Tujuh belas

570 18 0
                                    

Vote nya jangan lupaa!!!
-
-
-
-
-
-
Rawan typo!

Happy reading

“makasih,gak usah mampir” ucapnya sedikit ketus karna sebenarnya ia marah kepada Darrem karna tidak mau mengajaknya makan terlebih dahulu

Bukannya matre Alena hanya saja tidak bisa Manahan dirinya jika sudah lapar mood nya akan memburuk jika perutnya tidak langsung diisi makanan

Darren yang menyadari nada bicara Alena yang berubah hanya menghela nafas “lain kali”
Alena mengangguk da hendak keluar dari mobil dari mobil namun Darren menarik lenagn nya membuatnya kembali teduduk

“kenapa?” tanya Alena yang belum menghilangkan nada ketusnya

Darren memberikan ponselnya kepada Alena sementara gadis itu menatap bingung kearah Darren

“id lo” ucap Darren, seolah mengerti Alena langsung mengetikan id line nya di ponsel Darren

“hati-hati” Alena berdiri disamping mobil Darren dan langsung masuk kedalam rumahnya tanpa menunggu mobil Darren melaju

“dasar cewe” gumam Darren pelan dan langsung melajukan mobilnya

🔥🔥🔥

Darren memberhentikan mobilnya di markas Grafflife ia memang tidak berbohong kepada Alena bahwa dirinya ada acara bersama temannya karena ia dan anggota Grafflife akan pergi kesuatu tempat

“wish bos kita udah balik ngedate” goda Wira saat melihat Darren mendudukan dirinya di sofa
Alfa segera mendekat kearah Darren dan mendudukan dirinya seraya menatap Darren dengan tatapan menyelidik

“apa?” tanya Darren yang merasa rishi diperhatikan

“lo gak ngapa-ngapain Alena gue kan?” Alfa memicingkan matanya mencoba mengintimidasi sahabatnya itu namun Darren sama sekali tidak merasa teritimidasi

Yang ditanya hanya diam dan merasa tidak perlu menjawab pertanyaan bodoh yang dilontarkan Alfa padanya

“ren jawab elah!” Kesal Alfa

“perlu?”ucap Darrren data ria mengeluarkan ponselnya dan beranjak pergi ke toilet sementara Alfa menggerutu kesal

“lo pergi sama adek gue ren?” tanya Alan yang sudah tidak memainkan ponselnya

“iya” Alan pun mengangguk cepat

“woi! Ren hospot ya!” teriak Wira yang dijawab dengan anggukan saja oleh Darren

“ren lo gak bawa makanan?” tanya Alfa saat melihat Darren kembali duduk

“di mobil” katanya dan melemparkan kunci mobil kearah Alfa

Saat di minimarket bersama Alena tadi ia meminta kepada gadis itu untuk memilih beberapa cemilan untuknya dan anggota Grafflife dan langsung di ‘iya’ kan oleh Alena

Wira melirik kearah Darren “lo ganti kata sandi?” tanyanya seraya menunjukkan ponsel milik Darren

Darren hanya mengangguk lalu meminta ponselnya ia memang menhhati kata sandinya saat bersama Alena tadi

Wira, Alfa dan Alan menautkan alisnya bingung saat melihat ponsel Darren sementara seluruh anggota Grafflife menatap heran kearah ketiga teman nya itu dan Darren hanya menatap datar ketiga sahabatnya

“hmm sejak kapan lo suka main billiar?” tanya Alfa masih dengan alis yang ditautkan

Darren mengerutkan keningnya tidak mengerti WIra dan Alan yang paham dengan ekspresi wajah sahabatnya segera memperlihatkan ponsel Darren dan aplikasi billiar terlihat jelas di ponsel iphone miliknya ia mengangkat bahu acuh

“bukan gue” ucapnya datar ia tahu itu adalah kelakuan Alena karna saat dimobil tadi ia melihat gadis itu memainkan permainan tersebut.

“lha terus siapa?” tanya Wira dan Alan berbarengan

“Lena” jawab Darren

Alfa membulatkan matanya “Lena siapa? Jangan bilang lo pun-“

“Alena” potong Darren cepat sebelum mulut sahabatnya itu berkata yang tidak-tidak

“cie ilah punya panggilan kesayangan ceritanya” goda Agam yang diikuti dengan suara siulan dari anggota Grafflife yang lain

Alfa masih sibuk dengan cemilan yang dibawa oleh Darren pria itu lagi-lagi menautkan alisnya dan tertawa “sejak kapan lo suka permen kapas? Haha” tanyanya

Darren menengok kearah Alfa “punya Lena” jawabnya dan langsung mengambil permen kapas itu dari tangan Alfa

“bos hari ini jadi bantu geng nya ka vero?” tanya salah satu anggota Grafflife

Darren mengangguk singkat “jam 4 sore jangan ada yang bawa apapun” perintahnya di angguki patuh oleh seluruh anggota Grafflife

Savero atau vero adalah ketua geng motor bernama western pria itu berumur  dua tahun lebih tua dari Darren namun ia berteman baik dengan anggota Grafflife termasuk Darren

Hari ini Vero meminta bantuan Darren serta geng Grafflife untuk membatunya melawan musuh dari geng motor wastren Darren yang tadinya enggan ikut campur akhirnya menyetujui saat seluruh anggota Grafflufe memintanya untuk membantu geng motor vero.

“cabut” Darren bangkit dari duduknya dan langsung di ikuti oelh anggota Grafflife



























Update lagi manteman
Jangan lupa follow akun wp gue ya...
Gimana nyambung ga sih?

Darren's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang