Sembilan

661 25 0
                                    

😻😻😻

Tatapan mereka beradu...

Alena menelan saliva nya saat bola mata biru pekat itu menatapnya intens dengan segera ia memutuskan kontak mata mereka dan kembali melanjutkan langkahnya.

"al!gue boleh nebeng gak?" tanya Sifa

"ogah amat! Sono lo pegih gue masih kesel" sinis Alena

"dasar bocah bar-bar" gumam Sifa tapi masih bisa didengar oleh Alena


-----------------------------------------------------------------------

"apa lo bilang nyet? Gue denger ya" ucapanya Rena hanya menggelengkan kepala nya melihat kedua sahabatnya sedang berdebat kecil.

Alena menghampiri motornya yang berada tidak jauh dari geng Graflife ia segera memakai memakai helm fullface nya dan menyalakan mesin sepeda motornya diikuti kedua teman nya yang berada di mobil Rena. Baru saja alena menjalankan motornya tiba-tiba ada yang menghadang jalan nya.

'nih orang gak ada otak kali ya, udah tau gue mau jalan malah segala di jegat malah rame-rame' batin Alena

Alena mendengus kesal lalu segera membuka kaca helm nya

"lo udah gila ya? Mikir apa pake otak! gue mau jalan lo malah ngejegat gue!" ketus Alena

Rena dan Sifa segera turun dari mobil untuk menenangkan Alena yang sepertinya sudah tersulut emosi, namun bukan Alena jika tidak meladeni orang yang sudah mengganggu nya ia pun turun dari motornya dan menghampiri sang ketua Geng GRaflife.

"mau lo apa sih hah!?" tegas Alena

Darren hanya diam tidak menjawab pertanyaan Alena

"belum cukup lo ganggu gue? Tadi lo ngeklaim gue sebagai pacar lo terus sekarang lo ngejegat gue sama temen-temen lo,hah?" ujar Alena, anggota Graflife tercengang mendengar ucapan Alena barusan, bukan nya apa Alena adalah Adik kandung dari Alan Anggota dari Graflife.

"terus?" ucap Darren datar

"bacot lo ya!" ketus alena dan kembali menghampiri sepeda motornya dan memakai helm fullface nya.

"bang gue gak balik kerumah dulu hari ini" ucap gadis itu pada Alan yang notaben nya sebagai kakak kadung Alena. Alan hanya diam tidak menjawab ia tau jika adiknya butuh ketenangan pada saat situasi seperti itu.

Lalu Alena menyalakan mesin Sepeda motor nya dan menjalankan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, alan yang melihatnya hanya menggelengkan kepala nya.

Darren pun diam tak bersuara melihat kepergian Alena, hingga akhirnya Alan turun dari motornya dan menghampiri Darren "gak usah lo pikirin Adek gue emang begitu nanti baik sendiri" ucap Alan pada Darren sambil menepuki bahu Darren pelan. Darren mengangguk cepat lalu menaiki sepeda motornya dan meninggalkan area sekolah.

Kini Alena sedang berada di Apartemen milik nya,ia menjatuhkan diri nya ke tempat tidur dan memejamkan mata nya lalu membuka mata nya kembali dan merubah posisi tidur nya menjadi duduk. Ia mengambil ponsel nya dan membuka loocksreen ponselnya lalu membuka aplikasi Line untuk mengirim pesan pada Alan.

Banglan

Bang?
Ody di apart.

Darren's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang