Bel pun berbunyi.
Semua siswa berlari memasuki kelas.Semuanya masih tampak sama,aku duduk dengan Toni.
Ia menatapku sepanjang jam pelajaran. Rasanya aneh namun hanya senyuman yang ku balaskan kepadanya.Saat jam istirahat Toni mengajakku ke kantin namun,ajakannya aku tolak karena aku tengah sibuk mengerjakan soal matematika yang belum terselesaikan.
Toni hanya menghela nafas dan ia pun meninggalkanku dengan raut wajah yang rada cemberut.
Sungguh aku tak mengerti dengan tingkah Toni kala itu.
Dengan perasaan gelisah ku segerakan mengerjakan soal itu.***
"Hei sendirian aja?". Ucapku menghampiri Toni
"Hem" toni hanya menghembus nafas pelan.
"Haha ganteng juga kalo ngambek" ucapku pelan.
"Apa rin?coba ulang deh kata-katamu barusan" ucap toni sambil tersenyum.
"Apa emm ngg..nggak kok" ucapku tersipu malu.
Toni emang paling gak bisa kalau di suruh marah boro-boro ngambekan 1 hari, satu jam aja udah gak tahan dia hehe.
Bakso bu sit memang jajanan ternikmat di sekolah apalagi jika menyantapnya dengan si doi pasti udah plus plus banget dah.
***
Bel pulang pun berbunyi.
Tiada kebahagian yang paling mendalam kecuali dengan bel pulang berbunyiSuasana yang semula ramai kini mulai sepi hanya hembusan angin yang kurasakan ketika berjalan sendiri di taman sekolah.
Dari arah belakang terdengar suara sepeda motor yang mulai mendekatiku. Dan benar sosok itu adalah Toni.
Ia mengajakku pulang bareng dan akupun meng-iyakannya.🌼🌼🌼
Aku bahagia melihatnya tersenyum karena bagiku senyumnya merupakan kekuatan bagiku
@qorry_aini
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesendirian Yang Nyata
Teen FictionBanyak orang menghargai orang lain karena memiliki kekayaan dan kecerdasan yang lebih. Dan terkadang mereka meremehkan bahkan mengabaikan orang orang yang mempunyai kemampuan di bawah rata-rata bahkan,sampai menjadikan kekurangan seseorang sebagai...