Because Of You

202 14 0
                                    

Dibawah terik matahari aku menelusuri jalanan yang ramai. Setelah sekian lama aku pulang dengan perasaan sedih, kali ini aku pulang dengan perasaan bahagia banget.
Sepanjang jalan bibirku tersenyum dengan sendirinya, pikiranku mulai ambyar mengingat kejadian di sekolah.

"Ahh aku bahagia" teriakku spontan.

Ups apaan sih aku ini, gak usah lebay deh rin.
Tapi kali ini aku benar benar bahagia, karena ketika semua orang membully ku dan bisa dikatakan membenciku tapi masih ada yang baik kepadaku.

"Jangan pernah dengarkan mereka yang mencanci mu"

Itu ucapan Toni yang selalu terngiang dalam pikiranku saat ini. Suaranya yang lembut, tatapannya tajam bagaikan harimau yang akan menerkam dan senyumannya yang menimbulkan lubang di pipinya.

Sejenak Rini mulai berpikir.
Tapi kenapa dia baik banget ya?apa mungkin ada rencana yang bakal dia lakukan kepadaku?
Ahh gak mungkinlah, pasti dia emang malaikat yang dikirim tuhan untuk membantuku.
Hem sudahlah seharusnya aku bersyukur ada yang baik bukan malah gini yah hehehe.

Krukk... Krukk... Krukk
Suara perut ku mulai menggerutu, maklumlah dari pagi lupa belum makan.
Awalnya aku ingin makan di warung bang joni tapi, bang Joni tidak jualan hari ini.
Akhirnya aku mempercepat langkah kakiku agar segera sampai di rumah.

"Assalamualaikum mama?"

Aku masuk dengan perlahan. Sepi.. tak ada satupun orang, aku melangkahkan kaki ke dapur dan mencari makanan yang bisa aku makan saat itu.
Dan di meja makan hanya tersedia tumis bayam dengan suwiran ayam diatasnya.
Tanpa berpikir panjang aku memakannya dengan lahap.

Aku menaiki tangga menuju kamarku.
Hp berdering keras dan ternyata telpon dari mama, yang katanya beliau pergi ke rumah paman.

Karena lelah seharian sekolah aku langsung berbaring diatas kasur dan langsung tertidur pulas

🌼 🌼 🌼

Jangan bersedih ketika berjuta-juta orang membencimu karena masih ada miliar -an orang yang menyukai mu. Percayalah~

@qorry_aini

Kesendirian Yang Nyata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang