3. Bernostalgia 🌻

2.5K 195 0
                                    

Jika waktu dapat berputar, aku tidak akan memintanya.

AppleHijau 🍏

Rana meminta berhenti didepan perumahan, karena ingin membeli sesuatu di indomaret.  Hujan sudah reda namun genangan air masih penuh di pinggir jalan – jalan.  Tidak sendiri, Rana ditemani Bari berjalan karena mereka memang satu perumahan . Tidak ada percakapan diantara mereka berdua di sepanjang perjalanan, hingga menemukan indomaret dekat perumahan.

“itu indomaret, gue tunggu di depan aja” ujar Bari sambil merapikan rambutnya yang basah.

“kamu duluan saja” jawab Rana disamping Bari

“gue tungguin, buruan masuk. Nanti hujan lagi “ sahut Bari , Rana pun mengangguk berjalan ke dalam indomaret.

Setelah selesai membeli barang yang diperlukan Bari pun mengantarkan Ranan kembali kerumah.

“gue pamit, assalamualaikum “ ucap Bari menatap Rana

“makasih Bar, waalaikumsalam” jawab Rana menunduk

“panggil aja Abdul “ ujar Bari, membuat Rana mendongak ia melihat Bari tersenyum didepannya. Rana mengangguk dan ikut tersenyum

“a..ku masuk dulu “ pamit Rana beranjak ke rumah, Bari hanya mengangguk.

“masih sama seperti dulu”gumam Bari tersenyum dan berjalan kearah rumah.

Gerbang megah berwarna Pink Hello Kitty berada di depan Bari, dia menggelengkan kepala takjub. Tadi pagi gerbang masih berwarna coklat tua, ini pasti kerjaan sang mama yang baru sampai dari Malang.

“assalamualaikum Bang Abdul  Pulang” salam Bari, terdengar suara anak – anak sedang ribut disana. Bari menggelengkan kepala pasti itu adik – adiknya. Tidak lama kemudian anak berusia 5 tahun keluar dan berlari kearah Bari.

“waalaikumsalam Abang” jawab anak perempuan berusia 5 tahun itu memeluk Bari , adik Bari bernama Safanah. Bari memiliki dua adik kembar yaitu Safanah dan Safi.

“mama kemana ?” tanya Bari pada Safa

“masak didapur, kangen abang besok aku sama bang Safi udah sekolah disini yeyy “ tutur Safa senang, membuat Bari tertawa.

Bari pun bergegas ke kamar membersihkan diri dan menunaikan ibadah shalat mahgrib.

“Abang, selesai shalat makan dibawah” teriak sang mama dari lantai bawah, Bari yang mendengar pun hanya menggelengkan kepala dan tersenyum di kamar.

“wahh opor ayam “ ucap Bari senang, karena opor adalah makanan favoritnya.

“makan yang banyak ayam – ayam mama” celetuk sang mama mendapat pelototan papa. Membuat anak – anaknya tertawa.

“bercanda sayang”ujar sang mama menyengir, mama Bari memang mempunyai tingkah Absurd entah mengapa papa Bari bisa mencintai mamanya. Setiap ditanya alasanya Cuma satu yaitu mamanya itu lucu, ada – ada saja papanya.

Bari berdiri di Balkon kamarnya, menatap malam tanpa hiasan cahaya bintang yang bertebaran. Bari menghela napas, dia mengingat masa kecilnya bersama Rana dulu yang masih polosnya menuruti perkataan Bari. Bari sering membela Rana pada saat dijaili oleh teman lain, setelah membela Bari akan melakukan hal yang sama juga. Lucu sekali kan Bari, walaupun begitu Rana tidak pernah merasa kesal terhadap Bari. Dia tidak pernah mengadu tentang kejailan Bari.

Raif adalah tetangga Bari dan Rana, dia iri kepada Bari dan Rana yang sering bermain bersama ditaman perumahan. Pada suatu hari Rana sedang menunggu Bari diayunan Taman hingga sore hari gerimis pun melanda, Bari tidak datang – datang. Rana masih setia menunggu Bari disana namun hasilnya nihil. Raif melihat Rana kehujanan disana lalu menghampirinya. Dan mengajak Rana pulang, namun Rana menolak tetap ingin menunggu Bari.

Sampai sore hujan reda Raif menemani Rana disana, dia masih membujuk Rana untuk pulang. Karena bajunya sudah basah kuyup dan mennggigil, pada saat itu juga Bari datang berlari menuju Taman dia khawatir jika Rana masih menunggunya di Taman. Bari nyaris terjatuh karena tidak melihat saat berlari, dia melihat Rana masih disana dengan seorang anak laki – laki.

“Rana “ teriak Bari berlari menuju tempat Rana, Rana yang mendengar pun langsung melihat ke sumber suara dengan tersenyum. Namun setelah melihat Bari tiba – tiba saja tubuh Rana limbung jatuh ke tanah tidak sadarkan diri. Raif dan Bari terkejut dan langsung mendekat ke arah Rana berusaha membangunkan Rana.

“minggir” perintah Raif mendorong tubuh Bari sehingga jatuh, Raif langsung menggendong Rana dibelakang punggungya. Bari melihat itu pun menjadi marah terhadap Raif, badan Raif memang lebih besar dibandingkan Bari. Bari pun pasrah melihat punggung Rana menghilang digendongan Raif.

Semenjak kejadian itu Raif dan Bari bermusuhan, Raif satu tahun lebih tua dari Bari dan Rana. Kini dia menjabat sebagai ketua osis di SMA Bikini Bottom.

Ya sekiranya seperti awal mulanya.
Selamat siang kawan. See you ❤

Assalamu'alaikum Bidadari Sekolah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang