30. Baik - baik saja 🌻

1.6K 105 0
                                    

Jangan lupa follow dan vote yah ☺☺

Aisyah sepulang dari kampus langsung menghampiri Rana ke Caffe, dia memesan sambil menunggu jam kerja Rana selesai. Rana tersenyum saat melihat sahabatnya sedang berkutat serius dengan laptop, Rana dan Aisyah adalah mahasiswa tingkat akhir, namun langkah Rana sedikit mulus daripada Aisyah.

Aisyah selesai merampungkan bab akhir, lalu meminum kopinya. Mata menjelajah area caffe, dia melihat sahabatnya sedang member uang kemalian kepada pelanggan. Di sudut kiri caffe, Aisyah melihat segerombol mahasiswa memakai almet kampusnya sedang bercanda gurau, salah satu orang yang menarik dimata Aisyah. Mahasiswa itu melihat kearah sahabatnya sedari tadi, lalu tersenyum tipis. Aisyah memejamkan matanya lalu membuka kembali untuk memastikan apa yang dia lihat benar. Ada rasa khawatir yang menyelimuti Aisyah, namun dia tetap berfikir positif saja.

Jam kerja Rana usai, dia pun menghampiri Aisyah.

“yuk pulang “ ajak Rana tersenyum

“gak kecapekan kamu ?” tanya Aisyah, Rana menggelengkan kepala.

Mata Albar menatap kedua wanita yang berhijab itu keluar dari caffe, dia melihat Aisyah memegang perut Rana sambil mengatakan sesuatu. Albar merasa tidak tenang, lalu keluar dari Caffe.

“pegangan woy “ ucap Aisyah, membuat Rana terkekeh lalu memegangi bahu Aisyah.

Albar langsung memegang tangan Rana yang baru saja berpegangan bahu Aisyah.

“astaufirullah “ ucap Rana kaget, lalu menghibaskan tangannya. Aisyah pun menoleh kearah sampingnya.

“kamu jangan sembarangan megang perempuan ya “ kata Aisyah turun dari motor, diikuti oleh Rana. Yang masih syok dengan perlakuan laki – laki itu.

“saya ada urusan dengan teman mbak “ jawab Albar tenang

“urusan apa ? bisa bicara disini saja “ imbuh Aisyah lagi

Albar menatap Rana yangs edang menunduk disamping Aisyah, wanita yang dia suka sejak berkunjung di caffe.

“kamu mau bicara apa ? bisa cepat tidak ? kami banyak urusan “ kata Aisyah kembali

Albar mengungkapkan apa yang dia rasakan kepada Rana, sama halnya Rana terkejut. Aisyah menggeleng – gelengkan kepala setelah mendengar pertanyaan laki – laki didepannya.

“sebaiknya, kamu cari perempuan lain saja. temannya saya sudah punya suami dan dia calon ibu. Lihat dia hanya diam menunduk, menatapmu saja enggan. Karena dia menghormati suaminya “ ucap tegas Aisyah

“saya butuh jawaban dia, bukan pendapat mbak “ sambung Albar lagi, Aisyah tertawa.

“saya tidak ingin mengenal anda, saya sudah bersuami. Dan tidak akan merusak kepercayaan suami saya” jelas Rana, lalu mengajak Aisyah pergi dari sana.

Albar memandang punggung perempuan yang dia sukai semakin menjauh, dia baru saja ditolak. Mungkin dia memang salah menyatakan perasaan kepada seorang perempuan yang telah bersuami. Namun jika memendam perasaan terlalu lama, juga tidak baik untuk kesehatan. Teman – teman Albar melihat dari dalam caffe pun hanya diam.

“nekat bener Albar” ucap Diki

“daripada banci kayak lo “ sambung yang lain, tertawa.

Albar kembali ke dalam caffe dan duduk, terlihat wajahnya dingin seperti biasa. Teman – temannya pun membuat lelucon agar tidak panas.
Rana sudah sampai di depan kos, Aisyah menurunkan Rana didepan gerbang. Rana membuka pintu gerbang lalu membantu Aisyah mendorong motornya. Dari luar pintu kamar kos Rana terbuka, padahal kuncinya masih dia simpan di tas. Rana panic langsung berjalan ke kamarnya. Namun apa yang dia lihat….

“surpriseeee…… huuuuuaaaa  calon mama “ teriak semua orang yang ada didalam kamar Rana. Ada Arumi, Zahwa dan suami tercinta. Rana langsung memeluk sahabatnya, dan terakhir Bari. Dia sangat merindukan suaminya itu.

Rana menangis memeluk Bari “ cup,, jangan nangis calon ibu dari anak – anakku” ucap Bari lembut mengecup kening istrinya. Aisyah yang melihat pun ikut masuk berkenalan dengan sahabat sahabat.

Tidak ada yang bisa memisahkan tali persaudaraan, sekali pun ber mil-mil jarak yang membentang.
Huwaaa,,, selamat membaca. Jangan lupa vote dan comment.
See you

Sebentar lagi bakalan ending lo wkwk.

Assalamu'alaikum Bidadari Sekolah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang