Bagi yang tidak sabar menunggu bab selanjutnya kalian bisa membeli seperti novel versi cetak dalam versi ebook (sudah END). EBOOK PDF ini berisi versi lengkap seperti Novel. Lebih panjang, seperti kakak membeli novel versi cetak seharga 89k💗😍 dengan total 501 halaman.
EBOOK PDF Ikhlas Bersamamu ini harganya Rp. 45.000 yang bisa kamu beli melalui WhatsApp di nomor : 0838‑4105‑6192
FORMAT PEMESANAN
• Nama Lengkap :
• No. Hp :
• Alamat Email aktif (jangan sampai typo) :
***Adam berlari begitu cepat menaiki tangga, tanpa melihat sendiri langkah kakinya yang bisa di bilang begitu tergesa-gesa. Kalau sedikit saja Adam salah pijakan, tentu saja Adam akan terjatuh. Tapi itu semua tidak penting bagi Adam, dibenaknya ia harus segera melenyapkan rasa ketakutan. Jangan sampai itu terjadi, hidupnya pasti akan sangat hampa bahkan jiwanya seolah menghilang. Sejenak Adam mengatur deru napasnya, lalu kembali berlari hingga suara sepatu yang menyentuh lantai itu tampak berdengung di koridor sepi rumahnya.
Setelah pintu tujuannya itu sudah tepat di depannya, Adam segera membukanya dengan kasar. Dengan napas masih memburu, Adam masuk lalu segera mengecek satu persatu barang yang sangat ia harapkan tidak hilang. Namun niatnya terurungkan saat matanya tak sengaja melihat sebuah bantal love berwarna merah yang berukuran tidak terlalu besar masih terletak di atas kasur. Ia menghela napas lega saat ternyata Asiyah tidak meninggalkan rumah ini. Adam sangat menandai, bagaimana sifat Asiyah pada benda kesayangan. Di pastikan Asiyah tidak akan pergi tanpa membawa barang berharganya.
Setelah rasa takutnya sudah hilang, Adam kembali menutup pintu bercorak coklat itu dengan rapat lalu tangannya merongoh saku celana dan mengambil ponsel. Adam segera mencari nomor tujuannya, lalu menempelkan ponsel pintar itu di telinga kirinya. Tak butuh lama, di dering kedua panggilan itu langsung terhubung.
"Laksanakan perintahku besok!"
Setelah mendengar ucapan balasan, Adam mematikan sambungan itu secara sepihak, lalu kembali menaruhnya di dalam saku. Padahal jadwal kantornya begitu padat, apalagi tadi ia meninggalkan rapat penting demi ini. Bagaimana bisa Adam jalani rapat, kalau hatinya saja begitu tidak tenang. Adam kembali berjalan, ia harus kembali ke kantor.
Baru beberapa langkah, Adam tak sengaja melihat seseorang yang sedari tadi membuatnya takut kehilangan. Dengan memasukkan kedua tangan di saku, Adam melihat Asiyah dari atas yang di batasi dengan pembatas tangga. Adam tersenyum tipis dengan apa dilihatnya, Asiyah begitu asyik dengan alat-alat dapur itu. Gadis itu begitu menyukai memasak, tentu saja Adam tak punya hak untuk melarang, apalagi itu bisa membuat Asiyah bahagia. Adam tersenyum pahit, ketika dirinya menyadari kalau Asiyah pasti membencinya sekarang. Tak apa bukan? Bukankah ini yang memang Adam inginkan? Membuat Asiyah benci padanya hingga gadis itu menyerah sendiri hidup dengannya.
***
Anaz mengipas wajahnya dengan tangan, entahlah kenapa suhu Restoran mendadak panas padahal sudah sangat jelas kalau tempat mewah ini begitu lengkap dengan AC, dan juga cuaca di luar sana tidak panas, bahkan bisa di bilang mendung mungkin tidak akan lama lagi hujan akan turun. Ah, ini pasti karena yang biasa di alami oleh setiap wanita jika ada seseorang lelaki menyatakan cinta.
Anaz berdecak kecil, menatap jengah dengan tindakan Seo. Lihatlah lelaki itu tadi begitu berani menyatakan cinta, namun sekarang tampak malu-malu disertai dengan wajah yang terus menunduk menatap ke bawah. Entahlah apa yang lebih menarik daripada menatapnya tepat di depan Seo. Anaz begitu tahu, karakteria seorang Seo. Seo hanyalah lelaki polos, ia tidak berbohong dengan ini. Kami pernah berteman, tak bisa di bilang dekat juga namun Seo sering mengajaknya jalan- jalan tentu saja kami berdua tanpa Adam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhlas Bersamamu |END|✓
Spirituale⚠️ DON'T COPY MY STORY ⚠️JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, KEJADIAN, LATAR, SUASANA SAYA MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA KARENA ITU DILUAR DUGAAN SAYA! ⚠️ JANGAN BACA DIWAKTU SHALAT, TETAP JADIKAN AL-QURAN PALING UTAMA UNTUK DIBACA ⚠️ CERITA INI DI PERUNTUK...