27 || "Saya Mohon, Jangan Membenci saya"

26.1K 1.2K 110
                                    

Liat baik" Adam ya, biar ga emosi 😂Jangan bully Adam setelah membaca ini🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liat baik" Adam ya, biar ga emosi 😂
Jangan bully Adam setelah membaca ini🤣

Don't be siders!
VOTE dulu sebelum membaca okeh😘

Partnya pnjang, jangan bosan ya🤣

Happy reading

Bagi yang tidak sabar menunggu bab selanjutnya kalian bisa membeli seperti novel versi cetak dalam versi ebook (sudah END). EBOOK PDF ini berisi versi lengkap seperti Novel. Lebih panjang, seperti kakak membeli novel versi cetak seharga 89k💗😍 dengan total 501 halaman.

EBOOK PDF Ikhlas Bersamamu ini harganya Rp. 45.000 yang bisa kamu beli melalui WhatsApp di nomor : ‪0838‑4105‑6192‬

FORMAT PEMESANAN

• Nama Lengkap :
• No. Hp :
• Alamat Email aktif (jangan sampai typo) :

***

Asiyah tersenyum melihat pemandangan indah di depannya sebuah taman yang begitu penuh dengan bunga. Tak heran, di tempat itu begitu banyak di kunjungi oleh berbagai usia mulai dari anak-anak hingga dewasa. Ada yang sedang bercengkrama akrab, ada juga yang saling berlari lalu menangkap satu sama lain, yap taman ini begitu banyak dihadiri oleh anak kecil. Sebelum Asiyah melangkah kaki kesana, ia kembali menatap layar ponselnya, tak ada tanda-tanda ada balasan pesan dari Adam, Asiyah hanya meminta izin untuk jalan-jalan.

Asiyah menghela napas panjang seraya menatap kantong plastik yang berisi beberapa jenis macam es krim, semoga saja dengan mencicipi es krim ini hatinya bisa kembali lebih membaik. Dengan langkah auntusias, Asiyah melangkah kearah taman. Namun baru beberapa langkah, seseorang bertubuh besar menabraknya hingga terduduk dengan keras di atas aspal, Asiyah seketika meringis merasakan sakit itu, ia segera mendongak melihat orang yang menabraknya, kalau di lihat dari postur tubuh belakangnya Asiyah bisa mengira jika seseorang berpakaian hitam itu adalah laki-laki. Asiyah mencibir dalam hati, saat menyadari jika seseorang itu tidak sedikit pun menoleh kearahnya dan bahkan mengatakan kata maaf serta menolongnya. Menyebalkan sekali.

Asiyah berdecak kesal seraya membersihkan kotoran di baju gamisnya. Dengan perlahan, Asiyah bangkit dengan bibir sesekali melenguh sakit, Ah bokongnya nyeri sekali. Asiyah melirik kearah tangannya, untunglah es krimnya tidak hancur, tapi tunggu ada yang janggal. Asiyah seketika Melebarkan bola matanya saat menyadari tak ada ponsel di tangannya.

Dengan panik Asiyah mencari ponselnya, setelah ketemu Asiyah seketika menahan napas, ponselnya tergeletak tak berdaya di genangan air pinggir jalan. Asiyah bergegas berlari cepat, lalu mengambil ponselnya, ia menghapus jejak air di ponselnya. Asiyah berusaha untuk menghidupkan ponselnya, nyatanya sudah beberapa kali ia mencoba tetap saja ponsel itu tidak hidup.

Ikhlas Bersamamu |END|✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang