22. Titik Terang 🌻

1.2K 94 0
                                    

Kebahagiaan memang tidak dapat dikira – kira, selebihnya meminta.

AppleHijau🍏

Raif tersenyum “ kamu yakin, masih ada waktu jika ingin merubahnya  “ ucap Raif membuat Rana melihatnya.

“ aku tidak ingin abi kecewa lagi “ jawab Rana berkaca – kaca.

“Kamu masih mencintai Bari ? “ tanya Raif serius, Rana masih terdiam lalu mengangguk.

“aku juga “ suara itu tiba – tiba terdengar lagi, suara Bari. Rana mendongak melihat kea rah suara, seorang pemuda dengan seragam yang sama dikenakan kak Raif. Tersenyum kearahnya dan dibbelakangnya ada dua keluarga yang sangat Rana rindukan. Rana menteskan air mata.

“kakak kesini bawa pasukan hiks…hiks… “ tangis Rana pecah membuat semua orang tertawa, Aisyah yang baru saja selesai mandi pun langsung keluar kamar. Dia terkejut melihata Rana menaangis dan orang –orang di teras tertawa.

“Ran… Ran… kenapa ?” tanya Aisyah bingung, Rana tambah menangis dan memeluk Aisyah.

Umi pun menghampiri Rana, mengusap kair mata putrinya.

“cup…cup..  anak umi cengeng  ?” goda Umi Rana, Rana cemberut.

“umiii ih hiks,,,hikss kak Raif gimana “ tangis Rana kembali pecah, mama Bari pun mendekat memeluk Rana. Bari tersenyum disana mendekati Rana.

“kakak tidak suka menikah karena terpaksa, mungkin jodoh kakak bukan kamu “ ucapan Raif menghangatkan hati Rana.

Undangan memang sudah tersebar, namun dapat ditangani oleh keluarga Raif. Keluarga Raif sedikit kecewa, namun mereka juga tidak bisa memaksaka kehendaknya. Raif menerima dengan lapang dada.

🍄🍄🍄

Setelah pertemuan dua keluarga dikost Rana, tanggal pernikahan Rana dan Bari sudah ditetapkan. Seminggu lagi mereka menikah karena Bari tidak menunda lagi, semua teman –teman masa SMA dia undang semua.

“gue kira bakal nyerah “ ucap Fawwas tertawa

“ awalnya iya, tapi allah menuntunnya kembali “ jelas Bari, mendapat anggukan Fawwas.

“Naufal mana sih ?” tanya Fawwas kesal

“mungkin lagi ngurusin si kembar “ ucap Bari, setelah Naufal menikah dengan Arumi mereka jarang sekali bertemu. Mereka dikaruniai dua anak kembar yang lucu – lucu.

“kapan gue punya anak argghhhh…” teriak Fawwas membuat Bari tertawa.

“makannya nikah ! nikah … nikah sama pesawat aja noh” ledek Bari, Fawwas terlalu senang dengan penerbangannya sehingga dia lupa mencari pendamping hidup. Namun diam – diam Fawwas sebenarnya memendam rasa terhadap sahabat Rana yang bernama Zahwa.

“hmm temen Rana yang namanya Zahwa itu lo undang ?” tanya Fawwas kemudian

“di undang Rana, tapi kemarin nganter undangan Zahwa-nya lagi pergi ke Malang gitu “ jawab Bari

“kerja apa sih dia ?” Fawwas mulai kepo

“gue gak tahu, kerjanya pindah – pindah. Pernah denger sih ke Libanon juga “ imbuh Bari menatap Fawwas.

“ehh jauh amat, jam terbang gue gak sampai sana “ ucap Fawwas tertawa.

Naufal yang sedari tadi ditunggu pun datang bersama dua kembar, menggendong kanan–kiri membuat Fawwas kesal. Lalu mengambil salah satu anak Naufal digendongannya.

“Aya – aya tambah cantik deh “ goda Fawwas menoel pipi Aya anak perempuan Naufal. Sedangkan Rafa ikut sang papa duduk diam
disebelahnya.

“nikah biar punya anak “ sahut Naufal,membuat Bari tertawa. Rafa pun ikut tertawa.

“noh liat anak gue aja tahu hahaha “ imbuh Naufal lagi, membuat Fawwas mencebik kesal.


Pada percaya bakalan End  ???
Gak tau aku juga.
See you 💚

Assalamu'alaikum Bidadari Sekolah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang