Rencana 2k20

60 27 9
                                    

Tanggal 31 Desember 2019, di SMA Cahya Purnama.

"CHANDRA !!!" Bagaikan suara auman, suara nya terdengar nyaris satu sekolah.

"Apaan sih, Vin ?? Masih siang." Rangga mengelus-elus punggung sahabatnya itu yang tak lain adalah Kevin.

"Ya, gue kesel. Padahal, biasanya tuh anak nongkrong sama kita pas istirahat. Lah, sekarang ?? Dia bareng Luna mulu !" Kevin mengerutkan keningnya, melipatkan tangannya, membuktikan ia sangat kesal.

"Emang kenapa sih ?? Kok lo mesti marah-marah, Vin ?? Jangan-jangan lo cemburu ya ??" Tanya Rangga seraya memajukan jari telunjuknya tepat didepan hidung Kevin.

"Ih ! Homo lo, Vin." Beberapa murid di sekitar mereka ikut menimpali.

"Nggak !! Gue nggak homo !! Gue masih fans nya Asuna SAO. Dan gue nggak cemburu !!" Tegas Kevin seraya menepis jari telunjuk Rangga yang berdiri di depan hidungnya.

"Dasar wibu lo," balas Rangga. Ia tengah mengusap-usap jari telunjuknya yang ditepis Kevin begitu saja.

"Biarin. Dari pada lo ! Dasar fanboy !!" Kevin ikut-ikutan mengejek Rangga. Murid-murid sekitar mereka, menonton.

"Mendingan gue lah !! Setidaknya idola gue hidup di dunia nyata." Rangga menatap Kevin kesal.

"STOP !!! Hei, yang di sana." Seorang gadis berambut pirang diikat itu menunjuk Rangga dan Kevin satu persatu.

"Bagus banget. Lo berdua bertengkar ?? Kevin, lo nggak inget ? Lo cuman boleh debat sama gue !! Dan lo, Rangga. Gue nggak nyangka, padahal lo tukang damaiin gue sama Kevin. Tapi, sekarang apa ?? Lo egois !!" Gadis itu berekspresi kesal, melipat tangannya. Ia Viona, kembaran Kevin yang ada di kelas yang berbeda dengan mereka.

"Lah, kok lo bisa di sini ??" Tanya Kevin heran.

"Eh ! Lo kira, lo doang yang ditinggal temen ?? Gue juga kali. Si Luna pergi sama Chandra. Bikin cemburu !" Viona duduk sembarangan di salah satu kursi kosong di dekatnya.

"Oi ! Itu kursi orang !!" Seru Rangga, tak menerima Viona duduk di tempat duduk seseorang yang sangat ia kenal, yakni Lisa.

"Kan gue orang," balas Viona tak peduli.

"Tunggu, apa lo bilang tadi ?? Cemburu ??" Rangga teringat perkataan Viona yang hampir saja tak jadi dibincangkan.

"Kalian bener-bener. Kembar, dua-duanya doyan jeruk sama jeruk." Gelak tawa terpecahkan kala itu juga, saat salah seorang murid di sekitar mereka ikut-ikutan berbicara. Kevin dan Viona dengan perasaan sama, gaya kekesalan yang sama, berusaha memalingkan wajah ke arah berlawanan.

Sebenarnya, sedikit jauh dari tempat gelak tawa itu terdengar. Terlihat dua orang murid tengah membaca buku di perpustakaan. Mereka adalah Chandra dan Luna.

"Ssttt ! Na !"Dengan pelan Chandra menyenggol bahu Luna.

"Iya ?" Balas Luna berbisik. Mereka berdua tengah membaca buku di perpustakaan.

"Gue udah nemuin !" Chandra memperlihatkan salah-satu halaman buku yang ia baca kepada Luna, masih dengan suara berbisik.

"Benarkah ??" Seketika Luna bersemangat, tak sengaja mengeluarkan suara yang keras.

"SSTTTT!!!" Seorang wanita tua yang duduk di dekat pintu perpustakaan itu menatap Luna marah. Kerutan di wajahnya semakin terlihat jelas, saat ia menatap Luna.

"Maaf, Madam." Luna menunduk ke buku yang ia pegang, berusaha mengalihkan perhatiannya dari Bu Erma, atau yang biasa dipanggil murid-murid dengan sebutan Madam. Beliau adalah penjaga perpustakaan yang sudah tua, ia juga seorang guru bahasa Indonesia.

Sleeping Boy ( ON-HOLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang