Keluarga tetap nomor satu, tetapi kamu yang terakhir dihati.
AppleHijau🍏
Awal ajaran baru dimulai, Rana mendapat tugas mengikuti olimpiode ipa tingkat nasional. Rana sudah melupakan kejadian waktu itu semua sudah baik – baik saja. Rana semakin dekat Bari sahabat kecilnya, berbeda dengan Raif yang kini menjauhi Rana.
“Rana semangat ! harus menang okeyy “ ucap Arumi menyemangati Rana
“doaian ya “ jawab Rana tersenyum
“Bari main tuh “ ujar Zahwa menunjuk ke lapangan basket, Rana pun melihat kesana.
“mau kesana ?” tawar Arumi , Rana menggeleng
“kantin yuk, laper hehe “ ajak Rana tersenyum
Dikoridor mereka bertemu Raif yang sedang mengobrol dengan Zidan tampak serius, Raif menyadari keberadaan Rana namun enggan menyapa.
“zahwa … “ panggil Zidan , membuat Zahwa menghampiri mereka berdua.
“gimana kak ?” tanya Zahwa berdiri di depan Raif dan Zidan, sedangkan Rana dan Arumi dibelakang Zahwa.
“kamu nanti jangan pulang dulu, kita ada rapat “ ucap Zidan , mendapat anggukan Zahwa mereka pun permisi melanjutkan perjalanan ke kantin.
Zidan yang melihat Raif terlihat sedih saat bertemu dengan Rana hanya menghembuskan napas. Zidan tahu Raif memang bersalah saat di masa lalu, namun Raif sudah mengakuinya dan berusaha melupakan Rana.
“harus ikhlas semua udah di atur If, jalani yang dijalani “ nasihat Zidan kepada Raif, Raif mengangguk dan mereka pun berjalan ke kelas.
Jalan terbaik yang saat ini Raif tempuh adalah menghindar dan menjauhi Rana. Dia takut jika semakin mendekat semua akan kembali seperti semula, ego yang selama ini Raif tahan untuk tidak lagi terobsesi pada Rana akan sia – sia.
“nanti temenin gue konsul lagi “ ucap Raif membuat Zidan tersenyum merangkul pundak sahabatnya.
“siappp, kakak gue bakalan bantu lo sampai sembuh “ jawab Zidan membuat Raif ikut tersenyum.
🍄🍄🍄
“yuk pulang “ ajak Bari kepada Rana.
“mampir ke toko buku sebentar ya “ ujar Rana tersenyum, Bari mengangguk menyerahkan helm kepada Rana.
“ihirrrr… jok belakang udah kagak kosong sekarang “ goda Naufal mengerlingkan mata kearah Bari.
“astaugfirulllah …. “ Fawwas yang berada dijok belakang Naufal pun mengelus dada. Bari tertawa melihat tingkah sahabatnya.
Sampailah ke toko buku, Bari dan Rana berpencar mencari buku yang di beli masing – masing.
“udah dapet bukunya ?” tanya Bari kepada Rana
“udah ini ada dua hehe “ jawab Rana memegangi buku yang ingin dibeli.
Bari ikut masuk kerumah Rana sekalian berpamitan, namun dicegah oleh Umi Rana diajak makan malam bersama. Selesai ibadah shalat mahgrib semua berkumpul diruang makan.
“ayo Dul nambah jangan malu – malu “ ujar Abi Rana.
“kenyang bi, masakan Umi emang enak” puji Bari memajukan jempolnya.
“yang masak Rana loh, bukan Umi” jawab sang Umi, Bari tersedak langsung diberi minum Rana yang berada disampingnya. Mereka berdua saling menatap
“ehemmmmm …” deheman Nizam pun membuat mereka berdua gelagapan, Bari pun segera menerima minuman dari Rana. Umi dan Abi tertawa kecil melihat tingkah anak – anaknya.
Setelah makan malam Bari pun berpamitan untuk pulang, Rana sudah berada dikamarnya enggan untuk keluar. Suara deruan motor membuat Rana beranjak melihat dari jendela kamarnya. Bari melihat kearah kamar Rana sebelum meninggalkan teras, dia melihat jelas Rana berdiri dibalik jendela itu dan memperhatikannya. Mata keduanya saling menatap, Rana terkejut menjauh dari jendela, karena Bari mengetahui keberadaan. Bari tersenyum lalu melanjutkan perjalanan pulang.
Selamat malam
Jangan lupa vote dan comment.
See you 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Bidadari Sekolah (Completed)
Teen Fiction❗sebaiknya follow dulu, jangan lupa vote juga ☺🌻❗🐋🐋🐋 Rana Aqila Humaira, seperti arti namanya sosok gadis mengagumkan dan cerdas. Sebuah kisah dunia fana, sepasang laki - laki dan perempuan yang merajut cinta untuk menyempurnakan agama. Dengan...