O7 || Kecewa

21.9K 1.2K 30
                                    

Serumit apapun masalah yang sedang kau alami, percayalah akan selalu ada warna-warni tersendiri untuk kamu yang tetap sabar menghadapi takdir Ilahi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serumit apapun masalah yang sedang kau alami, percayalah akan selalu ada warna-warni tersendiri untuk kamu yang tetap sabar menghadapi takdir Ilahi

***

"Dalam memasarkan produk White Beauty, pihak pemasaran akan mengatakan Event-event tentang keunikan produk yang akan kita resmikan, membuat iklan dengan menunjukan penjual asli Korea, supaya konsumen dapat melihat produk dan menjadikan konsumen terlihat puas, dan target pasar yang dapat di capai kami usahakan untuk beberapa negara."

Adam mengangguk menyetujui. Ia terlihat puas dengan hasil rapat hari ini. "Inovasi yang sangat bagus, sedikit saya tambahkan, tolong di pertahankan agar tidak menimbulkan efek samping jika---."

Adam menghentikan ucapannya, ketika getaran ponsel nya gemetar di saku. Ia berdecak kesal. Siapa yang sudah berani menganggu dirinya saat rapat penting seperti ini.

Dengan rasa kekesalannya, Adam mengambil ponsel lalu beranjak dari kursi.

"Tunggu sebentar." Kata Adam pada beberapa orang dalam ruang rapat. Orang yang di maksud Adam hanya mengangguk.

Adam berjalan mendekati jendela besar, langsung saja matanya melihat penampakan keindahan dari atas gedung.

"Hallo?"

"Tuan ... Tuan ..."

Adam mengernyitkan dahinya. Kenapa suara salah satu pelayannya terlihat panik.

"Ada apa?"

"Non Asiyah pingsan tuan ..."

Adam memutar matanya malas. "Kau urus saja, tinggal kau panggilkan Dokter."

"Tapi tuan, non Asiyah terus menyebut nama tuan."

Adam berdengus. "Saya tidak peduli."

Adam memutuskan panggilan secara sepihak. Ia berdecak kesal. "Nganggu saja!"

Adam mendekati kembali kursi kebesarannya. "Maaf menunggu, kita lanjutkan!"

Beberapa karyawan di sana mengangguk. "Pihak keuangan akan mengatur keseluruhan biaya---."

Ucapan itu terhenti saat tiba-tiba Direktur mereka mengebrak meja. Dengan rasa amat marah, Adam kembali merongoh saku celana mengambil ponsel, lalu melihat pesan yang masuk.

"Ada apa, tuan?" Tanya Seo.

Maaf, merepotkan Mas, saya butuh Mas, ban motor saya kempes, kalau Mas Adam berkenan membantu, saya akan kirim alamat nya

Ikhlas Bersamamu |END|✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang