah ketika melihat Alena merenggut kesal

"mang ujang bakso 2 ya" ucap Alena yang langsung diangguki mang ujang

Tidak lama kemudian bakso yang Alena pesan datang "eh si eneng teh sama siapa tumben gak sama si aa " ucap mang ujang

"temen mang"

"yaudah mang ujang teh kesana dulu atuh" alena pu mengangguk sambil tersenyum ramah

"gimana enak ga?" tanya Alena saat melihat Darren sudah memasukkan baksonya kedalam mulut

Pria itu mengangguk tanpa mengucapkan apapun dan kembali memasukkan baksonya kedalam mulut

Alena tersenyum seraya menggelengkan kepalanya ia tau Darren pasti tidak terbiasa dengan makanan di pinggir jalan karna ia adalah anak yang berasal dari keluarga serba ada

Setelah selesai memakan bakso, mereka berdua segera bangkit dari duduk nya untuk segera pulang

"ka mampir ke supermarket dulu ya" tanya Alena. Ia menyadari bahwa Darren sedari tadi hanya menemani nya tanpa bosan Cuma dengan menonton diri nya dilapangan saat tanding

"iya" jawabnya

Alena menaiki motor Darren pun langsung menjalankan motor nya, ia mengendarai motor dengan kecepatan normal menikmati keramaian kota Jakarta

Sesampainya di supermarket mereka berdua masuk kedalam supermarket dan Alena segera memilih milih makanan ringan

"lo mau makanan gak? Sekalian gue pilihin" tawar Alena

Darren menatap gadis itu lalu mengangguk "sekalian buat anak Grafflife"

Alena mengangguk lalu berlari kecil meninggalkan Darren yang sedang memilih beberapa minuman

"jangan lari" peringat Darren saat melihat Alena hendak terjatuh

Alena menengok melihat kearah Darren yang berjalan di belakangnya lalu tersenyum dan kembali berlari kecil untuk mendekati ke tempat makanan ringan

"bocah" gumam Darren seraya berjalan lebih cepat untuk menyusul gadisnya

Alisnya berkerut saat melihat Alena yang seperti sedang bertengkar dengan seorang pria

"maaf nih om! Jelas-jelas om yang nabrak saya! Ko jadi marahin saya"ucap Alena kepada pria itu

"loh cantik! Gak boleh marah-marah gitu dong!" kata pria itu seraya hendak memegang dagu Alena

Dengan cepat Alena menepis tangan pria itu

Darren mendekat lalu menarik tubuh gadisnya membawa gadis itu untuk berdiri dibelakangnya

"kenapa?" tanya Darren sambil menatap Alena

"dia yang nabrak gue tapi dia yang marah-marah ke gua! Ga sopan megang-megang dagu gue" jelas gadis itu sambil mendengus kesal













































Update!!Update!!!
Maaf yaa gue udah lama ga update soalnya lagi ujian hehe
Gimanaa ada yang kangen Alena dan Darren ? Kalo ada komen disini yaaa
Jangan lupa vote + komen
Dan jangan lupa buat follow akun Wp gue dan kalian yang baca cerita ini tambahin ke library kalian yaa makasih...

Darren's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang