Thank's

75 4 0
                                    

"Apa anda perlu dengan saya?"

 

Aku sedikit kaget dengan suara asing yang bertanya padaku.
Ku tolehkan pandangan kebelakang, seorang pria yang berjalan mendekati kursi yang ku duduki. Dengan spontan aku berdiri dan berhadapan dengan pria yang tak ku kenal.

"Saya ingin bertemu dengan bapak badrus" ujarku ragu

Pria itu tersenyum kecil menampakkan gigi gingsulnya.

"Duduklah! Ada perlu apa dengan saya?"

Aku menatapnya ragu. Benarkah dia bapak badrus pemilik rumah sakit pusat?apa dia adalah asistennya yang mengaku ngaku?. Tak sepatahpun kata keluar dari mulutku,lumayan lama aku memandangnya hingga akhirnya beliau mengagetkanku.

"Bak?kenapa bengong?mari duduk. Perkenalkan saya Badrus,mbak mencari saya ada keperluan apa ya?" Ujarnya sembari mengulurkan tangannya.

"Hem gini..maksud kedatangan saya kesini untuk berterima kasih pada bapak" ucapku terbata.

"Berterima kasih? Untuk apa?"

"Atas pengobatan gratis yang bapak berikan kepada mama saya,mungkin kalau bapak tidak membantu saya pasti kesehatan mama akan lebih parah"

Dia tersenyum padaku,akupun membalas senyumnya.

"Kalau boleh tau,apa bapak kenal dengan saya?atau mama saya?sampai bapak memberikan pengobatan gratisnya itu?"

"Hem waktu itu saya liat anda di tempat administrasi. Saya tahu, di umur anda yang masih menduduki bangku SMA pasti kesusahan untuk mencari uang jadinya saya menanggung semua biaya mama anda" jelas pria itu.

Ntah yang keberapa kalinya aku mengucapkan terima kasih pada beliau.
Setelah sekian lama berbincang bincang,aku pamit pulang.

***
Jalan yang begitu ramai,anak anak yang berlarian kesana kemari seakan tak ada sedikitpun beban di kehidupannya.

Perutku terasa lapar. Wajar saja karena seharian aku belum mengisi perutku dengan makanan.
Aku berjalan menuju warung di seberang rumah sakit.
Nasi pecel lele kesukaan mama dan mie goreng yang ku beli.
Aku membawa makanan itu ke ruangan mama dan berniat untuk memakannya bersama mama.

Senyuman indah bak bulan sabit terukir di bibir mama. Rasanya senang sekali melihat mama yang sudah mulai membaik dan kata dokter kalau kondisi mama dalam 2 hari sudah stabil maka mama di bolehkan pulang ke rumah.

Aku menceritakan semua kejadian hari ini pada mama. Mama yang mendengarkanku bercerita sampai tertidur lelap. Aku tertawa kecil melihat mama yang tertidur pulas seperti anak kecil yang baru saja di bacakan dongeng.

Aku beranjak menuju taman rumah sakit.
Bintang bintang yang berkelap kelip menemani malam yang indah.
Lampu lampu taman yang berjejer dengan teratur.
Dan orang orang yang tengah berkumpul dengan teman temannya bahkan keluarganya.

Betapa indahnya malam itu. Tapi kali ini pikiranku tertuju pada pemilik dari tempat ini.
Bapak Badrus, seketika sosoknya hadir dalam lamunanku.

Rupanya yang tampan,gagah dan kalau dilihat dari penampilannya dia masih lumayan muda.
Aku masih kepikiran dengan dia.

Malam pun semakin larut. Badan pun sudah merindukan kasur dan ingin segera berbaring.

🌼 🌼 🌼

Tak perlu kenal untuk saling membantu,karena sesungguhnya kebaikan yang kamu lakukan akan kembali pada dirimu sendiri.

@qorry_aini

Kesendirian Yang Nyata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang