Makan Berdua

82 38 11
                                    

Hari semakin sore, jam menunjukkan pukul 15.00 sore. Lama sekali Chandra dan Luna di dalam mall. Beberapa saat yang kalau Luna mengajak Chandra makan ke restoran di dekat mall milik kakeknya, dan Chandra mengikuti nya.

"Btw, Na. Lo nggak dimarahin Bu Mawar pulang kelamaan ??" Chandra baru teringat fakta tentang Luna anak dari Bu Mawar. Selain itu, Bu Mawar terkenal sebagai guru yang disiplin.

"Nggak kok. Aku udah bilang tadi, kalau aku pulang lama. Percayalah, walaupun Ibu ku terkenal killer di sekolahnya, ia sangat baik pada waktunya." Lagi-lagi Luna menjelaskan pertanyaan Chandra dengan senyuman manisnya.

Mendengar jawaban Luna, Chandra tak dapat mempungkiri nya. Memang benar, Bu Mawar bisa saja sangat baik pada waktunya. Misalnya, saat penyakit Chandra kambuh di kelas, ia memarahi Kevin karena akan membangunkan Chandra, dan membiarkan Chandra tertidur.

"Ini dia restoran nya !" Luna berhenti di depan sebuah rumah makan. Jaraknya sekitar 2 rumah dari mall yang mereka kunjungi sebelumnya.

Restoran yang Luna sarankan sangatlah menarik. Restoran itu memilih nuansa kayu sebagai tema nya. Sederhana, tapi modern, begitulah kata-kata yang bisa mendeskripsikan restoran itu.

Sesampai nya di dalam, Luna memilihkan meja dengan 4 kursi, jadi mereka bisa meletakkan barang-barang belanjaannya.

"Pelayan !" Luna memanggil seorang pelayan restoran itu, untuk memesan makanan. Sama seperti tadi, saat Luna memilih tempatnya, Chandra hanya bisa mengikuti saja.

"Ini menu nya, silahkan dipesan." Pelayan itu menyerahkan dua lembar menu makanan serta minumannya kepada mereka berdua. Luna yang memilih terlebih dahulu.

"Aku pesan minuman saja, jus jeruk satu. Tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin, sedang saja." Luna menjelaskan dengan rinci pesanannya. Pelayan tersebut langsung mencatatnya, lalu menatap Chandra seolah-olah bertanya apa pesanannya.

"Sa-saya memesan nasi goreng spesial satu, kalau minumannya air putih aja." Chandra asal pilih makanan. Ia tak tahu mana yang enak di restoran itu, ini baru pertama kalinya ia ke restoran itu.

"Baiklah, pesanan akan segera datang." Pelayan itu segera pergi, memberikan catatan pesanan nya kepada koki yang bertugas di dapur.

"Wah... Pesanan mu tadi tepat sekali, Chandra." Luna menatap Chandra tersenyum, seraya meletakkan wajahnya di kedua telapak tangan. Seperti gaya-gaya girlband yang dulu pernah terkenal di kota mereka.

"Kenapa ??" Tanya Chandra penasaran.

"Itu adalah salah satu menu favorit disini. Aku sendiri yang menganjurkan menu itu," jelas Luna antusias.

"Beneran ??" Chandra seolah tak percaya, bertanya dua kali.

"Beneran, Chandra." Luna tertawa pelan.

Chandra merogoh saku nya, mengambil handphone. Lalu, menghidupkan layarnya.

"Mau ngapain ??" Tanya Luna penasaran.

"Mau foro bareng nggak, Na ??" Ajak Chandra.

"Mau !!" Balas Luna semangat. Baru pertama kali, Luna tak sulit diajak.

"Oke, gue yang megang kamera ya." Chandra meletakkan tangannya yang memegang kamera ke atas, agar wajahnya dan Luna terlihat.

"Siip !"

"Satu... Dua... Tiga !" Chandra memberi aba-aba sebelum berfoto.

Cekrek...

***

10 menit setelahnya...
"Ini pesanannya Mas, Mbak." Seorang pelayang yang berbeda mengantarkan makanan Chandra dan Luna. Satu piring nasi goreng spesial milik Chandra dan satu jus jeruk milik Luna, siap disantap dan diseduh.

Sleeping Boy ( ON-HOLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang