Suara ayam membangunkan aku dari mimpi indah. Sorotan mata tertuju pada sosok mama yang kondisinya mulai membaik setiap harinya.
Aku beranjak membereskan barang barang yang tergeletak sembarangan.
Kakiku terbentur ke meja di samping kasur mama hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.
"Aduhh" teriakku pelan.Mama yang mendengarnya tersontak kaget.
"Kenapa Rin?""Hehe biasa ma,kena benturan dikit doang" ujarku cengengesan
Mama hanya tersenyum melihat tingkahku.
"Oh ya ma, Rini bentar lagi mau sekolah. Mama disini ajah dulu nanti biar Rini panggilkan suster buat jaga mama" ucapku menenangkan mama
"Gak usah Rin,biar mama disini aja sendiri. Sana kamu berangkat nanti keburu telat"
"Siap boss laksanakan" ujarku cengengesan.
Pagi yang cerah dengan matahari yang menyinari wajahku membuatku berseri-seri kala itu.
Kaki yang terus melangkah menyusuri lorong-lorong yang dihiasi kendaraan meramaikan kota kecilku.
Aku tak sabar ingin segera bersekolah seperti dulu.
Rasa senang,bahagia dan ceria bercampur dalam senyumanku kala itu.Tak lama kemudian aku memasuki pagar sekolah,rasanya seperti orang asing yang tak tahu arah.
Sorotan mata tertuju padaku kala itu.
Dari koridor kelas terlihat sekumpulan anak yang berlari menghampiriku.Dengan senyum yang terukir indah membuatku tercengang menatapnya.
"Hai rini.. gimana?mamamu?udah balik?" Ujarnya sembari menepuk pundakku.
"Alhamdulillah sudah membaik dan kemungkinan besar nanti sore udah di bolehkan balik" jelasku singkat
"Oya?syukur deh kalo gitu. Yaudah kita ke kelas yok udah hampir bel nih"
Aku hanya tersenyum melihat kawan-kawanku.
***
Koridor kelas seakan terlihat asing.
Kerumunan siswa menarik hatiku untuk tersenyum.
Sorak ria dari mereka menutupi semua kesedihan yang mereka alami.Tak ada tangis.
Tak ada duka.
Dan tak ada kesedihan kala itu.
Semuanya tersenyum seakan menyambutku.🌼 🌼 🌼
Jika suatu kebahagian di ukur dari segi materi maka,orang miskin tak mampu dan tak kan pernah merasakan indahnya kebahagian
@qorry_aini
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesendirian Yang Nyata
Ficção AdolescenteBanyak orang menghargai orang lain karena memiliki kekayaan dan kecerdasan yang lebih. Dan terkadang mereka meremehkan bahkan mengabaikan orang orang yang mempunyai kemampuan di bawah rata-rata bahkan,sampai menjadikan kekurangan seseorang sebagai...