I Can, If I Think I Can

132 8 0
                                    

Haripun menjelang sore, itu tandanya jam sekolah telah usai.
Semua murid meninggalkan sekolah begitu pula dengan aku karena rasa penat seharian bersekolah aku mencoba menghilangkan rasa lelah dengan pergi ke taman.
Benar sekali aku memang bukan manusia yang suka keramaian tapi kali ini aku berusaha bersikap b-aja dengan keramaian.

Aku duduk sendiri di bangku taman sambil melihat anak kecil bermain.
Betapa bahagianya mereka. Bibirku tersenyum lebar melihatnya.

Keramaian tidaklah menyeramkan.
Keramaian sangat menyenangkan.
Keramaian membuat semua orang tersenyum menutup luka yang telah terjadi.

Satu anak kecil berlari menghampiriku dengan tatapan tanpa dosa mengajakku bermain bersama.
Awalnya ajakan itu aku tolak tapi jurus wajah memelasnya membuatku tak tega untuk menolaknya.

Aku bermain petak umpet bersama mereka.
Canda tawa mereka membuatku tersenyum tipis, mereka banyak mengajariku tentang arti persahabatan yang menurutku sederhana tapi sangat berkesan.

Karena hampir maghrib, akupun berpamitan untuk menyudahinya.
Ucapan terima kasih tak lupa ku katakan pada mereka.
Aku pulang dengan perasaan bahagia sekali.

Hari ini banyak hal yang membuatku bahagia seperti sedia kala.
Yang pertama aku memutuskan untuk ikut organisasi osis,
kedua, Toni mengajariku tentang hal yang belum aku ketahui,
Dan yang ketiga, anak kecil itu membuat aku tersenyum dan melupakan kesedihan yang terjadi.

Aku memasuki gerbang rumahku. Mama menyambutku di depan pintu rumah.
Sama seperti biasanya, mama selalu menanyakan tentang kegiatan di sekolah dan kali ini aku menjawabnya sambil tertawa dan berlari ke kamar.

Mama terheran heran melihat tingkahku yang berbeda dari biasanya.
Tapi bagi mama, itu bukan suatu hal yang harus di permasalahkan.

"Rini!! Ayo makan" teriak mama dari bawah.

"Gak ma.. Aku kenyang masih" sahutku kemudian.

Aku duduk di kursi belajar.
Ku tatap buku harian yang sudah lama tak di buka.
Aku mencoba membukanya, terdapat foto di bagian awal halaman.
Foto lama bersama teman temanku.
Aku menatap setiap wajah di foto itu, indah banget.

Ku tulis semua hal yang aku alami saat ini. Dulu aku suka banget menulis tapi setelah hari hari ku tak begitu indah akhirnya aku berhenti menulis.

Mulai detik ini, menit ini, jam ini, tanggal, bulan bahkan tahun ini, aku berjanji pada diri ku sendiri bahwa aku akan merubah semua kehidupanku.
Mulai dari hal yang paling kecil hingga ke hal yang terbesar sekalipun.

Ini keliatan sulit memang tapi aku yakin dan percaya bahwa aku pasti bisa.
Walaupun memerlukan waktu yang lumayan lama sekalipun, aku tak akan berhenti berjuang hingga kehidupanku menjadi lebih baik, dan aku akan bahagia karena
Aku percaya tuhan pasti selalu memberiku yang terbaik:)

🌼 🌼 🌼

Jangan pernah melupakan orang yang hadir untuk membahagiakanmu dan berterima kasihlah pada mereka yang telah mengembalikan senyumanmu.

@qorry_aini

Kesendirian Yang Nyata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang