9. Pilu 🌻

1.3K 115 0
                                    

Mengharapkan belum tentu bisa memiliki.

AppleHijau🍏

Hari ini Raif dan Rana dipertemukan kembali karena mengikuti lomba olimpiode ipa tingkat nasional, mereka berdua menunggu mobil sekolah yang akan membawanya ke tempat penyelenggaraan lomba.

“Ran,,, kerjain yang bener ya “ ucap Arumi yang sedang menemaninya menunggu mobil.

“jangan lupa berdoa dulu “ tambah Zahwa

“iya makasih ya, udah semangatin aku. Semoga menang “ jawab Rana tersenyum

“amin paling seriusssss “ jawab Arumi dan Zahwa bersamaan, membuat ketiganya tertawa termasuk Raif yang duduk tidak jauh dari mereka.

Raif menarik sudutnya bibirnya “ semoga gue bisa lupain lo Ran” gumam Raif mendongak wajahnya memejamkan mata.

Bari hari ini pertandingan basket antarsekolah jadi tidak member semangat kepada Rana. Mobil yang ditunggu – tunggu pun datang di halaman sekolah.

“tuh datang mobilnya Ran “ ujar Zahwa

“iya, tapi nunggu Bu Nita dulu ya hehe “ jawab Rana tersenyum.

Arumi yang melihat Raif berjalan dari seberang mendekati mobil itu pun penasaran.

“eh kak Raif ikut juga ?” tanya Arumi kepada Rana

“iya Rum “ jawab Rana

Rana berpamitan kepada teman – temannya, kemudian masuk kedalam mobil, lomba diadakan di SMA Pertiwi.

“Rana ..kamu pucat sekali “ ucap Bu Nita yang duduk disamping Rana , Raif yang duduk didepan melirik kearah kaca.

“tidak apa – apa buk, tadi udah minum obat kok “ jawab Rana tersenyum.

“jangan dipaksain lo Ran “ peringatan Bu Nita

“nanti kalo sakit, saya bilang Bu” ucap Rana, mendapat anggukan Bu Nita.

Sampailah mereka di SMA Pertiwi, Bu Nita langsung menagajak Rana dan Raif keruangan masing – masing karena beda kelas.

“oh iya ruangan kalian sampingan jadi menunggu disini dulu ya, ibu mau ke panitian sebentar” kata Bu Nita

Keduanya masih sama – sama diam, Raif begitu dingin sejak kejadian kemarin. Rana sudah memaafkan namun sikap Raif sulit dimengerti bagi Rana, Raif adalah orang baik yang menemaninya saat Bari tidak ada disampingnya. Namun ternyata tidak Raif-lah penyebab Bari pergi darinya.

“minum dulu, biar gak tegang” ujar Raif memberikan botol minumnya, Rana masih diam melihat kearah botol itu.

“makasih kak” jawab Rana menerima botol minum Raif.  Hening kembali tidak ada percakapan diantara mereka hingga Bu Nita datang menyuruh mereka masuk ke ruangan masing – masing. Karena lomba segera dimulai.

🍄🍄🍄

Perlombaan berjalan lancar pihak sekolah masih menunggu pengumuman tiga hari lagi. Rana sudah sehat kembali.

“pagi kak “ sapa Rana ketika melewati rumah Raif, Raif sedang mencuci motornya didepan rumah.

Raif menoleh “ pagi “ jawab Raif dingin, Rana tersenyum menlajutkan jalannya ke rumah Bari.

“assalamualaikum “ salam Rana mengetuk pintu

“waalaikumsalam , sebentar .. safa tolong bukain pintunya sayang “ suara terdengar dari dalam, pasti mama Bari. Rana tersenyum. Ceklekk … suara pintu terbuka.

“kak Rana “ teriak Safa langsung memeluk Rana

“hallo Safa, ini kakak disuruh Umi nganter kue “ ucap Rana melepaskan pelukan Safa, Safa tersenyum lalu menggandeng Rana masuk rumah.

“loh… Rana “ sapa mama Bari , Rana tersenyum lalu menghampiri menyalimi.

“iya tante, disuruh Umi nganter kue “  jelas Rana lagi

“duduk dulu ya, tante buatin minum “ suruh Mama Bari, Rana dan Safa duduk bersama diruang tamu.

“Safi kemana saf ?” tanya Rana

“Lari kak, sama abang Bari “ jawab Safa sambil memakan kue tadi.
Rana dan Mama Bari asyik mengobrol bersama hingga lupa waktu, sampai Safa tertidur disofa.

“tumben yah, mereka lama larinya. Biasanya jam 9 samapi rumah kok “ ucap Mama Bari.

“mungkin main dulu tan, kan libur “ jawab Rana tersenyum, tidak lama kemudian derua motor terdengar pasti mereka.

“assalamualaikum mama, abang sama bang pulang nih. Bawa cewek cantik “ ucap Bari masuk kedalam rumah menggandeng seorang perempuan seusianya. Safi sudah masuk duluan lalu sarapan. Sesampainya diruang tamu semua terdiam, Bari berdiri mematung disana.

“assalamualaikum tante “ ucap perempuan itu melepaskan gandengan Bari, lalu menyalimi sang mama.

“waalaikumsalam “ jawab sang mama Bari.

“ohh iya tante, saya permisi assalamualaikum “ pamit Rana, kemuadian keluar rumah. Bari yang masih terdiam pun mendapat pelototan mata dari sang mama langsung meringis.

Rana masih berjalan diam, tidak terasa air mata kesedihan muncul kembali.

“mungkin memang bukan “ gumam Rana mengahapus air matanya, melanjutkan berjalan kembali kerumah.

Dua part meluncur hehe
Yg request lagu boleh loh, comment, DM juga boleh.
See you 💚.

Assalamu'alaikum Bidadari Sekolah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang