Si Anak Baru

165 61 26
                                    

"Astaga ! Dimana UKS sekolah ini berada ??" Gadis itu berseru kesal. Dia adalah Luna Angelica, murid baru di SMA Cahya Purnama. Dan kini tanpa sengaja ia menemukan seorang siswa yang entah mengapa tiba-tiba tergeletak di jalan. Karena khawatir, Luna pun membawa nya ke UKS. Namun, Luna lupa bahwa ia tidak tahu dimana UKS sekolah barunya itu berada.

"Sudah berapa kali aku melewati koridor ini ?? Aaahh !! Mengapa aku bisa lupa bahwa aku tau dimana UKS sekolah ini berada ??" Luna terus berseru kesal. Dia benar-benar putus asa. Tanpa ia ketahui, ternyata ada seorang guru yang tak sengaja melihatnya yang sedang kesal itu.

"Nak ? Ada apa ?? Mengapa kamu berbicara sendiri di sini ?" Seorang guru yang dari tadi melihat Luna menghampiri nya.

"Eh ? Maaf, Pak. Saya murid baru, dan tadi saya tidak sengaja menemukan orang ini tergeletak di lantai. Jadi, saya berencana membawa nya ke UKS. Namun, saya lupa bahwa saya tidak tahu jalan." Luna menjelaskan masalahnya.

"Baiklah, saya akan menemani kamu ke UKS. Ikuti saya." Lalu, Luna pun mengikuti Pak Guru itu ke UKS berada. Kali ini, Luna kembali mendapatkan kebahagiaannya.

Setelah sampai di UKS. Luna baru menyadari, bahwa ia telah melewati tempat itu beberapa kali, tapi ia tak tahu itu adalah tempat yang ia cari-cari. Betapa malunya Luna ketika mengetahui itu.

"Tidurkan saja dia di kasur ini. Mungkin, dia akan segera bangun. Saya akan kembali ke kelas. Maaf, saya tak bisa menemani kamu lebih lama." Pak Guru yang menolong Luna pun meminta pamit untuk kembali ke kelasnya.

"Tidak apa-apa, Pak. Saya mengerti bahwa Bapak juga harus mengajar." Luna mengangguk.

"Baiklah," balas Pak Guru itu segera pergi.

Kini hanya mereka berdua saja yang ada di UKS. Suasananya sangaah tenang. Luna merasa aneh dengan suasana tenang seperti itu, dia mulai merasa bosan. Dia ingin meninggalkan orang yang ia bawa itu. Tapi, ia kasihan melihatnya dan memutuskan untuk menunggu nya bangun.

"Hmm.. Aku kan anak baru. Jadi, aku harus kenal dengan banyak orang terutama orang ini. Tapi, namanya siapa ya ?" Luna bergumam dalam hatinya.

"Benar ! Pasti di bajunya tertulis nama orang ini." Luna segera melaksankan ide nya itu. Dengan berhati-hati ia berusaha melihat nama yang tertulis di baju orang itu.
Tapi,

Sliip..

Luna tiba-tiba terpleset jatuh ke atas orang itu. Kini ia berada tepat di atas tubuh orang yang ia bawa tadi. Luna pun kaget dan melihat wajah orang tersebut. Betapa polosnya Luna, mukanya lansung memerah. Ia tak tahan ingin turun. Namun, jika ia turun mungkin orang yang ia bawa itu akan bangun.

Luna berusaha memalingkan wajahnya yang merah itu. Namun, ia tiba-tiba teringat tentang ide nya tadi. Dan memutuskan diam-diam melihat ke arah baju yang di kenakan orang itu. Di sana tertulis nama orang itu.

"Arvian.. Chandra Saputra ??" Luna membaca nama yang tertera di baju itu. Ia benar-benar fokus membaca nama orang itu. Tanpa sadar, rambut Luna yang panjang dan belum terikat itu mengenai hidung Chandra. Dan tiba-tiba hal yang tak disangka pun terjadi.

Hatchii !!

Chandra pun bersin begitu rambut Luna mengenai hidungnya. Kali ini, Luna benar-benar terkejut, matanya lansung menghadap ke arah wajah Chandra yang sebentar lagi akan terbangun. Ia ingin turun dari tubuh Chandra saat itu juga. Tapi, pikirannya sedang panik sekali saat itu. Ia tak bisa memikirkan sebuah ide lagi.

Beberapa saat kemudian, Chandra terbangun. Dan menatap wajah Luna yang sepenuhnya merah.

"Lo siapa ??" Chandra bertanya. Ia heran melihat ada seseorang di atasnya.

"A-aku.. na-namaku..." Luna gugup penuh perasaan panik. Ia tak bisa berkata-kata.

Chandra pun semakin merasa heran dan mulai melihat sekitarnya. Tapi, setelah ia sadar akan dimana ia dan Luna sekarang. Ia pun juga mulai merasa panik.

"Apa yang lo lakuin di atas tubuh gue ?!" Chandra kesal.

"A-aku.. i-itu.. nggak... se-sengaja. To-tolong.. bi-biarkan.. a-aku turun sebentar !!" Luna panik, wajahnya benar-benar merah, ia merasa malu.

"Hah ?? Nggak sengaja ??" Chandra masih merasa kesal. Tapi, dia tetap menuruti permintaan Luna. Dan membiarkan Luna turun. Sebenarnya Chandra juga sudah malu daritadi.

"Syukurlah, akhirnya aku berhasil turun.." Luna menghela nafas lega setelah berhasil turun ke lantai dan kembali berdiri.

"Sekarang, ceritain semua yang terjadi !! Siapa lo ? Dan kenapa gue ada di UKS bareng lo, hah ?" Chandra lansung memberi Luna banyak pertanyaan.

"Soal itu.. aku tak sengaja menemukanmu di dekat ruang guru tadi. Kau terlihat aneh, jalan mu pelan. Dan tiba-tiba kau tergeletak tak sadarkan diri di lantai. Aku mulai merasa panik. Dan membawa mu ke mari. Aku tak berniat buruk. Aku benar-benar tak melakukan apapun." Luna berusaha menjelaskan segalanya

"Apa ? Gue jatuh di lantai ?" Chandra mulai menyadari apa yang terjadi.

"Aku takut kau kenapa-kenapa tadi. Aku ini murid baru, aku tidak tau apa-apa. Maafkan aku." Luna menunduk merasa bersalah.

"Lo nggak punya salah apa-apa. Ini semua karena gue. Lupain aja yang tadi. Btw karena lo anak baru, kita seharusnya kenalan kan ??" Chandra mulai mengganti suasana.

"Eh ?? Namaku Luna Angelica dan... Aku sudah tau namamu. Aku melihatnya di bajumu." Luna membalas tersenyum. Suasana hatinya mulai membaik.

"Jadi begitu. Kalau gitu kenalin, nama gue Chandra." Chandra menyodorkan tangannya kepada Luna.

"Panggil aku Luna." Luna membalas berjabat tangan.

Kini mereka berdua berteman baik. Tapi, apakah kisah mereka berdua masih berlanjut ??

"Maaf Jika Ceritanya Mulai Gaje. Dan Sekali Lagi Terima Kasih Karena Terus Mengikuti Cerita Amatir Saya."

Sleeping Boy ( ON-HOLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang