15. Kepergian Raif 🌻

1.2K 103 0
                                    

Saatnya pergi untuk  kembali memilikinya.

AppleHijau🍏

Kejadian sebulan lalu sudah berakhir, Rahel dipindahkan papanya, kini Rana menjadi tenang dalam bersekolah. Tentang Bari dan Rana mereka kini sedikit menjaga jarak, Bari hanya mengawasinya dari jauh sama seperti dulu. Karena dia tidak ingin Rana mendapat masalah lagi karenanya.

Raif dan Zidan sudah lengser dari jabatannya kini mereka focus dengan Ujian Nasional minggu depan. Raif juga sama dengan Bari saling mengawasi dari jarak jauh, Raif sangat senang senang obsesi yang dia miliki kini sudah sembuh, walau pun rasa sayang kepada Rana tidak hilang sama sekali. Yang terpenting dia tidak seperti dulu yang ingin memiliki Rana dengan cara apapun.

“gak nyangka udah mau lulus gue “ ujar Zidan duduk dirooftop bersama Raif, Raif tersenyum memandang seseorang dibawah sana.

“tuh Rana ngapain ?” tanya Zidan

“main basket, gak bisa lihat “ jawab Raif tertawa.

“emang main basket kaya gitu, masak basket ditendang. Wahh aneh lo “ ujar Zidan kesal .

“ohh iya ya, futsal namanya “ jawab Raif menyengir, Zidan menghembuskan napas

“udah sembuh, malah beralih gila “ imbuh Zidan tertawa, Raif yang mendengar pun ikut tertawa.

🍄🍄🍄

Ujian Nasional sudah berlansung seminngu lalu, kini acara perpisahan sudah disiapkan Raif dan Zidan masih ikut memebantu adik – adiknya. Papa dan mama Raif sudang datang dan duduk paling depan karena pemilik sekolah. Raif tersenyum saat melihat kedua orang tuanya yang kompak menghadiri wisudanya.

“peringkat petama ujian nasional jurusan ipa … Raif Althaf Hasan “ Raif tersenyum bahagia langsung memeluk Zidan , semua wali kelas tepuk tangan. Mama Raif tidak sadar meneteskan air matanya.

Raif dipersilahkan menaikki panggung menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh papanya. Papa Raif pun langsung memeluk putranya.

“kamu hebat “ ucap sang papa, mendapat balasan pelukan Raif.
Rana yang menghadiri acara perpisahan ikut tersenyum, dia duduk tidak jauh dari panggung. Raif tanpa sadar melihat kearah Rana juga tersenyum.

“gak ngasih ucapan Ran “ tanya Zahwa, Rana menatap Zahwa.

“aku takut “ jawab Rana menunduk

“Kak Raif udah berubah Ran, dia dari dulu emang baik-kan. Gue denger dari kak Zidan dia rajin konsul ke kakaknya. Gue yakin Ran dia gak seperti dulu “ jelas Zahwa

“aku harus bilang apa ?” tanya Rana menyengir, Membuat Zahwa menepuk keningnya.

“ya bilang selamat kak, dapet nilai terbaik “ ujar Zahwa dibuat lembut , Rana tertawa mengangguk.

Acara perpisahan selesai Rana menghampiri Raif yang sedang berfoto dengan teman –temangnya, Zidan yang meliha pun menyenggol tangan Raif. Raif menoleh dan menghampiri Rana.

“Hay “ sapa Raif, Rana tersenyum memberikan sebuket bunga yang dia pesan tadi.

“selamat kak “ ucap Rana tersenyum

“terima kasih ya Ran “ jawab Raif menatap Rana.

“hehe iya kakak lanjut kemana ?” tanya Rana kemudian

“ke Yogjakarta, kemarin udah terima hasil pengumuman lolos “ jawab Raif tanpa sadar dia mengenggam tangan Rana. Rana terkejut.

“ kakak minta maaf selama ini berbuat salah sama kamu, mungkin terakhir kalinya kita ketemu. Semoga kamu bahagia Ran “ ucap Raif menatap Rana dalam, Rana diam lalu tersenyum.

“pasti ada waktu buat ketemu kak, semoga sukses di Yogjakarta kak. Aku pamit yah zahwa udah nunggu didepan “ pamit Rana, Raif mengangguk tersenyum.

Rana merasa sedih berpisah dengan Raif, dia menghapus air matanya berjalan kearah Zahwa yang sudah menunggunya di pos satpam.

“If hati – hati loh, nanti sampai langsung telefon gue “ ucap Zidan yang sedang mengantar Raif ke bandara, karena Raif akan pergi ke Yogjakarta melanjutkan pendidikannya menjadi Pilot.

“siap, lo yang rajin datang ke kampus “ celetuk Raif mendapat pukulan dari Zidan.

“ini perwakilan dari orang tua lo lagi bulan madu di korea” kata Zidan tiba – tiba mennagis dan langsung memeluk Raif.

“njirr enggak peluk juga, diliatin orang “ jawab Raif melepaskan pelukan Zidan. Zidan melepaskan pelukannya , mengusap air matanya.

“sedih gue tuh “ jawab Zidan lagi, Raig mendengus jesal karena kelakuan sahabatnya.

“gue titip Rana, apapun lo harus laporin ke gue “ pinta Raif mendapat pelototan Zidan.

“asal gue digaji gak masalah “ jawab Zidan tertawa.

“okey tapi tunggu gue jadi pilot 2 tahun lagi “ ucap Raif tertawa.

Zidan menatap punggung Raif menjauh, dia tersenyum sahabatnya meraih cita – citanya dikota orang.

“gue bakal nunggu lo balik, nikahin Rana “ lirih Zidan tersenyum

Hay hallo...
Kalian tim siapa nih...

Bari - Rana

Atau

Raif - Rana

Wkwk selamat membaca
See you 💚

Assalamu'alaikum Bidadari Sekolah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang