21. Pasrah 🌻

1.2K 91 0
                                    

Cinta tidak hanya soal perjuangan, tapi juga pengorbanan.

AppleHijau🍏

Setelah mengobrol berdua dengan Adiba, Rana tidak tahu harus berbuat apa. Dia terlalu takut untuk mengulang masa – masa itu walau pun dia sangat merindukan kedekatannya dengan Bari. Adiba tersenyum, hatinya sudah lega. Dia tidak ingin melihat kakak satu – satunya terlarut dalam kesedihan.

“abang, aku sama kak Ais ada janji buat ke perpus. Duluan ya “ ajak Adiba kepada Ais, Aisyah melambaikan tangannya kepada Rana.

“maksudnya … ??? hey Adiba  “ teriak Bari kesal, rasa canggung menyelimuti keduanya. Tidak disangka dibalik dinding dua wanita sedang tertawa.

“abang kamu kenapa kaku sih ?” tanya Ais , membuat Adiba tertawa

“dulu tuh enggak, semenjak penolakan kan Rana gara – gara aku juga sih dulu. Tapi Cuma salah paham kok “ jawab Adiba

“kita ngapain disini, mending pulang ke kost aja. Main kost aku yuk “ ajak Ais pada Adiba, Adiba mengangguk.

“bentar aku chat kak Bari dulu, biar nanti kak Rana dianter pulang “ jawab Adiba

Obrolan panjang mereka lewatkan berdua, Rana dan Bari semua kembali seperti dulu. Sore hari Bari mengantarkan Rana pulang ke kost masih ada Adiba disana yang mengobroldengan Aisyah. Keduanya pun ikut bergabung.

“bang aku satu kost sama kak Ais dan kak Rana saja ya “ pinta Adiba kepada Bari.

“tanya sama mama dulu lah, main pindah kost aja” sahut Bari, Adiba mengangguk melefon sang mama.

🍄🍄🍄

“bang, lamar aja bang “ ucap Adiba, Bari yang sedang mengemudikan mobil pun menoleh

“nanti, kalau dia udah wisuda “ jawab Bari

“halah, kelamaan nanti hilang lagi lo “ sahut Adiba, membuat Bari kesal

“diem deh, jangan bikin gue pesimis “ jawab Bari melempar tissue kearah Adiba, Adiba tertawa.

Rana mendapat kabar dari sang Umi bahwa ada seorang pria yang melamarnya. Rana berpikir apakah Bari ? Rana sudah tersenyum di dalam kamar. Rana pulang ke rumah setelah seminggu lalu mendapatkan kabar dari sang Umi.

“gimana nak ?” tanya Abi Rana
“tapi bi, Rana… “ belum sempat Rana menjelaskan sang Abi angkat bicara.

“dengar nak, tidak baik menolak untuk kedua kalinya. Dia anak yang baik Abi jamin “ ucap sang Abi, Rana terdiam disana..

“jika itu yang terbaik untuk Rana, Rana bersedia bi “ jawab Rana pasrah, dia tidak ingin membuat sang Abi sedih lagi.

“ maaf saya telat “ ucap seorang laki –laki di depan pintu tersenyum, Rana terkejut Karena ada Raif disana.

“nak Raif sini duduk “ panggil sang Abi.

“jadi kak Raif yang melamar Rana “ tanya Rana pada sang Umi pelan, Umi Rana pun mengangguk.

Rana dan Raif berbicara berdua ditaman belakang.

“kamu tidak terpaksa ?” tanya Raif, Rana menoleh.

“aku tidak mau membuat Abi kecewa lagi kak “ jawab Rana, Raif menghela napas

“aku tidak memaksa Ran, aku akan bicara pada Abi “ ucap Raif berdiri, Rana meraih tangan Raif.

“jangan kak, aku memang belum mencintaimu. Tapi dengan berjalan waktu insyaallah cinta akan datang pada waktunya “ imbuh Rana, membuat Raif mengangguk.

Jika takdir sudah ditentukan, kita bisa apa lagi. selain menjalani dan berproses pada kehidupan dan sekarang itu yang dilakukan Rana. Hubungannya dengan Bari sudah membaik dengan Raif pun juga. Namun Bari kalah start Raif sebagai pemenangnya. Rana yakin jodoh tidak akan tertukar.

Tiga hari lalu kedua kelurga sudah bertemu untuk menyematkan tanggal pernikahan, apa kabar dengan Bari ? semenjak pertemuan kemarin Bari tidak ada kabar sama sekali. Adiba kaget mendengar cerita Rana, mereka sudah satu kos sekarang. Raut wajah sedih Adiba membuat Rana merasa bersalah. Adiba sudah beberapa kali menghubungi Bari namun tidak ada jawaban.

“kak Fawwas , abang kemana “ tanya Adiba menelefon Fawwas

“jam terbang mungkin “ jawab Fawwas disebrang

“uda dua minggu kak” jawab Adiba

“gak ada yang tahu Dib, nanti juga bakal ngabarin “ jawab Fawwas

“tiga hari lagi kak Rana bakalan nikah kak, kesempatan kak Bari akan berakhir “ ucap Adiba, membuat Fawwas terdiam.

“ni,,,kah “ jawab Fawwas terbata

“iya kak, tolong hubungi kak Bari “ imbuh Adiba.

Setelah percakapannnya dengan Adiba, Fawwas menghubungi teman –temannya yang satu penerbangan dengan Bari. Untunglah ada satu yang terbang dengan Bari. Setelah Bari mendengar kabar itu pun terdiam matanya memandang langit di blakon hotel penginapan.

“kapt… cinta butuh perjuangan, kembalilah “ ucap salah satu pramugara teman Bari .

“tapi perjuangan juga butuh pengorbanan Dan” jawab Bari lagi, Bari sudah putus asa, dia berada jauh dari jangkauan perempuan yang dicintainya.

Wohoo makin ribet drama cintanya Bari - Rana. Ya wkwk

Jangan lupa vote dan comment.
See you💚

Assalamu'alaikum Bidadari Sekolah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang