19. Berlalu 🌻

1K 93 0
                                    

Angin selalu membawa kabar, namun kita tidak tahu kabar baik atau buruk.

AppleHjau🍏

Penjelasan Bari dapat diterima Rana, namun semua tidak bisa merubah keputusan Rana. Bari pulang dengan hati yang patah , dia gagal lagi dan menyakiti Rana. Bisa dikatakan Bari masih labil jelas dia masih remaja masih suka bermain. Jika disuruh menunggu jawaban yang cukup lama pun dia akan merasan bosan. Apa salah dia bermain dengan orang lain ? bukan bermain cinta. Bari masih setia dengan Rana, dia bingung jika mendekati Rana. Sedangkan Rana belum memberi jawaban.

Empat tahun berlalu kini semua berubah, Rana sibuk dengan kuliahnya di salah satu universitas jawa tengah. Teman – temannya melanjutkan ke kampus pilihan mereka. Tentang Bari, dia tidak ada kabar setelah kelulusan waktu itu. Mama dan papa Bari masih sering berkunjung ke rumah Rana. Bahkan mereka ikut mengantar Rana ke bandara saat dia harus menempuh pendidikannya di jawa tengah.
Rana dikost bersama Aisyah, mereka satu jurusan dan satu kelas. Ketukkan pintu terdengar Aisyah sedang mandi, Rana pun membukakan pintu.

“iya sebentar “ ucap Rana dari dalam kamar kost

“hay… “ sapa seorang laki –laki di depan Rana, Rana menatapnya tak percaya. Laki – laki dengan pakaian gagahnya itu tersenyum padanya.

“astugfirullah… “ lirih Rana mengelus dadanya, laki – laki di depan tertawa.

“apa kabar ?” tanya Raif, ya laki – laki itu Raif. Kini dia telah menjadi pilot di salah satu maskapai penerbangan.

“baik kak, duduk dulu kak “ ucap Rana dudup, mereka pun duduk disana.

“Alhamdulillah “ ucap Raif tersenyum

“kok kakak bisa tahu aku tinggal disisni  ?” tanya Rana penasaran

“Zidan yang ngasih tahu, dia dikasih tahu Zahwa“ Jawab Raif, Rana ber oh ria, Rana pun pamit ke belakang membuatkan minum Raif.

Raif memandang kepergian Rana, dia tersenyum karena Rana tidak berubah masih seperti dulu. Raif sudah berpikir matang – matang akan mengungkapkan perasaannya. Selama pendidikan di Yogjakarta pun Raif tidak pernah berhenti memikirkan Rana. Rana kembali keluar membawa satu gelas berisi teh hangat, cocok suasana hari di Yogja mendung angin semridik menambah hawa dingin.

“di minum kak, mumpung masih hangat “ ucap Rana tersenyum, Raif mengangguk

“Ran, saya ingin jujur “
Rana kebingungan karena Raif sekarang memakai bahasa formal.

“jujur dalam hal apa kak  ?”

“saya menyukai kamu sejak kecil sampai sekarang perasaan saya belum berubah. Mungkin dulu terlalu terobsesi memiliki kamu, tapi saya sudah sembuh berkat kakak Zidan yang membantu saya. Maaf dulu saya sangat egois memisahkan kamu dengan Bari. Mungkin dengan saya jujur dengan perasaan saat kali ini, saya tidak merasa terbebani lagi Ran. Saya tida menuntut kamu untuk menerima saya kok. “ terang Raif menatap lurus ke depan, Rana yang berada disampingnya pun hanya diam, tidak bisa berkata apa pun.

“maaf kak, aku ..aku gak bisa jawab sekarang  “ kata meluncur dari bibir Rana, membuat Raif tersenyum.

“gapapa, kakak ngerti kok kamu pasti butuh waktu “ imbuh Raif mengacak kepala Rana pelan.

“ih kak Raif, hijab aku kusut nih “ keluh Rana kesal, Raif tertawa.

🍄🍄🍄

Sebagai permintaan perpisahan karena Raif ada jam terbang cukup lama, dia pun mengajak Rana untuk jalan – jalan di daerah Yogjakarta kawasan Malioboro. Di malam hari suasana di Malioboro sangat ramai untung saja tidak hujan.

“foto sama pocong kuy “ ajak Rana pada Raif

“yang lain aja deh Ran “ elak Raif, gagahnya Raif dia juga takut dengan hantu. Rana tertawa melihat raut wajah Raif takut

“ayolah kak, buat kenang – kenangan" Rana mengerjap – ngerjapkan. Raif pun mengalah ikut berfoto dengan pocong.

Jam 9 malam mereka kembali ke kost, karena hari ini minggu banyak Penghuni kost yang pergi jalan –jalan. Aisyah juga pergi bersama calonnya, Aisyah sudah dilamar sebulan yang lalu.

“makasih ya kak “ ucap Rana tersenyum, Raif menganggukan kepala.

“mau dianter ke dalam ?” tanya Raif

“enggak usah, kakak hati – hati ya terbangnya. Assalamualaikum “ pamit Rana

“waalaikusalam “ jawab Raif tersenyum

Rana berjalan ke gerbang kost, lampu tidak ada yang menyala kecuali lampu halaman.

“udah kayak rumah berhantu “ gumam Rana tetap berjalan menuju kamarnya.

Sampainya didepan pintu kamar Rana mendengar suara langkah kaki, Rana mulai curiga disana. Menoleh ke kanan – kiri namun tidak ada orang sama sekali, Rana buru – buru membuka pintu kamarnya.  Kunci terjatuh karena Rana terlalu panik.

“ya allah… ya alllah lindungi hamba” gumam Rana berusaha membuka pintu lagi, langkah suara semakin terdengar jelas ditelinga Rana.

“umi… hiks… hiks Rana takut . Tolong  jangan ganggu aku  “ lirih Rana menangis sesegukan di depan pintu. Rana menunduk melihat sepatu ada didepannya, tangis Rana semakin menjadi – jadi disana.

Seseorang berjongkok di depan Rana yang masih menangis menunduk kepala, dia langsung menarik Rana ke dalam dekapan.

“gue kangen “ ucap orang itu masih memeluk Rana di depan pintu.

“tolong … hiks.. jangan ganggu saya “ racau Rana, membuat orang

Jangan lupa vote dan comment

See you💚

Assalamu'alaikum Bidadari Sekolah (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang