26. pisah ?🌻

1.4K 100 0
                                    

Rana masih enggan pindah ke kamar, menunggu Bari adalah kegiatan hari ini. kesal iya, bari tidak menjelaskan apapun tentang Atika, padahal jelas - jelas ada panggilan dan chat sudah terbaca. Bari mengemudikan mobilnya pelan ke rumah, senyuman tipis terlihat dikaca mobilnya.

Sampai dirumah Bari bergegas ke kamar untuk menemui Rana, namun matanya tertuju pada ringkukkan tubuh mungil di sofa dengan televise yang masih menyala. Bari mendekat tersenyum mengelus pucuk kepala istrinya.

"pindahin sana, gue suruh pindah dari tadi gak mau " suara Nizam, membuat Bari mengangguk.

Bari membaring tubuh mungil diranjang, Rana sedikit bergerak namun kembali tidur kembali. Bari membersihkan diri ke kamar mandi, setelah keluar kamar mandi Bari terkejut karena Rana duduk diranjang.

"kenapa bangun ?" tanya Bari mendekati Rana

"kebangun " ujar Rana ketus, Bari tersenyum lalu mendekat

"Atika, Cuma temen kerja. Gak lebih sayang " ucap Bari, membuat Rana menatapnya.

"tapi kenapa nyuruh ke hotel ?" tanya Rana lagi

"karena teman - teman aku menginap dihotel sayang hmmm gak Cuma Atika, Dani juga disana. Tadi aku disuruh kesana karena ada rapat dadakan " jelas Bari mengelus pucuk kepala Rana.

Rana menunduk " maaf, aku salah " lirih Rana membuat Bari mendekapnya .

"aku juga salah, harusnya aku jelasin dulu gak langsung pergi " kata Bari masih setia mendekap tubuh istrinya. Rana mendongak menatap wajah Bari lalu mengelusnya pelan.

"kamu capek ya, ayo tidur " ajak Rana, membuat Bari tersenyum. Menidurkan diri bersama istrinya.

Kita buat hubungan tanpa kerumitan dengan percaya dan jujur. Kita buat hubungan yang menyenangkan dan bahagia dengan tukar menukar keluhan dan motivasi. Itu yang ingin dilakukan kelak kita, mereka, dan semuanya.

"Bar... bangun sholat ayo " ucap Rana sambil menggoyangkan lengan suaminya.

"hmmmm "

"ayooo ih.. nanti kesiangan "

"panggilnya jangan Bar dong " kata Bari bangun dari ranjang mendekat kearah Rana, Rana mundur.

"apa sih " Rana masih tidak mengerti, Bari menggerutu pergi ke kamar mandi.

Setelah Bari keluar dari kamar mandi, dia melihat Rana sudah mengenakan mukenah dan tersenyum.

"udah siap ?" tanya Bari, Rana mengangguk.

Dua raka'at sudah dilakukan tidak lupa doa mereka panjatkan kepada Allah swt. Rana menyalami tangan Bari, Bari mengecup kening Rana. Cukup lama Bari mengecupnya, hingga Rana bingung sendiri.

"udah ih.. lama " ucap Rana membuat Bari tertawa.

"panggil aku Mas, bukan nama " kata Bari kemudian

"mas ?" tanya Rana lagi, Bari mengangguk

"iya mas " ulang Rana lagi, membuat Bari tersenyum.

💚💚💚💚

Umi sudah menyiapkan sarapan bersama Rana, para lelaki sedang lari pagi bersama sejak subuh tadi.

"Bari kerja mulai besok, kamu kembali ke Yogja juga kan ?" tanya Umi pada Rana

"iya Umi "

"hati - hati disana, kamu sudah punya suami. Jaga nama baik suami " imbuh Umi lagi, Rana mengangguk mengerti.

"jangan menangis menahan rindu hahah " ucapan Umi membuat Rana mengerucutkan bibirnya.

"masih bisa vc kok " Umi mengangguk,

Katanya rindu itu berat, sebarat apa dari skripsi ? wkwk ah jawaban pasti berat skripsi lah, nentuin judul, per bab bimbingan kalau ada revisi ngetik lagi dan bla...bla...bla

Hallo semuanya..
Terimakasih saya ucapkan karena sudah membaca dan member penghargaan vote.

Baca terus sampai End.
See you
AppleHijau🍏

Assalamu'alaikum Bidadari Sekolah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang