Tap tap tap...
Ketukan sepatu yang keras itu nyaris terdengar kuat. Berlari menuju arah UKS. Memiliki perasaan yang tak sabar. Itu Kevin. Ia sedang menuju ke tempat Chandra. Pak Ezra yang memberitahukan tempatnya. Kali ini Kevin senang tak kelelahan lagi.Langkah kaki Kevin berhenti. Ia sudah sampai di depan pintu UKS. Dengan ragu-ragu, ia membuka pintu UKS.
Kreeett...
"Chan, lo disini ??" Kevin bertanya memastikan dengan seseorang yang kemungkinan ada di dalam UKS.
"Kevin ??" Sebuah suara balasan terdengar. Demi melihat pemilik suara itu, Kevin melihat sekeliling UKS dan menemukan Chandra yang sedang mengenakan sepatu. Ia lega sekali melihat sahabatnya telah ia temukan. Namun, kelegaan hatinya berhenti seketika saat melihat seorang gadis sebaya nya yang tak ia kenal ada di samping Chandra. Ia sedang merapikan tasnya. Entah kenapa melihat keberadaan seorang gadis tak dikenal berduaan dengan Chandra, membuat bulu kuduknya merinding.
"Chandra, i-itu siapa ??" Kevin bertanya patah-patah. Seolah-olah ia sangat mengkhawatirkan sesuatu.
"Oh ! Sorry, Vin. Gue lupa ngenalin. Nih, temen baru gue. Nama nya Luna, anak baru di sekolah kita." Chandra menjelaskan dengan ceria nya. Ia sangat antusias memperkenalkan Luna kepada Kevin. Seolah-olah, Luna sudah menjadi teman baiknya.
"Te-temen lo ??" Kevin bertanya lagi. Kali ini ia bertanya sambil ragu-ragu menunjuk ke arah Luna. Entah apa yang sedang ia pikirkan, sehingga ia terlihat sangat takut.
"Beneran, Vin. Kan udah gue bilangin tadi. Lo kenapa sih ?" Chandra buka suara tentang Kevin. Ia penasaran apa yang terjadi dengan sahabatnya itu. Tiba-tiba merasa ketakutan.
"Eh ! Ngga-nggak ! Gu-gue fine-fine aja kok. Ta-tadi, gue kiraiin lo diculik setan. Rupanya lo disini." Kevin asal membuat alasan saat ditanya Chandra. Ia masih saja berbicara patah-patah.
"Aneh banget lo, Vin," komentar Chandra saat mendengar alasan konyol sahabatnya itu. Ia telah selesai mengenakan sepatu.
"Tunggu, Chan. Gue hampir aja lupa. Lo udah dicariin sama Pak Alan. Lo harus cepet-cepet balik." Kevin menjelaskan situasi nya. Dan berusaha melupakan pikiran negatif yang sempat masuk ke otaknya saat melihat Chandra dengan teman cewek barunya.
"Beneran ? Pak Alan ?? Mampus gue, Vin." Chandra mulai merasa panik. Mungkin ia mendapatkan sedikit toleransi oleh Bu Mawar beberapa saat yang lalu—tapi, sepertinya tidak dengan Pak Alan. Chandra sama sekali tak meminta izin seharian ini.
"Eh, kamu mau balik ke kelas ??" Luna menghentikan Chandra yang tengah mengenakan tas. Sontak Chandra lansung menatapnya.
"Sorry, ya. Gue harus balik kelas dulu, Na. Lo nggak apa kan gue tinggal ??" Tanya Chandra canggung. Agak aneh rasanya meninggalkan Luna yang baru saja menolongnya menurut Chandra.
"Nggak apa sih," balas Luna ragu. Sepertinya masih ada yang ingin ia katakan.
Kevin menatap Luna perlahan. Lalu, tiba-tiba menghalang Chandra yang ingin segera keluar. Dan menyodorkan tangannya ke arah Luna seraya berkata, "tunggu dulu ! Lo anak baru, 'kan ?? Kenalin dulu, nama gue Ke-"
"Kevin Aprilio ?" Potong Luna.
"Eh, kok lo tau ??" Kevin heran. Padahal seingatnya yang tak segitu terkenalnya hingga murid baru pun bisa tau nama nya.
"Gue yang cerita," sambung Chandra yang daritadi menonton perbincangan Kevin dengan Luna.
"Yahh... Kok lo udah duluan cerita sih, Chan ?? Kan gue mau ngenalin identitas gue yang sebenarnya," kesal Kevin.
"Identitas tentang lo yang kerjaanya godain murid baru ?" Chandra tertawa lebar. Ia senang sekali mengisengi Kevin. Bahkan, Luna juga ikut tertawa kecil mendengar isengan Chandra.
"Udah ah ! Kita balik kelas aja, kuy !" Pinta Kevin, berusaha mengganti topik.
"Iya deh. Gue pergi dulu ya, Na." Chandra melambaikan tangannya ke arah Luna yang berhenti tertawa melihat mereka akan pergi
"TUNGGU !!" Luna berseru keras. Lagi-lagi gerakan Chandra berhenti.
"Lo kenapa, Na ?" Tanya Chandra heran. Ia kaget sekali saat Luna tiba-tiba berseru keras.
"A-aku mau minta tolong." Luna menundukkan kepala nya seraya memegang kedua tangan.
"Minta tolong ??" Tanya Kevin pula.
"To-tolong, beritahu aku dimana jalan ke arah ruang guru !!" Seru Luna dengan muka memerah. Ia malu sekali tiba-tiba meminta tolong seperti itu.
"Eehh ??" Serentak Kevin dan Chandra yang tak menyangka pertolongan yang diinginkan Luna.
****
Kevin dan Chandra kembali ke kelas dengan cepat. Untungnya Pak Alan tak memarahi mereka. Pak Alan hanya sekedar menasihati Chandra agar tidak lupa meminta izin lagi. Dan mengingatkan Kevin agar tidak berlama-lamaan lagi.
Pelajaran Pak Alan tak berlansung lama setelah Chandra tiba. Hanya sekitar 20 menit sesudahnya, bel istirahat berbunyi nyaring.
Anak-anak kelas segera berlarian keluar kelas. Begitu juga Pak Alan yang segera merapikan buku-bukunya dan berjalan ke arah ruang guru. Kelas yang sepi pun menyisakan Kevin dan Chandra.
"Ke kantin yuk, Vin !" Ajak Chandra kepada Kevin yang tengah malas-malasan. Sedari tadi ia tidak menyimak pelajaran dan hanya bermalas-malasan.
"Gue males, Chan. Perut gue udah kenyang," balas Kevin tetap dengan posisi malas-malasan di atas meja.
"Kan itu lo. Tapi, gue ?? Gue laper banget, Vin." Chandra berusaha membujuk Kevin.
"Bagus dong. Jadi, nantik kalau lo ketiduran lagi kan lo bisa bangun dengan cepat." Kevin kembali menjawab permintaan Chandra tak terlalu peduli
"Cepetan dong, Vin ! Temenin gue !!" Paksa Chandra. Kali ini ia benar-benar memaksa Kevin.
"Udah deh, Chan ! Daripada ngurusin perut lo yang entah kapan bisa kenyang seutuhnya itu. Mending lo jawab pertanyaan gue." Kevin mengubah posisi malas-malasannya dengan duduk tegak menatap Chandra yang berdiri di sebelahnya.
"Nanya apaan sih ??" Tanya Chandra kesal. Ia terpaksa menuruti permintaan temannya itu.
"Lo sama Luna pacaran, ya ??"
Chandra lansung menganga. Ia dan Luna ?? Bahkan mereka berdua baru saja kenalan. Bagaimana bisa mereka berdua lansung pacaran ??
"Hah ?! Lo gila, Vin ?? Gue sama Luna baru kenalan. Nggak mungkin gue udah nembak anak orang," terang Chandra.
"Ya, nggak usah ngegas. Gue cuman mau mastiin. Tapi, emangnya lo nggak tau Luna itu siapa ??"
"Emang dia siapa ??" Chandra bertanya balik.
"Dia anak baru yang gue omongin kemarin, Chan ! Dia anaknya Bu Mawar !"
"Hai Semuanya. Maaf Kelamaan Update. Jika Ada Ke-typo-an. Mohon Beritahu Aku. Terimakasih Sudah Membaca Dan Jangan Lupa Vomment."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleeping Boy ( ON-HOLD )
Teen Fiction[ WARNING !! CERITA INI HIATUS UNTUK MELAKUKAN REVISI ULANG, JIKA TETAP INGIN MEMBACA JANGAN SALAHKAN SAYA AKAN BANYAKNYA KESALAHAN ] Kita pasti selalu mendengar tentang kisah dongeng pengantar tidur, tentang seorang putri cantik yang mendapat kutuk...