Di malam hari yang dipenuhi bintang-bintang gemilang. Luna asik memainkan handphone nya di atas kasur. Padahal di layar handphone nya tertulis jelas jam menunjukkan pukul 21.57 malam. Ibu nya sudah menyuruhnya tidur-tapi, Luna keras kepala. Ia tetap bermain handphone di atas kasur lengkap dengan selimut nya.
Saat asik memainkan handphone nya, Luna teringat rencana nya dengan Chandra. Dan segera melakukan salah satu nya.
Luna : "Viona !!"
Luna mengirim pesan kepada teman sebangkunya itu, Viona.
Viona : "Iya, Na ?"
Luna : "Besok ada acara nggak ??"
Viona : "Gak"
Luna : "Yes !! Mau nggak ikut sama aku ke mall ??"
Viona : "Jelas mau !!"Luna berseru senang. Menurutnya dengan hal ini ia bisa semakin akrab dengan Viona dan rencana pertama nya berhasil.
Luna : "O.k ! Besok temuin aku depan rumah. Rumah aku di jalan ××× no. ××"
Viona : "Roger !!"Luna mematikan handphone nya, meletakkannya di atas meja di samping kasur miliknya.
"Aku menanti hari esok !!" Seru Luna dalam hati. Ia memutuskan untuk tidur-walaupun begitu, senyumannya tak pernah pudar dari wajahnya. Akhirnya Luna terlelap dalam tidurnya dengan lampu yang masih menyala.
****
Kling...
Chandra : "Luna ! Rencana 1, siap ??"Handphone Luna berdering, memberitahu masuknya pesan. Pesan pertama yang Luna dapatkan hari ini. Itu pesan dari Chandra. Nama itu tertulis di pemberitahuan di layar handphonenya. Saat mengajak Luna pulang bersama, Chandra sempat bertukar kontak dengannya.
Luna : "SIAP, Kapten !!"
Chandra : "Oke, gue tunggu di lokasi"
Luna : "Ashiaapp !!"Jam di layar handphone nya menunjukkan pukul 08.46 pagi. Luna sudah bersiap-siap untuk pergi. Ia mengenakan pakaian berwarna hitam putih, berlengan pendek, bawahan rok berwarna hitam. Ia juga mengenakan sepatu berwarna putih dan membawa tas berwarna coklat.
****
Tok tok tok...
"Luna !! Ini gue, Viona !!"Luna segera berjalan ke pintu rumah yang diketok oleh Viona. Ia baru saja selesai sarapan pagi. Luna membukakan pintu rumahnya perlahan.
"Viona ! Akhirnya kamu datang," seru Luna saat melihat sahabat baru nya itu benar-benar telah sampai.
"Iya, gue udah dateng. Nah, gimana ? Jalan sekarang ??" Viona mengenakan kaos hitam, berjaket biru, dan bercelana jeans. Ia juga mengenakan sepatu tali berwarna putih. Dengan rambut yang diikat satu.
"Tunggu bentar ! Aku pamit ke Ibu dulu." Luna berlari ke arah dapur, mencari Ibu nya.
"Bu, aku pergi dulu ya." Luna menyalami Ibu nya penuh kasih sayang.
"Iya, hati-hati di jalan. Jangan ngebut, jangan lama-lama, jangan boros belanja nya." Seperti biasa, pesan seorang Ibu kepada anaknya bagaikan panjang tembok Cina.
"Iya, Bu. Nggak usah khawatir. Aku pergi bareng temen kok. Ya udah, assalamu'alaikum !" Seru Luna yang sudah kembali berdiri di pintu rumah.
"Wa'alaikumussalam." Ibunya menjawab pelan dari dapur. Luna lansung pergi dengan Viona mengendarai taksi online, yang tadi sudah dipesan Viona.
****
Mall Bulan, itu nama yang tertera di atas bangunan tinggi yang orang-orang jadikan sebagai tempat shopping alias belanja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleeping Boy ( ON-HOLD )
Jugendliteratur[ WARNING !! CERITA INI HIATUS UNTUK MELAKUKAN REVISI ULANG, JIKA TETAP INGIN MEMBACA JANGAN SALAHKAN SAYA AKAN BANYAKNYA KESALAHAN ] Kita pasti selalu mendengar tentang kisah dongeng pengantar tidur, tentang seorang putri cantik yang mendapat kutuk...