"Tidak!! Sekolah bisa membuat kita bahagia kok. Pasti kamu bakalan betah dengan sekolah mu itu"
Itu adalah sebuah ucapan mama tiap kali aku mengatakan tidak ingin pergi sekolah.
Aku benci sekolah,aku benci orang orang,aku benci keramaian.
Kadang aku berpikir apa sih indahnya hidup?kenapa banyak yang bilang kehidupan itu indah?argghh aku benci dunia ini..Mentari pagi memancarkan sinarnya.
Gadis cantik pemilik mata bak bulan sabit masih memenjamkan matanya di atas kasur putih miliknya.Tokk.. Tokk.. Tokk
"Sayang... bangun udah pagi,ayo sekolah" ujar perempuan separuh baya.
"Hem?capek ma,aku gak mau sekolah"
"Gak boleh! pokoknya kamu harus sekolah,kamu udah seminggu lebih gak sekolah" marah mama dari belakang pintu sembari meninggalkan ruang kamar Rini
"Arghh mama gak bisa banget deh di ajak kompromi bentaran ajah,kan Rini males banget sekolah dan gak ada gunanya juga aku sekolah" rini menggerutu dalam hatinya
~beberapa menit kemudian Rini menuruni anak tangga kamarnya dan menuju ruang makan.
Dengan wajah lesu dan kusut Rini menemui mamanya.Ma..mama!!
"udah mau berangkat ya anak mama?sana gih berangkat ntar keburu telat"
Rini langsung bersalaman kepada mamanya.
Walaupun malas untuk berangkat sekolah namun Rini selalu senang melihat mamanya tersenyum lebar ketika Rini berangkat sekolah dan ketika pulang sekolah mamanya selalu menanyakan tentang aktivitas di sekolah
"udah pulang?gimana seru kan sekolahnya".
Itu adalah sebuah kalimat dari mama yang bisa membuatku tersenyum walau kadang aku suka menutupi perlakuan teman teman ku kepada mama.Tak sedikitpun aku menceritakan keburukan temanku pada mama.
Tatapan teman temanku saat aku memasuki ruang kelas,cacian yang selalu aku dapat tiap hari,bahkan tak ada seorang pun yang mau duduk bersamaku. Mengapa?
Tentu saja aku sedih,karena mereka selalu mengejekku bahkan selalu menjadikanku sebagai bahan lelucon tiap harinya.
Aku memang tak secantik Yani,cewek paskibraka yang memiliki paras nan cantik,putih, memiliki suara merdu, bahkan banyak di dambakan cowok cowok dan aku tak sepintar Toni yang selalu mendapatkan nilai di atas rata rata setiap kali ulangan maupun tugas harian.Ya.. Mereka semua membuat percaya diriku benar-benar hilang.
Saat kelas 10 aku belum terlalu sedih karena saat itu aku masih punya teman akrab tapi,semenjak kelas 11 semuanya berubah.
Aku dan temanku berpisah kelas hingga akhirnya sampai saat ini aku masih belum memiliki seorang pun teman.Bukan karena perasaanku yang terlalu sensitif,tapi ini benar terjadi.
Saat mereka ngumpul bareng, pasti yang dibicarakan tentang aku.Mereka tak pernah mengajakku untuk duduk bareng. Mungkin karena aku bukan cewek kekinian dengan penampilan yang modis.
Dulu aku benci kepada Yani karena semua anak berteman dengannya walaupun aku sadar, Yani tidak pernah menghasut mereka agar tidak berteman denganku.
Dan sejak saat itulah aku membenci diriku sendiri.
Aku iri dengan mereka yang memiliki kecerdasan.
Aku iri dengan mereka yang memiliki gaya kekinian.
Dan aku iri dengan kehidupan mereka yang jauh lebih indah.🌼 🌼 🌼
Kebencian telah membuatku lupa terhadap kebaikan yang pernah orang lain lakukan kepadaku
@qorry_aini
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesendirian Yang Nyata
Teen FictionBanyak orang menghargai orang lain karena memiliki kekayaan dan kecerdasan yang lebih. Dan terkadang mereka meremehkan bahkan mengabaikan orang orang yang mempunyai kemampuan di bawah rata-rata bahkan,sampai menjadikan kekurangan seseorang sebagai...